48🍂

97 15 9
                                    

Dua minggu kemudian...

Tidak henti hentinya Keyna berdoa dalam hati, memohon kepada Tuhan agar Kevin dan keluarganya selamat sampai Jakarta. Sedangkan besok pagi anak sekolah sudah mulai beraktivitas seperti biasa, termasuk Keyna.

Tinggal beberapa bulan lagi, Keyna dan angkatannya akan menghadapi segala macam ujian untuk kriteria  kelulusan mereka.

Keyna melirik jam dindingnya yang menunjukan pukul 20.00. Jika dilihat dari perkiraan perjalanan Korea - Jakarta, Kevin seharusnya sudah sampai di bandara Soekarno-Hatta. Keyna sangat gugup, ia harap Kevin segera mengabarinya.

Keyna langsung mengangkat ponselnya ketika ada panggilan Video call Line. Saat tau yang menelponnya Kevin, ia langsung melompat-lompat kegirangan di atas kasur.

"KEVIIIIIN!!", pekik Keyna ketika ia melihat wajah Kevin yang memenuhi layar ponselnya dengan latar belakang bandara. " Puji Tuhan akhirnya Tuhan kabulin doa Keyna"

"Halooo cewek!", balas Kevin diiringi kekehanya. "Aku tebak kamu tadi lagi mikirin aku sampe ngga makan kan, hayo?"

"Ih PD amat mas. Aku udah makan dongg, sorry ya...Keyna udah bukan anak alay yang sampai gak makan terus mati cuma gara-gara cowok kek kamu!", ejek Keyna sambil menjulurkan lidahnya ke arah Kevin.

"Tau ahh!"

"Apaan sih gitu doang ngambek, payah!", ejek Keyna.

Dari layar, Keyna bisa melihat Kevin sedang mencibirkan bibirnya sambil mengalihkan perhatian dari kamera ke objek lain.

"Kevin, coba liatin deh bandaranya, jangan jangan kamu masih di Korea lagi"

Tanpa mengatakan apapun Kevin kembalikan kameranya dan mengarahkan ke segala arah, lalu fokus ke wajahnya lagi.

"Hehe, maap aku bawel", ucap Keyna sambil nyengir.

"Emang bawel dari dulu", ucap Kevin mengalihkan pandangannya.

Kevin kembali menghadap ke kamera dengan krenyitan dikeningnya. Ia melihat wajah Keyna ditekuk lalu memutar bola matanya.

"Sayang, aku tutup dulu ya. Aku capek, mau cepet cepet pulang terus tidur. Nanti ngga usah nungguin aku pulang, kamu langsung tidur aja"

"Kenapa?"

"Kayaknya malem ini aku tidur di rumah lama dulu deh"

"Ohh, tapi kamu besok sekolah kan?", cegah Keyna sebelum Kevin memutuskan sambungan teleponnya.

"Pasti lah, kan aku udah kangen banget sama kamu. Pengen cubitin pipi kamu, terus makan pipi kamu yang kayak bakpao itu", ucap Kevin sambil terkekeh.

"Ih kok dimakan sih haha... yaudah aku tunggu kamu disekolah ya besok?"

"Oke, aku tutup ya"

"See you Kepinn!", kata Keyna mengakhiri sambungan telepon itu.

Keyna merebahkan tubuhnya di atas kasur. Ia menatap langit langit kamarnya sambil tersenyum lebar, mensyukuri bahwa Tuhan masih memberikan kesempatan baginya untuk melihat Kevin, entah sampai kapan.

DUAAAR!

Keyna sedikit terlonjak kaget saat mendengar suara petir diiringi air hujan yang deras membasahi bumi.
Seketika jantungnya yang berdetak lebih cepat dari biasanya.
Entah mengapa hati kecilnya berkata bawah ini sebuah pertanda dari Tuhan, entah itu baik atau buruk.

🌱🌱🌱

Keyna sudah keluar dari kamar dengan tergesa-gesa turun ke lantai bawah. Padahal jam masih menunjukkan pukul 06.45 pagi.

love legend ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang