52.Labil

327 31 1
                                    

Selain Kale termasuk dalam golongan lele, ia juga termasuk kedalam remaja labil.

Selain Kale termasuk dalam golongan lele, ia juga termasuk kedalam remaja labil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                            ********

Mobil Kale meluncur menuju tempat rehab Kevin, ternyata Anya tak langsung pulang ia juga tengah menuju tempat rehab untuk melakukan Program Gapara peduli remaja.

Mata Anya melihat Kale dan Salsabila berjalan, ia mengendap-ngendap mengutitnya dari belakang.

Di tengah jalan Kale bertemu dengan Ray, "Eh Le," ucap Ray mereka ber-tos dengan gaya anak laki-laki.

"Ngobrol bentar yuk," ajak Ray. Kale menoleh pada Salsabila.

"Nanti gue nyusul lo, duluan aja," ucap Kale pada Salsabila. Salsabila mengangguk lalu berjalan menuju kamar Kevin.

"Aishhh, kenapa pada berpencar?!" kesal Anya sambil mendengus.

Anya pun segera lari menuju tepi trotoar karena takut Kale melihatnya, Anya tak tahu Kevin di rehab di tempat itu ia kesini hanya ingin berteman dekat dengan salah satu remaja yang kecanduan barang haram tersebut agar topiknya menarik.

Ada beberapa pesan dari Abigel.

Abigel:
Dimana lo, siap-siap gue jemput.

Senyum Anya terukir lebar dengan begini Anya jadi tak usah mengeluarkan ongkos untuk pulang, Anya pun memberikan lokasi ia berada. Ia mencari tempat duduk untuk menunggu Abigel.

Ray dan Kale duduk berdua, mereka jelas saling mengenal dari Bule.

"Anya ... masih cewek lo?" tanya Ray. Ia tahu itu dari Bule juga.

Dengan entengnya Kale mengangguk, ia menyuruh Anya untuk jangan mengklaimnya sedangkan ia mengkalim Anya, dasar!

"Kenapa?"

"Dia lagi deket sama adiknya Muti pacar gue," ucap Ray.

"Galang?" tanya Kale memastikan.

"Iya, muka Anya mirip sama cewek di masalalunya Galang mungkin itu alasan kenapa dia suka sama Anya, tapi gue nggak tahu pasti sih," ujar Ray.

"Lo tahu dari siapa?" tanya Kale.

"Muti kasih tahu gue semua, gue tahu anak itu benci gue karena beberapa kali liat gue di bar sama cewek, tapi you know lah itu kerjaan gue," balas Ray.

Kale mengangguk sambil tersenyum kiri. "Semirip apa?"

Ray kembali mengingat foto Tapasya dan wajah Anya, dulu Ray sempat melihat Anya dari dekat. "Hampir sembilan puluh derajat," balasnya.

"Feeling gue bener Anya cuma dijadiin pelampiasan," kata Kale.

"Gue nggak tahu pasti isi hati Galang, tapi yang gue tahu sampe sini itu alasan Galang suka sama Anya, lo nggak boleh bilang ke Anya karena mungkin aja pertemanan Anya dan Galang bakalan rusak, gue liat-liat Anya banyak berubah karena Galang, Galang bawa pengaruh baik buat cewek lo," ucap Ray.

KALE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang