Satu hari aja harus bisa haha, hihi sekalipun dengan setan.
******
Dirasa kasihan pada Epot akhirnya Bule berniat menjawab serius. Ia kembali mengingat rasa daging yang Epot sebut.
"Gue emang nggak ada larangan makan babi, pernah sekali dua kali gue makan, ya gitu nggak jauh beda sama ayam," jawab Bule. Epot kembali percaya.
"Nggak ada niatan makan lagi?" tanya Epot. Bule menggeleng.
"Gue sebenernya kurang suka sama daging-dagingan kecuali bagian dada sama paha," ucap Bule mulai ambigu. Jawa tersenyum lebar mendengarnya.
"Hahaha, itu mah kayanya semua cowok suka!" balas Jawa.
Wajah Epot kembali datar, sungguh saat ini ia sedang tak ingin bergurau. "Pada setan-setan semua lo, awas aja gue bilangin si Kale lo pada!" ancam Epot.
Bule tersenyum simpul melihat Epot kesal. "Ah biasanya nggak marah lo gue nistain," ucap Bule dengan suara yang ia buat-buat manja.
"Bacot lo, gue telpon Kale ni," ucap Epot mengadu.
"Jangan di telpon, lagi pacaran dia," kata Jawa.
"Sok tahu lo," balas Bule.
"Sifa bilang Anya balik sama Kale dari rumah Galang, ya mungkin lah men kemana dulu gitu mojok," ucap Jawa.
"Kale kita sudah dewasa," jawab Bule mendaramatis.
"Bodo gue mau telpon buat aduin Jawa sekarang dia otaknya suka traveling," ucap Epot.
"Hei anda, saya hanya meluruskan ucapan Bule!" kilah Jawa panik.
"Yaudah gue aduin dua-duanya," ucap Epot.
Bule terdiam tapi tangannya mengambil bantal sofa kemudian ia lemparkan ke kepala Epot sampai rambutnya berantakan. "Duhh besok pada gue kiloin lo," ucap Epot kesal.
"Bilang Kale gue aduin balik lo," ancam Jawa.
"Apa?" tanya Epot.
Bule merasa Jawa tahu rahasia, Bule pun langsung menelpon nomer Kale.
Anya bangkit dari duduknya untuk mengambil air putih di dapur Mang Dadung, disaat itu juga telpon Kale berdering ia segera mengangkat telponnya.
"Le kacau temen-temen kita udah tujuh belas plus semua!" ucap Epot dramatis. Kale sedikit aneh mendengarnya mengapa pula harus laporan padanya.
"Terus?"
"Terus lo disangka punya gen monyet sama Epot karena kumis lo mulai keliatan," ucap Jawab berteriak. Epot memang mengatakan itu pada Jawa, hari libur Kale malas bercukur.
Tanpa basa basi Epot langsung bangkit dari duduknya dan menjitak kepala Jawa. "Bohong banget Le," kilah Epot berteriak, bila Kale marah semakin buruk sudah nilai sekolah Epot, di Jailen yang bisa Epot dan Jawa andalkan hanyalah Kale, apa lagi sekarang mereka sudah kelas tiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALE [END]
Teen Fiction[Series stories F.1 familly] ⚠️Bisa dibaca terpisah⚠️ Tamat☑️ [Start: 19:07:20] [Finish: 26:11:20] Luka terdalam bisa saja disebabkan oleh orang yang kita anggap spesial.