22. Terharu

104 17 5
                                    

"Seberapa banyak kebaikan manusia akan terlupakan oleh satu kesalahannya"
- LDR

"ALEYA!!"

Teriakan dari arah pintu itu membuat aku mengangkat wajahku yang sejak tadi aku taruh diatas meja. Suara yang cukup menganggu perhatian para anggota kelas yang tengah mengisi aktivitas mereka.

"Suara lu kaya toa banget! Berisik!" protes Gilang yang saat itu tengah main kejar-kejaran bersama Riko didalam kelas.

"Heh bebeb gua itu jangan dimarahin" sahur Riko tak terima.

Mara melewati mereka berdua secara paksa "minggir lu lambe-lambe"

"Ayang ko gitu sih sama bubu" ucap Riko.

"Bubu bubu babu lo?" ketus Mara tak sempat terkekeh karena terburu-buru.

Gilang tertawa puas "mantap!! Populer boy kelas kita ini seorang babu!!" teriak Gilang tak ingin menyia-nyiakan menganggu Riko.

Riko mendorong Gilang "biarin gue sadboy, daripada lu gak laku boy" ucap Riko laly tertawa dan dapat sambutan tawa dari anak-anak kelas.

Mars melempar botol aqua kearah Riko dan Gilang "lu berdua bener-bener gandeng"

"Sewot aja lu planet" protes Gilang.

"Gak asik emang si Mars semenjak bucinan sama Aleya" ucap Riko lalu mendapat sentilan dari Gilang.

"Gak gitu konsepnya babu!" balas Gilang gemas.

"Apa terus?"

"LO BERDUA BISA DIEM?" teriak Mara membuat seisi kelas menghentikkan tawanya dan menyoraki Mara.

"Udah sih Mar, biarin aja" ucap aku ikut terkekeh "kenapa sih?"

"Lu gak liat ini video Mars berantem sama Arga udah viral di room sekolah Le!" pekik Mara membuat kedua bola mataku membesar mendengar ucapannya.

"Siapa yang videoin?"

"Mana gue tau. Paling mantan si Riko sama gebetan si Gilang noh!" ketus Mara membesarkan suaranya agar didengar Riko dan Gilang.

"Apa mantan Riko?" tanya Riko heran.

"Gebetan gua?" tanya Gilang aneh.

"Vania. Siapa lagi?" ucap Mara kesal.

"Gua bukan gebetannya vania!" bantah Gilang.

"Bener ya Lang? Mau gue aduin ke Vania?"

"Eh enggak-enggak. Iya gue ngaku" ucap Gilang pasrah.

"Kamu cemburu sama Vania yang?" tanya Riko masih sempat genit.

"Gak peduli gue! Bilangin sama tuh cewe buat tarik video itu kalo perlu ancem! Gua gak takut!" pekik Mara seperti kesabarannya telah habis.

"Udah Mara udah! Biarin aja" ucapku memberhentikkan suara Mara yang terdengar kesal.

"Nama lu bisa hancur! Karena alasan mereka berantem itu lu. Dan gue gak mau lo disalah pahamin" jelas Mara pelan.

Gadis itu bersikukuh untuk membela. Seperti ada rasa menjaga dan sayang dimatanya. Perempuan yang dulu selalu ku ucapkan kata benci saat melihatnya kini justru yang selalu membela mu. Terkadang kita tidak tahu nasib orang.

"Nanti gue bicara sama dia" ucap Gilang setelah sekiam lama diam.

"Gimana gak viral? Aleya kan gaet dua cogan most wanted disini" celetuk salah satu murid.

"Pake pelet kali ya? Mau ikutan dong"

"Gak sekalian semua cowo populer termasuk Gilang sama Riko?"

Lelah Dilatih Rasa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang