White Room #2

203 67 6
                                    













PUTIH. Lagi-lagi pandanganku dipenuhi dengan warna putih. Aku meraba leherku yang ditusuk sesuatu oleh si Keparat Chris. Astaga... sudah kuduga orang itu memang tidak bisa dipercaya. Pengkhianat tetaplah pengkhianat, tidak bisa dirubah.

Bagaimana caranya keluar dari sini?








bip... bip...








Suara itu lagi. Nakas yang berada di samping tempat tidur ini mengeluarkan bunyi dari dalam sana. Perlahan tanganku turun untuk meraih pergangan dari laci itu. Susah! Apa aku harus turun? Aduh, tapi tubuhku sakit semua.

Perlahan-lahan aku mencoba untuk turun walaupun rasa sakit ini menjalar diseluruh tubuh, biarkan lah. Yang penting aku tau isi laci dinakas itu sebelum orang-orang berpakaian putih tadi--beserta Chris--kembali datang.

Aku baru menyadari jika lantai di ruangan putih ini sangat dingin. Kulitku yang bersinggungan membuat luka-luka memar atau luka yang sedikit terbuka jadi perih. Kenapa hidupku seperti ini ya? Terlalu banyak siksaan yang aku dapat. Kenapa aku tidak mati dengan layak saja sih?












bip... bip...












Suara itu kembali masuk ke dalam pendengaranku dari dalam laci itu. Karena aku terlalu penasaran, aku membukanya. 


















Oh... Decomphoneku!

Kuambil Decomphone hitam itu yang berada di sana bersama dengan tas pinggang yang diberikan Rhino beserta pakaian milik kakaknya Leo. Astaga... barang-barangku. Decomphonenya menyala, menampilkan Han, si kepala tupai tanpa badan.

"Han!"












Nona Muda,

Maafkan aku jika Nona Muda kembali mendapatkan perlakuan seperti ini. Maafkan aku, Nona Muda.







"Tidak apa-apa. Kau sudah melakukannya dengan baik. Tapi kenapa aku bisa berada kembali di sini? Kemana Rhino dan Leo? Kemana Sam?"









Nona Muda, sosok yang menyuntikkan sesuatu ke lehermu kemarin bukan sosok Tuan Chris yang kau kenal. Otaknya sudah di cuci dan ditanamkan chip khusus oleh Profesor Nero, sama halnya dengan Felix yang kau temui di Glass Maze. Mereka berdua bertindak diluar kendali mereka, karena tubuh dan otak mereka sudah berada dalam kendali perusahaan. Kendali yang diperintahkan untuk membunuhmu, Nona Muda.










Astaga... berarti maksud Felix saat itu adalah ini... Apa Han bilang tadi? Membunuhku?

"K-kenapa? Apa salahku? Apa aku membuat kesalahan di perusahaan?"










Nona Muda adalah salah satu keturunan orang nomor satu di perusahaan yang otomatis akan menjadi pewaris utama resmi. Entah kesalahan kecil yang terjadi di masa lalu pun, mungkin akan membuat hal itu menjadi sebuah alasan untuk menghalangi Nona Muda naik jabatan menjadi pewaris utama.

Dengan kematian Profesor Naoto yang tiba-tiba, pernikahan Nona Muda dengan Tuan Chris, bahkan ikut campurnya Profesor Nero ke dalam masalah Nona Muda, itu sudah menjadi sebuah kesalahan yang bisa mempengaruhi posisi Nona Muda di perusahaan.




Aku tidak sepenuhnya mengerti apa yang dikatakan Han. Hanya saja, aku tau titik masalahnya, masalahnya ada padaku. Aku yang menjadi keturunan orang nomor satu di perusahaan adalah masalahnya. Sial, aku tidak pernah menginginkan hal itu terjadi. Kenapa semua seperti menjadi sebuah beban yang harus aku tanggung sih?

Kehilangan ingatan sialan ini saja sudah merepotkan, apalagi mengetahui fakta jika hal yang sebenarnya aku lakukan adalah sebuah hal penting yang sebenarnya adalah tanggung jawabku?

Bedebah.






"Han, apa yang harus aku lakukan untuk keluar dari sini?"





Nona Muda hanya menunggu selama tujuh jam setelah makan siang, esok hari. Sam akan datang menjemputmu.







"Sam? Dia bukannya ada dipihak Chris?"







Tidak, Nona Muda. Sam ada dipihakmu. Sekarang Sam dan Doktor Leo sedang mencari kunci lain di ruangan 1025 lantai 27. Aku sudah mengirimkan petunjuk kepada mereka.






"Bagaimana dengan Rhino?"

Mayor Rhino dimasukkan ke dalam penjara bawah tanah yang berada di sisi timur gedung penelitian. Nona Muda bisa mengunjungi Mayor Rhino setelah mendapatkan seluruh kunci pembuka tameng Sangkara.

Lima menit lagi, para petugas akan masuk dan memberikanmu makan serta suntikan rutin. Jika Nona Muda mendapatkan sekali lagi suntikan itu, ingatan Nona Muda akan perlahan kembali rusak. Efeknya akan mempercepat kerusakan otak Nona Muda dan juga memori yang akan kembali menghilang secara perlahan.



Cairan itu... benar juga. Diingatan yang diberikan Meredith, memang ada cairan hijau yang disuntikkan ke leherku. "Lalu, aku harus bagaimana?"








Ambil obat yang berada di bawah bantalmu, Nona Muda. Telan obat itu tiga butir sebelum kau makan makan malam nanti dan makan siang esok hari. Obat itu untuk menetralkan metabolisme yang terdapat dalam darahmu. Cairan hijau yang akan disuntikkan tidak akan mempan dalam tubuhmu jika kau sudah memakan obat itu.






Aku hanya menganggukkan kepalaku--walaupun aku tidak yakin Han dapat melihatnya--kemudian meletakkan Decomphoneku ke dalam laci. Aku mencoba untuk berdiri untuk kembali duduk di atas kasur dan mengangkat bantal tidurku.

Di sana ada kotak transparan berisi banyak sekali obat kecil berwarna hitam. Aku membuka kotak itu dan segera mengambil tiga butir obat hitam itu, lalu menelannya. Untung saja bentuk obat ini sangat kecil, jadi tak sulit untukku untuk menelannya tanpa air.




Tak lama, pintu terbuka, aku bergegas menutup kotak transparan itu dan kembali menindihnya dengan bantal tidur.

Ah, petugas berseragam putih itu datang lagi. Apa sekarang waktunya makan malam?








[✓] SURVIVE OR DIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang