BELONGS TO THE JERK ✅ END [#1 RUSHEL SERIES]

Chapter 36-'Without You'

Playlist: JP Saxe - a little bit yours

NOTE:
Akhirnya Aku udah selesaiin PAS SEMESTER 4. Meskipun agak ga tenang karena mikirin kalian. Huhuhuhu

Budayakan Vote sebelum membaca.

-albharuel

_____________________

Author POV

"Kau tidak jadi memecat Kate kan?" tanya Racel yang kini ada di dalam pelukan Dante, di atas Ranjang setelah melakukan aksi bercumbu mereka yang telah lebih dari sekedar bercumbu.

"Mungkin, kita lihat saja," balas Dante.

"Ayolah... Aku sudah menurutimu. Jangan menjadi laki-laki pembohong dan melanggar janji!" ucap Racel sedikit bersungut-sungut.

Dante mendekatkan wajahnya dengan cepat, menatap mata Racel lekat dan intens, "Aku tidak pernah melanggar janji, Baby girl," tukas Dante kembali dengan nada yang berat dan serak.

Racel langsung gugup, "Mm... Aku hanya memastikan saja."

"Kau tidak percaya denganku, hmm?" tanya Dante.

Racel menggeleng cepat, "Bukan begitu. Hanya saja-"

"Kau memang tidak percaya padaku," potong Dante dengan cepat.

Racel mendelikkan matanya kesal karena ucapannya dipotong, "Menyebalkan! Terserah apa katamu!"

Dante langsung terkekeh geli melihat tingkah laku Racel yang menurutnya terlihat menggemaskan itu. Ya, ia sangat suka menggoda gadisnya itu. Apalagi sampai membuatnya kesal.

"I just kidding, Baby girl."

Racel mengernyit dan memicingkan matanya tidak suka. Dante yang ditatap seperti itu pun malah merasa Racel semakin menggemaskan. Sontak ia meninggikan tawanya.

"Ayolah... Aku hanya bercanda. Jika kau masih seperti ini, lebih baik kita melakukan kegiatan panas itu lagi saja," ucap Dante sembari terkekeh namun santai.

"Kau!" Racel melototkan matanya kesal. 

"Apa?" tanya Dante merasa tidak bersalah.

"Aku tahu kau kuat untuk melakukan itu. Tapi sadarlah sedikit jika aku yang tersiksa menahan sakit itu! Dan lagi, tenagaku sudah habis! Jadi jangan membuatku lebih menguras tenaga lagi jika kau tidak ingin aku mati di mansionmu!" ucap Racel cepat dan menggebu-gebu.

Dante tidak menggubris Racel. Ia hanya melanjutkan tawanya. Dan Racel semakin bersungut kesal melihat Dante. 

Dante tiba-tiba menenggelamkan wajahnya di leher Racel kemudian mengisapnya dengan lembut. Racel yang di perlakukan seperti itu pun merasakan panas hangat yang menjalar di sekujur tubuhnya. gosh... apa yang dilakukannya, batin Racel.

Dante menyadari jika tubuh Racel menegang menahan hasratnya. ia memutuskan untuk mengehentikan aktivitas menghisapnya, tapi kepalanya masih tetap ia benamkan di leher Racel. 

Indra penciuman Dante menangkap wangi Racel yang khas, ia tidak tahu pasti parfum apa yang dipakai oleh Racel. Yang terpenting gadis yang kini sudah ia miliki itu benar-benar sempurna untuknya. 

Racel membiarkan Dante terdiam di lehernya cukup lama. Hening yang membungkus lingkup mereka membuat masing-masing hati dan pikiran memikirkan sesuatu yang ingin mereka sampaikan satu sama lain. Sampai akhirnya...

"Aku ingin bicara-"

"Aku ingin bicara-"

Mereka tiba-tiba mengatakan hal sama, membuat diri mereka masing-masing terkejut dan heran.