23. Roti O'

1K 157 16
                                    

Guys, mohon maaf kalau part tentang militer nya ada yang salah ya, hihi

Agak susah nyari info valid terkait tentara di staff keuangan.

Happy reading...

*****

Siang ini, Bimbingan Teknis (Bimtek) Laporan Keuangan Triwulan III di Direktorat Keuangan TNI AD, Jakarta baru saja selesai dilaksanakan.

Pemateri pada Bimtek kali ini adalah Tim Subdit Dirjen Akuntansi Direktorat Keuangan Angkatan Darat. Dan diikuti oleh seluruh Perwira Keuangan Satuan Kerja bersama staf Kudam (Keuangan Kodam) di masing-masing wilayah, baik bintara dan tamtama.

Kementerian Pertahanan dan TNI sebagai bagian dari pemerintah dituntut untuk melakukan reformasi internal sesuai dengan UU dan aturan yang berlaku. Untuk itu pimpinan TNI AD mengambil beberapa kebijakan guna mewujudkan TNI AD yang bersih, salah satunya dengan mengadakan pelatihan secara berkala bagi unit keuangan di seluruh satuan kerja.

Hasil dari pelatihan ini menuntut setiap pejabat keuangan Kodam di masing-masing satuan untuk bisa membuat sebuah laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (kuntabel).

Letda (CKU) Suha Rigel Seragi, S.E. sebagai Perwira Keuangan menjabat PA Pekas Gabrah-28 Kodam IV/Diponegoro bersama Sersan Mayor Wisnu Anggara dan Sersan Mayor Inggit Prasetya selaku Staf Kudam IV/Diponegoro berhasil menyelesaikan pelatihan dengan hasil predikat yang memuaskan.

"Letnan, kita ngga mau foto dulu nih?" tanya Wisnu.

"Iya ayo foto dulu letnan, buat nambah isi laporan kan lumayan," usul Inggit.

"Nambah laporan apa nambah postingan?" tanya Suha dengan nada rendah.

Inggit cengengesan, "Siap salah."

"Kan udah ada foto formal di aula tadi, lebih bagus malah, sayanya ganteng," ujar Suha lagi, disambut tawa Inggit dan Wisnu. Si doi ini ngga terlalu suka foto sebenarnya, kecuali untuk kepentingan tertentu, pun dengan catatan yang pose dirinya bagus. Kaya lagi terima penghargaan misalnya.

Inggit masih belum menyerah. "Siap letnan, kalau gitu saya izin selfi dengan letnan saja ya, bagaimana?" ujar Inggit.

Suha tampak berpikir sebentar, lalu mengiyakan. "Boleh, ayok."

Inggit tersenyum lebar, ponselnya ia berikan pada Wisnu, minta difotokan.

Satu foto, dua foto, tiga foto.
"Terima kasih Letda Suha. Mohon izin post di instagram."

Suha tersenyum tipis, "Iya, tag saya sekalian, captionnya yang keren. Kah ngga keren saya blok."

"Siap," jawab Inggit dengan senyum terbaiknya.

Mereka akhirnya foto bertiga, Suha, Inggit, dan Wisnu. Ketiganya ini memang akrab dan kompak. Terlebih Suha yang memang menyenangkan diajak berkawan, meskipun seringkali sok cool si, tsundere gitu, tapi itu hanya ketika sedang berseragam. Kalau lagi di luar area Batalyon, mereka sering jalan dan main bareng.

"Letda Suha." Suara bariton seseorang memanggil Suha, membuat cowok itu menoleh dengan cepat karena merasa suaranya yang tidak asing.

"Oi, Cakra." Suha tersenyum lebar dan langsung menyapa orang yang memanggilnya, menggenggam tangannya sambil menubrukkan bahunya dengan bahu Cakra. Biasalah salamannya khas laki-laki gitu, pasti paham.

Cakra ini teman seperjuangan Suha waktu mengikuti pendidikan prajurit karir dua tahun yang lalu. Satu angkatan, satu pleton dan bahkan satu barak. Jadi jangan heran kalau mereka kelewat akrab dan nggak kalah barbar. Meskipun label prajurit sudah tersemat dalam diri mereka, tidak akan mengubah jati diri masing-masing. Mereka tetaplah seorang Suha dan seorang Cakra, sama-sama mantan Presma dengan kisah yang berbeda.

ACTWYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang