Chapter 29-'Don't Mind Baby Girl'

14.4K 656 6
                                    

Note:
Thank You for 2,8K Viewer.
Masih Nggak nyangka dong aku. Kalian the best pokoknya, ditinggal 2 hari saja sudah banyak bat yang lihat. Jadi nggk tega buat kurangin update... huhuhu...

Enjoy Reading....

Budayakan Vote atau tekan ikon bintang sebelum membaca

-Albharuel

_______________

Author POV

Kenyamanan, satu kata itu adalah yang paling Racel idamkan dari dulu. Merasakan kenyamanan di mana pun ia berada dan kapan pun ia bernapas.

Seperti sekarang, Racel kini sedang sibuk menghabiskan waktu bangun tidurnya untuk menatap wajah Dante yang masih tertidur menghadapnya. Pria itu tidak sadar jika Racel sudah bangun sedari tadi, dan diam merasakan kehangatan yang sedari menjalar dari semalam. Nyaman.

Racel melirik jam dinding yang tidak jauh dari pandangannya. Ia tersenyum, sudah 20 menit dirinya sedari tadi terus seperti ini. 20 menit dia terbangun dari tidurnya dan menghabiskan waktu selama itu dengan menikmati momen yang nyaman ini, alias hal yang tidak tahu sampai kapan Racel akan terus merasakan seperti ini, jadi ia lebih baik menikmatinya sebelum momen yang seperti ini tidak akan ia dapatkan lagi dari pria yang sama.

Racel melirik hidung Dante yang terlewat mancung, rasanya ingin sekali Racel mencium hidung itu. Gemas.

Tanpa ia sadari Racel tiba-tiba mengulurkan tangannya untuk menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah Dante.

Dan dengan tidak sengaja, pergerakan yang Racel lakukan ternyata berhasil membuat pria yang ada di depannya itu membuka matanya.

Racel terkejut beberapa detik, ia juga sempat mengerjapkan matanya

Dante bersuara dengan serak khas bangun tidur, "Jam berapa ini? Kenapa kau tidak membangunkanku, Baby Girl?"

Racel baru ingin menjawab, tapi pria itu sudah lebih dulu tahu karena sempat melirik dengan cepat ke arah jam dinding. Dan dengan cepat Dante yang tepat di depannya itu tiba-tiba menutup mulutnya, menciumnya dengan lembut lebih tepatnya, Morning kiss.

"Jangan dijawab, aku sudah tahu," ucapnya kemudian.

Racel tertegun beberapa saat, "Menyebalkan," gerutu Racel.

Dante terkekeh geli, "Kau sudah bangun dari tadi?" Racel megangguk.

"tidak membangunkanku?" Racel menangguk lagi, jujur.

"Dan kau memperhatikanku dengan lama?" Dan Racel mengangguk lagi tanpa ia sadari karena sedari tadi terbiasa mengangguk, seketika ia merutuki kebodohannya.

Dante terkekeh kecil melihat raut Racel yang terlihat jelas sedang menahan malu, "Ketahuan,"

Racel dengan cepat menyembunyikan Wajahnya ke dalam dada bidang Dante, astaga Racel lupa, ia masih di dalam pelukan Dante. Oke, Racel merutuki kedua kali kebodohannya.

Dan Racel bertambah malu karena Dante semakin terpingkal-pingkal menertawakannya. Dengan cepat Racel pun mulai sedikit menjauhkan kepalanya dari dada bidang Dante.

Seketika itu juga Dante mulai menariknya kembali kepalanya dengan cepat, "Jangan menjauh."

Racel terhenyak, "Aku tidak keberatan jika kau selalu bersikap polos seperti ini di depanku, Don't mind, Baby girl," lanjut Dante dengan lembut.

Racel semakin dibuatnya nyaman, ya, tanpa Dante sadari, Racel semakin merasa dirinya akan ketergantungan pada Dante.

Dengan tiba-tiba Dante pun mulai menarik tubuhnya dari Racel, ia melepaskan rengkuhannya dengan perlahan, lalu duduk. "Kita harus bersiap, kita akan berangkat ke mansionku,"

BELONGS TO THE JERK ✅ END [#1 RUSHEL SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang