19.Celah keuntungan

348 30 3
                                    

{}Hama itu sekarang berulah menjadi serangga.

{}Hama itu sekarang berulah menjadi serangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                              ******

Malam ini rencananya Kevin akan meminta pembuktian Kale atas ucapannya yang tak mengakui mengenai pembunuhan tersebut, tapi ternyata Kale tengah dibesuk oleh Ica. Dari jauh Kevin memperhatikan kedua Adik Kakak tersebut. Nampak akrab dan sangat asik, jujur Kevin merasa iri, dulu selama Randy masih hidup tak pernah mereka sedekat itu.

"Makan yang banyak, Abang!" ucap Ica yang datang kemari diantar oleh supir pribadi.

Kale sendiri tengah memakan martabak buatan Ica. "Bawel." Ucap Kale.

"Besok aturan kita tancap gas menuju Papua, tapi malah-"

"Stttt, nanti juga Abang keluar." Ucap Kale.

"Besok udah dua hari lho Abang di sini!" kata Ica dengan bibir mengerut.

"Ciri-ciri nggak bisa hidup tanpa orang ganteng di rumah tu gini ya?" tanya Kale dengan percaya dirinya. Ica langsung mencubit pelan perut Kale.

"Berisik, jelek!" ejek Ica.

"Jelek-jelek gini pacarnya cakep." Jawab Kale.

"Heh lupa ke dukun sama siapa buat mikat cewek?" tanya Ica membuat Kale mengerutkan keningnya.

"Sembarangan!" Kata Kale. Keduanya tertawa renyah.

Kevin semakin membenci dengan pemandangan yang ia lihat di depannya ini. "Enak-enak kan lo masih bisa ketawa di atas penderitaan gue!" gumam Kevin dengan api cemburu.

Sudah dua hari Kale di tahan, masih belum ada jalan keluar yang Kale maupun Bule bisa ambil. Sedangkan kontrak Elang dan Alpan kembali mereka kerjakan dengan satu persetujuan.

Alpan menjabat tangan Elang dengan senyum yang merekah. "Semoga berhasil." Ucapnya.

Walau persetujuan itu agak sulit, tapi Elang harus bisa demi menyelamatkan keuangan keluarganya.

Anya bingung harus bertindak apa, ia juga bingung harus percaya atau tidak pada Kale. Anya mengambil handphonenya lalu menghubungi Jawa untuk ia ajak berbicara.

Jawa datang lebih dulu dari Anya, mereka sekarang duduk di warung Mang Dadung.

"Jawa pasti tahu semua, ceritain!" kata Anya langsung ke inti.

"Ah-hah?" tanya Jawa gelapan.

"Wa, Anya tahu Kale nyimpen rahasia." Ucap Anya yang akhir-akhir ini dibuat berpikir keras oleh masalah Kale.

"Kalau emang bener ada rahasia, gue nggak punya hak buat bilang ke lo, Nya." Kata Jawa.

"Karena?"

"Setiap orang punya privasi." Jawab Jawa nyeleneh.

"Gue ini kan pacarnya, masalah sebesar ini gue nggak boleh tahu alasannya gitu? aissshh anak itu." Kesal Anya sambil mengerutkan bibirnya.

KALE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang