Playlist: I See Red 🎶
Budayakan Vote atau tekan ikon bintang sebelum membaca
-albharuel
__________
Author POV
Dante kini sudah menghabiskan seluruh makanan yang ada di depannya. Piring yang ia pesan juga sudah bersih dari noda makanan.
Ia melirik jam tangannya. Sudah lima menit lewat lebih sedikit, dan Rachelnya itu belum kembali dari toilet.
Kali ini Dante mulai mencemaskan gadis itu. Alih-alih mencemaskan keadaan kesehatan atau keadaan Rachel. Ia lebih cemas jika Rachel pergi dan kabur darinya.
Tapi jika dipikir-pikir kembali. Memangnya Rachel kabur lewat mana?
Mungkinkah di jendela kamar mandi? Tapi seingat Dante, restoran ini tidak memiliki jendela atau ventilasi yang besar untuk memasukkan orang.
Pikirannya terus berdatangan pertanyaan.
Dante berdiri dari duduknya, ia harus menyusul gadis itu, ataupun mungkin ia harus mencarinya.
Tetapi sebelum ia beranjak, ia sudah dikejutkan terlebih dahulu oleh seorang pelayan wanita yang sedang berlari kecil dan kini sudah ada di hadapannya.
"Tuan," ucap pelayan wanita itu dengan nada yang tersenggal dan terbesit nada takut juga padanya saat berhadapan dengan dirinya.
"Ada apa?" tanya Dante to the point.
"Apa Anda sedang mencari wanita yang tadi makan bersama Anda?" tanya wanita itu dengan nada takut.
Dante mengangguk tegas, beberapa kemungkinan juga sudah mengantri untuk dinyatakan sudah terjadi, karena melihat kejadian yang mendadak seperti ini.
"Maaf, tapi Nona yang Anda bawa sepertinya keluar dari restoran ini dari pintu belakang. Dan dia terlihat tergesa-gesa sambil menaiki taxi-"
"APA KAU BERCANDA?!" sentak Dante seketika. Wanita itu sedikit mundur karena takut.
"T-tidak Tuan," jawab wanita itu dengan lemah sambil menunduk.
"Shit!" desis Dante kesal. Dante langsung berbalik meninggalkan mejanya.
Dengan cepat ia langsung mengambil benda pipi dari saku celananya. Lalu menelepon seseorang, "Noah, cepat cari gadisku yang baru kabur. Sepertinya dia belum jauh dari Boston. Dan dia sedang menaiki Taxi! Cepat!" ucap Dante dengan nada yang dingin dan mengancam pada ketua Bodyguard-nya sekaligus tangan kanannya.
Terdengar balasan dari sebarang dengan nada yang sedikit takut, "B-baik Tuan,"
Dante langsung menutup telepon. Dan mulai keluar dari gedung restoran. Ia juga tidak peduli jika ia belum membayar makanannya. Oh ya, jika kalian belum tahu. Sebenarnya restoran yang kini sedang ia datangi adalah miliknya sendiri, jadi ia tidak perlu melakukan hal yang biasa dilakukan oleh pelanggannya.
Saat ia berjalan mendekati mobil. Ia sempat berpapasan dengan orang yang misterius karena penampilannya yang tertutup. Pria itu memakai kacamata, topi dan aksesoris lainnya yang berbau warna hitam. Bahkan bajunya yang terlihat formal itu hitam semua.
Dante menghiraukan orang itu. Ia tidak peduli, meskipun saat berpapasan ia sedikit menaruh curiga dengan orang itu karena ia merasa dilirik sebentar tadi. Yang ia pedulikan saat ini adalah Rachel yang berhasil kabur darinya. Dan gadis itu berhasil membuatnya marah lagi kali ini.
Dante semakin jauh dari pria tersebut. Dan saat Dante berhasil masuk ke dalam mobilnya. Pria misterius itu berbalik menatap mobil Dante yang mulai menjauh dari semulanya.
Pria itu menggumamkan sesuatu seraya menekan benda kecil yang terselip di bawah telinganya, "Dia meninggalkan restorannya. Dan gadis yang bernama Rachel itu berhasil kabur darinya," ucapnya pada orang yang ada di seberang.
"Bagus, terus awasi dia," Jawab orang yang sedang berbicara pada pria misterius itu. Dan dari suaranya. Ia yakin jika orang yang sedang diajak bicara tersebut sedang tersenyum senang mendengar laporannya.
____________
Rachel:
Rachel terus menatap ponselnya yang sudah mati. Kini ia sedang bosan sambil menatap luar jendela pesawat yang sudah lepas landas sepuluh menit yang lalu.
Ia terus menatap ponselnya. Ia sangat berharap jika keputusan untuk membuang sim card ponselnya itu adalah pilihan yang tepat saat ini, agar dirinya tidak bisa dilacak oleh siapapun. Termasuk Dante. Karena ia sadar, Dante pasti akan mencarinya dengan mudah dari ponselnya, apalagi pria itu pernah mengecek benda itu.
Ya, saat di taksi tadi. ia sudah memesan tiket pesawat untuk terbang ke LA dengan ponselnya. Dan dia langsung merusak sim card ponselnya setelah transaksi berhasil sewaktu mobil masih berjalan. Ia membuang benda kecil itu di jalan.
Dan saat sampai di bandara. Ia langsung membayar pesanan tiketnya dengan uang yang sedari tadi ia bawa dari Bella sebelumnya. Dan sampai sekarang uang itu masih tersisa sedikit.
Rachel kembali menetralisir pikirannya sambil memandang awan yang menutupi pandangannya.
'Kenapa aku memikirkan Dante? Ada apa denganku? Apa dia tidak bisa hilang dari pikiranku saja?' tanya Rachel pada dirinya sendiri.
Seketika ia teringat dengan kalimat ibunya dulu saat ia masih anak-anak.
"Jika kau memikirkan seseorang terus menerus dan hatimu berdesir tidak karuan. Percayalah dia yang kau pikirkan adalah orang yang berarti untukmu. Meskipun dia jahat ataupun baik,"
Rachel menghembuskan napas pelan, 'Tidak mungkin Dante adalah orang yang penting. Tapi... Kenapa aku menjadi seperti ini? Aku tidak pernah merasakan hatiku terus berdebar jika bersama dengan pria manapun. Tapi Dante? Bahkan saat aku sudah jauh darinya...."
"Aku merasakan rindu padanya, dan hati ini terus meraung-raung tidak jelas," Batin Rachel yang masih bingung dengan perasaannya.
Ia kembali diam. Ia harus berhenti memikirkan hal ini.
Hingga ia mendengar seseorang wanita yang tidak jauh darinya sedang berbicara dengan ponselnya- menelepon seseorang-, dan mampu membuatnya berpikir dan terus bertanya pada dirinya sendiri.
Wanita itu seperti bertanya pada lawan bicaranya di telepon, "Do you love him?"
Pertanyaan itu juga tersalin di otak Rachel.
'Do you love him, Rachel?' tanyanya pada dirinya sendiri.
Dan kini Rachel menghembuskan napasnya pelan. Ia ingin mengakui perasaannya pada dirinya sendiri.
"Yes, I love him,"
To be continued.
_____________________
JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN SHARE IT😉🥰
JANGAN LUPA FOLLOW WATTPAD AKU JUGA YA.🥰
(Instagram: albharuel)
Thank you
-Albharuel
![](https://img.wattpad.com/cover/228512432-288-k269964.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BELONGS TO THE JERK ✅ END [#1 RUSHEL SERIES]
RomanceCOMPLETED!! WARNING 17+ DON'T COPY MY STORY!! FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! Karena ada beberapa part yang di private. ( #1 RUSHEL SERIES ) - - - - - - - - - - - - - - - - "Tatap mataku, Rachel," oh tidak Rachel tidak siap untuk melakukan hal itu...