Hidup penuh dengan pura-pura.
********
Bule berjalan santai menuju tempat rahasia, Chika memintanya agar Bule datang ketempat tersebut ia hendak memberikan kado atas kemenangan yang telah Bule raih, sambil berjalan ia bersenandung kecil.
"Apa gue tembak Chika sekarang aja ya?" tanya Bule pada dirinya sendiri lalu tersenyum lebar.
Entah untuk yang keberapa kalinya Chika menghela nafas saat melihat barang yang ada di tas-nya. "Tapi gue cinta dia beneran Bang," ucap Chika pelan.
Bule:
Gue udah ada di ruangan, sini.Karena sudah perjanjian Chika pun menuruti perintah Kakaknya. Ia mulai berjalan menuju ruangan rahasia tersebut dengan membawa kado untuk Bule. Jantungnya berdetak sangat kencang sekali, Chika mencoba tersenyum saat sudah di hadapan Bule.
"Menang ya?" tanya Chika lalu membuka tas-nya.
"Nggak tau tanya aja sama keringet gue," balas Bule. Chika menutup hidungnya.
"Jorok!" ucap Chika lalu terkekeh kecil.
"Mana kadonya?" tanya Bule menagih.
"Ada-"
Tanpa rasa malu Bule mengambilnya. "Eh-eh, sabar dong!" kata Chika lalu mengambil kotak kadonya.
Alis Bule bertautan. "Waaah gue curiga ni," ucap Bule membuat Chika panas dingin.
"Hah?"
"Curiga isinya cincin tunangan kita," ucap Bule lalu tersenyum lebar. Chika menghela nafas saat mendengar jawabannya.
"Lo boleh buka ini nanti ketika jarum jam menunjuk ke angka dua," ucap Chika.
Bule melihat jam yang ada di dinding. "Masih lama," ucap Bule.
"Yaudah kalau nggak mau," balas Chika sinis.
"Eh-eh iya deh oke," ucap Bule. "Gue mau nunggu karena isinya pasti...." Bule sengaja menggantungkan ucapannya. Chika menatap mata Bule begitupun sebaliknya, jujur Chika ingin menangis. "Pasti spesial," lanjut Bule dengan suara lembut.
"Lah lo kenapa nangis?" ucap Bule bingung. Chika dengan cepat mengusap air matanya.
"Aaah ini debu!" kilah Chika sambil tersenyum manis.
Lalu Chika bangkit dari duduknya. "Gue mau cari minuman dulu, lo pasti capek banget kan?"
Bule mengangguk dengan wajah penuh tanda tanya, ia kurang yakin perihal alasan Chika yang tiba-tiba mengeluarkan air matanya. "Tunggu dan jangan dulu di buka, janji?" Chika menyodorkan jari kelingkingnya.
"Buat sehidup semati?" tanya Bule menggoda.
"Oh itu nanti di gereja," balas Chika membuat Bule tersenyum lebar, keduanya sama-sama saling menggoda.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALE [END]
Teen Fiction[Series stories F.1 familly] ⚠️Bisa dibaca terpisah⚠️ Tamat☑️ [Start: 19:07:20] [Finish: 26:11:20] Luka terdalam bisa saja disebabkan oleh orang yang kita anggap spesial.