Aku menyenggol Letta saat memergoki nya memerhatikan Mars.
"Cie, yang lagi kasmaran" ledek ku pada Letta.
"Gue denger sekarang pulang cepet. Cafe kuy!" ajak Liora.
"Kuy!! ajak siapa gitu kek" usul Letta sembari salah tingkah.
"Ajak Mars kali mau nya? ah kode-kode gitu" ledekku.
Letta menatapku sumringah "Ah lo, mau gue ajakin Arga?"
Aku sontak menggeleng "jangan! ntar yang ada bukan kumpul ketawa jadi kaya kerja kelompok" alasanku melas.
Arga mendeham dan berhenti jalan di belakang kami. Aku sontak menutupi mulutku dan menjadi salah tingkah.
"Eh Arga" goda Liora.
"Mau kemana lo bertiga? udah siap aja" timbrung Mars seraya berlari lalu merangkul ku.
Dengan spontan aku melepaskan rangkulan dari Mars "ke cafe" singkatku.
"Ikut yuk Mars!" Ajak Liora antusias.
Mars melirik ke samping mendapati Arga yang diam saja.
"Gue rasa lo bertiga ngehalangin jalan. Kasian kan Arga jadi lama" ucap Mars lalu aku minggir.
Arga melangkahkan kaki nya melewati kami lalu diberhenti kan Mars kembali.
"tunggu"
Arga memberhentikan langkahnya lalu menjawab "Apa?"
"Gimana kalo kita ajak Arga juga?" usul Mars dikeheningan saat itu.
Aku membelalak kaget "gak usah Mars, pasti Arga nya juga gak mau. Dia repot-repot"
"Ayo ga! ikut!" antusias Liora.
"Arga? ikut aja kali" celetuk Letta.
"Gak perlu kok Ga, gak usah repot" ucapku namun dipotong oleh Arga
"Gue mau" potong Arga lalu berbalik menghadap kami.
Semua menampilkan wajah gembira dan antusias atas kehadiran Arga. Dan aku, diam saja karena berfikir betapa canggungnya mengajaknya ikut berkumpul dan entah kenapa aku bisa menyukainya.
Kami tiba di Rainy Cafe tak lama, karena jarak cafe ini dan sekolah kami tidak terlalu jauh. Setelah sampai disana aku segera menyapu pandangan ke sekeliling dan memikirkan kenapa diwaktu pas seperti ini masih tersisa bangku untuk kami.
"Akhirnya bisa ke cafe bareng cowok juga" antusias Liora "cowok nya ganteng ganteng lagi" timbalnya sumringah.
"Liat deh meja kita jadi pusat perhatian, seru banget gak sih?" sambung Letta.
Liora menyenggolku "Eh Le, lu kenapa diem aja? sakit?"
"Enggak!" elakku.
"Pesen menu donk!" ucap Mars mengingatkan.
"Gue Latte deh, lu apa Li?" ujar Letta.
"Gue apaa ya, air putih aja deh" polos Liora.
"Air putih?" kejut Mars.
"Ngapain ke cafe kalo ujungnya lo cuman beli air putih maemunah" kesal Letta.
"Emang kenapa? gue tuh air putih lovers, biar sehat minum air putih. Kalo bisa lo semua pesen air putih aja, selain sehat dan banyak manfaat harganya juga mu-" jelas Liora namun dengan cepat dihentikan oleh Letta yang kelihatan muak.
"udah-udah, terserah lo deh. Mars lo apa?" tanya Letta diikuti tatapannya.
"Gue caramel latte deh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lelah Dilatih Rasa [END]
JugendliteraturJika kamu jatuh hati, jatuh lah pada hati yang akan memberimu ruang. Memendam rasa sendiri sudah menjadi hal yang biasa bagi Aleya. Terlebih dirinya tau bahwa seseorang yang ia titipi hatinya tak akan pernah mengizinkan gadis itu menitipkan hatinya...