48.New thing

404 41 2
                                    


|•48. Cinta itu?|

                              *******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                              *******

Galang mengajak Anya pulang setelah dirasa cukup banyak bercerita dengan si Mbok, Anya jujur saja merasa senang. Galang menurunkan Anya tepat di depan gerbang rumah Kale.

"Galang serius jawabannya itu cinta?" tanya Anya.

"Iya, gue emang cinta sama lo." Galang tersenyum setelahnya.

"Sejak kapan?" tanya Anya penasaran.

"First meet," jawab Galang jujur.

"Saat pertama Anya baru pindah dan Galang minum air di tupperware Anya?" tanya Anya memastikan.

Bukan, tapi jauh sebelum itu. Galang ingin mengatakan itu, tapi ia masih harus berbohong untuk menutupi luka lama.

"Iya," balas Galang.

Ada apa ini? perasaan Anya berubah jadi senang, tak boleh! ia masih cinta Kale.

"Apa buktinya?" tanya Anya. Galang yang masih duduk di jok motor menopang wajahnya menggunkan tangan.

"Mata gue keliatan bohong nggak saat gue bilang jatuh cinta sama lo?" tanya Galang. Anya menatap lekat mata Galang, ya di dalamnya memang tidak ada kebohongan.

"Lang," panggil Anya.

"Kenapa?" tanya Galang.

"Apa alasan Galang cinta sama Anya? jangan bilang kalau cinta nggak butuh alasan, basi Lang!" ucap Anya. Galang terkekeh kecil.

"Jantung gue berdetak kencang saat deket lo," jawab Galang jujur.

Anya mengangguk mendengar jawaban dari Galang. "Iya-iya, berarti kalau ketemu Guru killer terus jantung Galang berdetak kencang itu artinya Galang jatuh cinta sama Guru tersebut?"

"Nggak, karena gue pinter." Balas Galang membuat mata Anya membulat. Ucapan Galang benar, karena Guru killer biasanya hanya galak pada anak-anak bodoh yang tak bisa mengerjakan soal.

"Aishhh, bukan gitu Lang. Gini deh, berarti kalau Galang ketemu polisi di jalan terus detak jantung Galang berdetak kencang artinya Galang suka sama Polisi tersebut?" tanya Anya.

Galang menggeleng, ia menunjukan helem di tangannya kemudian ia meronggoh saku celananya mengambil dompet yang berisi SIM dan surat-surat motor lengkap. "Gue anaknya anti melanggar ... kalau nggak lupa," ucap Galang.

Anya menepak keningnya kesal. "Seandaikan lupa?" tanya Anya.

"Gue nggak pernah lupa," jawab Galang.

"Iya, ini kan seandainya!" ucap Anya mulai kesal. Galang memandang Anya dengan tatapan bingung dan menahan tawa.

"Ya gue puter balik supaya nggak ketemu polisi," jawab Galang. Anya mengehala nafas berkali-kali.

KALE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang