29. Lelah Dilatih Rasa

174 18 4
                                    

"Karena dia yang terlihat cantik itu menarik, tanpa berniat mencari yang lengkap dengan hati yang baik"
- LDR

Mentari belum menampakkan dirinya. Pada jam ini, beberapa orang mungkin malas melakukan aktivitas. Sedangkan beberapa orang harus memulai aktivitas nya di hawa dingin yang menusuk kulit ini.

Aku turun ke bawah. Pagi ini aku sudah mengenakan seragam di jam 05.30. Sungguh keajaiban. Si malas aku ini sudah menyiapkan diri sejak tadi. Rasanya menyenangkan dan aneh membayangkan hari kemarin.

"Bi, bunda udah berangkat?" tanya ku saat sampai pada ruang tamu dan mendapati asisten rumah tangga rumah ku tengah menyapu.

"Udah non, nyonya bilang ke bibi ada acara bisnis di luar kota selama seminggu. Uang non Le sama den Faz ada di meja rias bunda katanya" ucap bi Rui memberitahu.

Aku mengangguk "bang Faz udah bangun?"

Bi Rui menggeleng "susah non. Udah bibi bangunin tadi tapi masih tidur. Abis main malam jadi wajar ngantuk"

"Kalau misalkan Faz belum bangun juga. Bibi bangunin lagi aja, kasian nanti terlambat" ucapku menitip.

"Iya non. Itu makan dulu bibi udah buat nasi goreng"

"Iya bi"

Aku menuju meja makan. Menyantap nasi goreng dengan telur dadar juga segelas susu. Seperti biasa aku hanya sarapan sendiri. Jarang lagi kedua orang tua ku dirumah, saudara kembarku juga terbiasa bangun siang. Hanya kadang saja aku sarapab bersamanya.

Aku bergegas keluar rumah saat mendengar suara motor yang berhenti. Mendapati pemuda dengan seragam yang lengkap juga helm yang masih dikenakannya.

Arga membuka helmnya "ayo"

Aku membelalak kaget mendengarnya lalu segera memakai helm dan dengan cepat naik keatas jok motor itu. Aku melingkarkan tanganku di pinggangnya. Hal yang ragu untuk ku lakukan namun mengingat dia juga menyukai ku kemudian ku beranikan diri.

-LDR-

"Eh ada tukang tikung tuh. Aduh Ren cowo lo kok jadi nempel sama dia sih?" sindir Vania saat aku dan Arga berjalan beriringan di lobby.

"Ya gitu deh, punya sahabatnya aja digait apalagi punya orang yang gak deket langsung dipacarin kali ya?" lanjut Letta.

"Udah Ren, labrak aja langsung dia! Kalau perlu gunain kepinteran lo buat DO dia!" ucap Vania kelewatan.

"Maaf Van, gue emang gak suka sama dia. Tapi gue pengen main pake cara halus bukan cara kotor kaya lu semua" ketus Rena lalu berjalan meninggalkan Letta, Liora dan Vania.

"Dikasih tau malah gitu"

-LDR-

Aku memutuskan untuk ke taman. Mungkin saja Arga disana tengah menyendiri. Aku melihat ke sekeliling namun nihil. Tidak ada yang sedang duduk disana. Aku memutuskan berbalik, berfikir mencari tempat yang mungkin sedang disinggahi Arga.

"Tunggu" ucap seseorang membuatku berhenti dan berbalik mendapati wanita dengan rambut kepangnya. Rena.

"Rena?"

Rena berjalan semakin dekat ke arah ku "tadi nya gue fikir buat diemin lo. Tapi apa? Lo malah ngelunjak!" ketus Rena.

Aku mengeryitkan dahi mendengar kelimat darinya "maksudnya?"

Lelah Dilatih Rasa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang