"Oh sayangku, kau begitu. Sempurna."
******
"Bukan, Le." Jawab Anya. Kale tersenyum tipis tanpa sepengetahuan Anya itu artinya perasaan Anya pada Kale memang tidak hilang.
"Terus apa?" tanya Kale.
Keraguan di wajah Anya sangat terlihat. "Bilang atau gue tarik ke kolang renang!" bentak Kale.
Mata Anya langsung membulat. "Tupperware Ica hilang."
Kale langsung melepaskan tangannya dari dagu Anya, ia mengepal tangannya kesal, urat-urat di tangannya mulai terlihat, rahang Kale juga langsung mengeras akibat kesal. Apapun yang berhubungan dengan Ica Kale sangat sensitif. "Lo bodoh?"
Anya menunduk takut. "M-ma-maf, Le." Jawab Anya.
"Kan udah gue ingetin nya jangan sampai hilang." Ucap Kale dengan nada meninggi.
"Anya nyesel, Anya minta maaf." Balas Anya.
"Maaf aja nggak bisa bikin itu balik, Nya." Jawab Kale.
Ucapan Kale benar, lantas apakah marah bisa mengembalikannya?
Wajah Anya memerah menahan tangis. "Ya-ya-ya Anya kan udah minta ma-af."
Kale menghela nafas. "Gimana ceritanya bisa hilang?"
"Tadi temenku minta minum, terus tiba-tiba dia pergi bawa tupperwarenya karena buru-buru." Jawab Anya yang sejujurnya.
Cerita Anya tidak dapat dipercaya oleh Kale. "Udah ngarangnya?"
Anya langsung menoleh pada Kale. "Aku nggak ngarang, Le. Serius."
"Masa awal pertama masuk udah bisa punya temen." Jawab Kale curiga.
Tolong wakilkan Anya untuk mencubit jantung Kale. "Aku serius, Le." Jawab Anya sedikit meninggi hingga membuat Kale kesal.
"Ya kalau emang serius, seengga lo milih-milih dong cari temen, orang teledor lo temenin." Jawab Kale membentak.
Mata Anya membulat. "Kale kenapa sih?"
Bukan menjawab Kale malah tertawa hambar. "Lo yang kenapa, bisa nggak si jangan terus-terusan ambil yang gue punya!" bentak Kale.
Air mata Anya sudah tak terbendung lagi, ia menangis karena ucapan Kale yang sudah kelewatan. "Aku udah minta maaf!" Jawab Anya dengan suara yang tak kalah meninggi.
"Maaf lo sedikitpun nggak akan bisa ngerubah segalanya, Nya!" bentak Kale.
Anya mengusap air matanya, ia melihat di mata Kale tidak ada cinta untuknya. "Kale ini sebenernya lagi bahas apa sih?"
Kale sadar ia sudah jauh dari topik awal. "Kenapa nanya yang lain? selain lo teledor, lo lemot juga .... kacung?"
Mengingat Kale sekarang tuanya Anya menunduk. "Anya minta maaf, Le. Anya janji bakalan ganti."
KAMU SEDANG MEMBACA
KALE [END]
Teen Fiction[Series stories F.1 familly] ⚠️Bisa dibaca terpisah⚠️ Tamat☑️ [Start: 19:07:20] [Finish: 26:11:20] Luka terdalam bisa saja disebabkan oleh orang yang kita anggap spesial.