47.Jawaban

430 43 2
                                    

Jika kamu merasa sendiri, ingat selalu ada aku yang memantau mu dari jauh. -Galang.

                             *******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                             *******

Hari terus berganti hari, tak terasa Anya telah melewati satu semesternya selama ia kelas dua SMA. Peningkatan Anya semakin terlihat, bahkan banyak Guru yang menggadang-gadang bahwa Anya akan masuk kelas unggulan nanti, ia berharap seperti itu. Hari ini adalah hari pengambilan raport semester satu, yang menjadi wali muridnya Anya adalah Febrianto.

Febrianto sangat bangga pada Anya, nilai di raport Anya tidak ada yang merah. Anya juga rangking pertama di kelasnya, Abigel dan teman-teman sekelas Anya mengucapkan selamat pada Anya, Anya hanya menjawab dengan anggukan.

Perjuangan keras Galang dalam belajar tak pernah sia-sia sekarang saja ia masih memegang si juara pertama dalam kelas maupun angkatan.

"Kita makan-makan ya, Nya," ucap Febrianto ketika keduanya tengah berjalan menuju mobil.

"Emang ada acara apa yah?" tanya Anya. Febrianto tersenyum dan mengelus puncuk kepala Anya dengan lembut.

"Syukuran atas kejuaran kamu," ucap Febrianto. Anya jadi malau sendiri.

"Padahal nggak usah repot-repot yah," balas Anya.

"Nggak papa, kamu juga kan bagian dari keluarga Ayah," jawab Febrianto. Jujur Anya sangat senang masih dianggap anak oleh Febrianto, tidak seperti anaknya yang sangat jahat pada Anya.

"Anya!" panggil Galang sambil berlari mendekati mereka berdua.

"Siapa itu?" tanya Febrianto sedikit penasaran, sejujurnya Febrianto hanya ingin Kale menikah dengan Anya.

"Temen ku yah," balas Anya.

Mendengar jawaban Anya yang sepertinya tak berbohong Febrianto pun percaya. "Yaudah Ayah tunggu di mobil ya," ucap Febrianto.

Anya mengangguk sebagai balasan. Galang mengatur nafasnya. "Siapa tadi?" tanya Galang.

"Ayah Kale," jawab Anya. Galang menelan saliva di mulutnya pantas saja anaknya tampan ternyata Ayahnya jauh lebih tampan.

"Kenapa?" tanya Anya membuyarkan lamunan Galang.

"Gue mau traktir lo makan, sore gue jemput," kata Galang.

Alis Anya bertautan. "Dalam rangka apa?"

"Dalam rangka gue juara satu lagi lagi dan lagi," balas Galang sombong.

Anya memutar malas bola matanya. "Galang tau Anya ju-"

"Iya-iya, selamat lo juga juara satu kan? gue udah bilang sama lo gue emang sekeren itu," ucap Galang yang lagi-lagi menyombongkan dirinya.

"Yang ngambil raport Galang siapa?" tanya Anya.

"Kak Muti," jawab Galang. "Udah sana balik-balik," kata Galang mengusir.

KALE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang