15. Pantang nyerah

128 22 2
                                    

"Kau yang terlalu dingin atau aku yang terlalu ingin?"
- Aleya Nadhifa

Bagai kertas yang terbakar lalu menjadi abu. Semua hal kemarin telah terjadi. Sangat cepat seperti mengedipkan mata, berita pernyataan perasaan ku telah menyebar ke seluruh penjuru kelas. Jelas, aku memberikan pernyataan yang mengusik fanbase dari lelaki yang ku kagumi itu.

Aku merunduk seraya berjalan melewati lobby. Sudah terbayangkan oleh ku akan menjadi topik hot berita di SMA Angkasa. Bagaimana tidak? Pesona Arga di sekolah ini sangat tinggi. Sudah menjadi rahasia umum sekarang bahwa aku, Aleya Nadhifa Husna menyukai lelaki pujaan hati wanita seantero SMA Angkasa. Arga Razka Zavier.

"Eh Le" sapa Mars datang di samping ku. Membuat mata yang tampak mengejek itu menjadi berbinar melihat salah satu cowo populer di sekolah.

"Apa?" balas ku pelan.

"Lo gak gila kan?" tanya Mars lalu menaruh punggung tangannya di dahi ku. Refleks aku menurun kan tangannya dengan tatapan tajam.

"Gue waras kali! Sadar banget!" bantah ku kesal.

"Iya galak berarti masih waras" ucapnya tanpa merasa bersalah.

Aku menyubit lengannya "Lo sama aja kayak mereka deh, nyebelin!!" setelah melempar pernyataan itu, aku meninggalkan Mars yang mematung sebentar seraya menatap punggung ku yang kian jauh.

"Gitu aja ngambek!! Baperann!!" teriak Mars, berjalan mengikuti ku walau terpaut beberapa langkah.

"Biarin baperan, kan masih punya perasaan!"  balas ku jutek lalu belok ke dalam kelas.

"Gak seru lu, gak bisa bercanda"

Aku menoleh tajam menatap Mars "semenjak ada kata baperan, kata maaf jadi gak berguna" ujar ku cukup keras hingga membuat beberapa penghuni kelas menoleh ke arah ku.

"Yaudah iya maaf" ucapnya pelan, berjongkok di samping meja ku. Lalu menoleh ke arah Arga yang masih tenang dengan pekerjaan rumahnya "Oh ini cowo yang disukain sama temen gue"

Mata ku serasa ingin keluar. Tak menyangka Mars akan sejahil ini. "Sini lo!"

Mars menatapku datar. Meneguk ludahnya lalu memberi cengiran yang terasa menyebalkan di mata ku. "Peace Le" balas nya seraya mengangkat satu tangan nya dengan dua jari membentuk huruf V.

Aku menyipitkan mata ku lalu tersenyum sebal menatap kesal Mars yang masih cengengesan "Yaudah iya, sana!"

"ALEYAAA!!" teriak kan melengking dari seorang wanita di ambang pintu dengan wajah seram yang siap menerkam meminta penjelasan.

Aku merunduk lalu mengerjapkan mata sebentar "apaa?" sahut ku halus berusaha meredam malu yang tak ada gunanya.

Bel baru saja berbunyi. Membuat ku tersenyum lega menatap Liora yang semakin tak sabar. Aku bisa menghindar sebentar, menyiapkan kata-kata yang akan ditanyakan mereka.

"Lo hutang penjelasann!!!" teriak satu lagi dari arah belakang Liora. Letta.

-LDR-

Istirahat sedang berlangsung sekarang. Kelas memang masih agak ramai. Karena beberapa murid yang memilih makan di dalam kelas.

"Buat Arga" ucapku seraya menyodorkan roti, mengundang beberapa pasang mata untuk melihat.

"Aku taruh disini ya, kamu jarang ke kantin kan? Dimakan ya" ucapku lalu bangkit dari tempak duduk dan bergegas keluar mencari Mara yang terlebih dahulu keluar.

Lelah Dilatih Rasa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang