35📍

93 19 6
                                    

Malam ini Kevin mengajak Keyna untuk jalan, karena hari ini malam Minggu.

"Ayahh...Keyna berangkat dulu ya", pamit Keyna.

"Kevinnya udah?"

"Udah didepan kok yah"

"Yaudah hati hati, jangan larut larut pulangnya", tutur Ayah.

"SIAP!"

>>>

Keyna pun menghampiri Kevin yang menunggunya di atas motornya sambil memainkan ponsel.

"Kevin!"

"Eh udah siap?"

"Udah", ucap Keyna. Kevin pun mulai mengambil helem milik Keyna dan memakaikannya. Tak sengaja pun mata mereka bertemu.

"Cantik", gerutu Kevin.

"Hm?"

"Engga, udah naik", ucap Kevin. Lalu Kevin segera melajukan motornya.



Cafe.

Setelah memesan minuman, Keyna kembali fokus pada ponselnya. Kevin pun meraih tangan Keyna dan menggenggamnya.

"Kenapa?", tanya Keyna.

"Ngga papa, pengen aja"

"Kevin"

"Hm?"

"Aku boleh tanya sesuatu ngga?", tanya Keyna dengan hati hati.

"Tanya aja, kenapa?"

"Kamu--"

"Permisi ini pesenanya", ucap pelayan cafe itu.

"Makasih ya"

"Baik, permisi", pelayanan itu meninggalkan meja mereka.

"Mau tanya apa?", tanya Kevin lagi.

"Dua hari yang lalu, habis kita pisah di parkiran itu kamu kemana? Kok aku ngga liat kamu sampe istirahat?", tanya Keyna membuat Kevin terdiam.

bukan saatnya gw ngomong ini semua ke Keyna - batin Kevin.

semoga Kevin mau jujur kalo dia berduaan di taman belakang sama Cia - batin Keyna.

"Vin?"

"Ha? Ah aku...aku itu cek bola basket di ruang latihan", ucap Kevin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

lo bohong. - batin Keyna.

"Terus yang kamu ajak aku jalan? Kami blm bilang kamu kemana", ucap Keyna menahan rasa sakitnya.

"Itu aku jemput Maya di tempat les nya"

kenapa lo bohong sih? gw aja nyamperin rumah lo yang bukain pintu Maya - batin Keyna menatap Kevin tak percaya.

Apa tadi sebenernya Kevin ngga ke butik? Apa ini semua ada hubungannya sama Cia?

"Kenapa? Kok liatin aku gitu?"

"Engga", hanya itu yang bisa Keyna lontarkan. Ingin sekali Keyna menceritakan itu semua, tapi ia ngga mau Kevin marah dan menjauhinya. Keyna sayang. Karena itu Keyna mutusin untuk diam, dan memendamnya sendiri.

"Tadi siapa yang anter kamu pulang? Nathan kan?", tanya Kevin yang tiba tiba ketus.

"Bukan", singkat Keyna.

"Terus yang anterin?"

"Temen"

"Anak anak yang anterin?"

love legend ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang