Maaf ya sobat, aku unpublish tadi, ada revisi.
Silakan dibaca ulang, hehe.******
Ravin berjalan santai melewati koridor kampus vokasi. Seperti biasanya setiap dirinya lewat, kaum hawa pasti curi-curi pandang ke arahnya. Namun ada yang berbeda kali ini. Bukan lagi tatapan kagum.
"Vin, Ravin!"
"Hem," gumam Ravin tanpa menoleh.
"Tazki gimana kabar?"
"Baik."
"Titip salam ya."
"Wa'alaikumsalam," jawab Ravin sekenanya.
"Buat Tazki, pinter."
Ravin hanya menggumam lagi untuk menjawabnya.
Sudah tau siapa yang jomblo selain Ravin kan? Iya, si bisul. Ravin males banget sebenernya jalan berdua sama Samsul. Kalau bukan karena Adia yang lagi rapat persiapan LDK, dia mana mau ke kantin sama Samsul. Selama ini hanya Adia yang sanggup menerima dan menampung ocehan berfaedahnya Samsul. Ravin hanya mendengarkan saja. Kalau mau.
"Eh eh. Lo tau ngga?"
"Ngga tau," jawab Ravin.
"Dengerin dulu, cakep. Kan gue belum ngomong."
"Apa?" tanya Ravin malas.
"Gue dapet ilmu kehidupan baru loh dari Cimeng sama Ucil. Mau tahu ngga?"
"Enggak."
Samsul menghela napas. "Susah emang ngomong sama kucing kutub."
Ravin melirik tajam ke sampingnya membuat Samsul memberikan cengiran tak berdosa.
"Okeh. Karena gue baik dan suka berbagi, gue ceritain ilmu yang gue dapet sama lo," ujar Samsul.
Ravin tak lagi menjawab. Ia terus melangkahkan kakinya membiarkan sahabatnya itu mengoceh. Sepanjang jalan dari kelas ke kantin Samsul tak henti-hentinya bercerita. Ya kalau ceritanya santai ya, ini menggebu-gebu banget gitu loh. Apalagi ekspresi wajahnya juga mendukung. Gambaran cowok mesum minta ditabok.
Untung saja kedua tangan Ravin masuk ke saku celana. Jadi ia tidak kelepasan buat menyumpal atau malah benar-benar menabok mulut ganas Samsul.
Ravin sudah gemas banget sebenarnya. Apalagi ketika semua pasang mata yang mereka lewati tertuju padanya. Ya gimana engga jadi pusat perhatian coba. Samsul cerita tentang gimana perjuangan kucing jantan -yang jadi panutan Samsul buat jadi fuckboy- lagi ngejar-ngejar Ucil, si kucing betina milik tetangga.
Mulai dari aksi kejar-kejaran, umpet-umpetan sampai katanya 'bernyanyi' bersama ala film India, Samsul ceritakan semua. Juga gimana proses si Ucil akhirnya luluh oleh Cimeng, Samsul pun menerangkan dengan detail. Tak ditambah ataupun dikurangi katanya. Belum cukup, Samsul lebih menggebu-gebu lagi ketika ia menggambarkan dengan detail gimana posisi kawinnya Cimeng dan Ucil.
Bener-bener dah, Ravin hanya bisa menghela napas panjang dan menggeleng kecil. Ia cukup khawatir juga sebenarnnya bakal gimana pacar atau bahkan istri Samsul nanti kalau role modelnya aja modelan Cimeng. Kucing kampung yang diadopsi Samsul waktu dirinya bersama Ravin dan Adia sedang menikmati cimol di pinggir jalan sepulang LDK.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACTWY
Teen FictionMasa lalu tidak mengubah kita di masa depan. Tapi masa kini yang belajar dari masa lalu, mampu mempersiapkan dirimu di masa depan. Sederhana, Ini hanya teori, sampai kamu tau cara praktiknya, ini semua adalah realita. So, I will act, count, and thin...