29. Gue Tentara, Gue Dosen 😝

1.2K 160 30
                                    

Mohon maaf kalau part ini garing ya sobat, hhehe

Happy Reading...

*****

"Buka kardus makan kalian, Maba!"

Suara grasak grusuk mulai terdengar. Maba yang sudah duduk berselingan putra putri putra putri, juga pasangan di hadapan mereka, bergegas membuka kardus makanan masing-masing.

Ragam ekspresi mulai bermunculan di wajah maba. Mengingat kardus makan mereka berasal dari pihak yang berbeda-beda, alhasil isinya juga beda-beda.

Untuk pelaksanaan LDK ini, ormawa Unisnu ditugaskan oleh BEM untuk menyediakan catering makan siang untuk maba. Tiket penjualan sudah dijual dan habis jauh-jauh hari menjelang LDK. Porsi dan komposisi makannya pun sudah ditetapkan, sesuai dengan standar yang diminta pelatih (tentara). Harus ada nasi, sayur, lauk, dan buah.

"DUDUK SIAP, GERAK!" seru Rendy yang bertugas memimpin makan siang hari pertama LDK ini.

Banyak maba yang mulai susah napas melirik-lirik isi kardus makannya. Terutama maba putri yang 'tidak puas' dengan porsi lauknya, hanya bisa menelan ludah. Sambil berdoa cowok di depan atau sampingnya bisa diajak kerjasama nanti.

Entah saking lengketnya atau emang mereka berjodoh, Samuel dan Charles duduk bersilangan. Hanya berjarak satu cewek di samping Samuel dengan Charles di depan cewek itu.

Samuel memejamkan mata sekilas sambil menahan posisi duduk siapnya. Charles yang melihat itu lantas bertanya dengan gerakan mata. Samuel menjawab dengan melirik ke bawah, ke arah kardusnya yang terbuka. Charles sontak menahan tawa melihat isi kardus teman kamarnya itu.

Isi kardus makan Samuel sangat mengenaskan. Porsi nasinya super banyak, lebih banyak dari punya Charles. Porsi kuli kalau kamus Bang Ares bilang. Sayurnya capcay cuma seperlima dari porsi nasi dan sayur bihun di sebelahnya. Jangan lupa ayam goreng paha atas super garing, dan juga buah jeruk.

Sebenarnya punya Samuel ngga kalah mengenaskan. Doi dapet sayur sop, dan rendang daging sapi yang kalau diperhatikan dengan seksama lebih mirip ban karet. Setidaknya buahnya sepotong melon, bukan jeruk kaya Samuel. Ngga tau deh ini panitia lagi ngeprank apa ngajak bercanda. Dua abang AA akan ia tuntut nanti di pengadilan Madesu.

Samuel menghela napas berat. Ia melirik ke sisi kanan, di mana siluet tubuh Adia dan Ares tampak berdiri tak jauh di sana, nampak sok 'iya' memperhatikan dirinya.

'Tunggu gugatan gue bang,' batin Samuel sambil menahan kesal.

Adia, Ares, Tazki, dan Ravin memang hadir di acara LDK hari ini. Mereka memantau jalanya LDK sebagai bentuk tanggung jawab pimpinan ormawa sekaligus bahan laporan nanti.

"Taruh tutup kardusnya di atas kepala," perintah Rendy suara beratnya di speaker. Semua maba menuruti perintah itu.

"Danki," panggil Rendy.

"SIAP!" jawab Gunawan -maba jurusan teknik sipil dan Arul -maba jurusan teknik elektro, yang baru beberapa menit lalu terpilih sebagai komandan kompi (danki) menjawab dengan lantang.

"Salah satu, siapa yang mau memimpin makan siang anggota kalian?"

"SIAP SAYA!" Gunawan menjawab dengan lantang.

"Sip, bagus!" ujar Suha yang memang sedang berpatroli di space barisan antar maba.

Suha dari tadi tersenyum tipis memandangi makanan di hadapan maba. Suha teringat saat ada di posisi mereka dulu, di mana ia membantu salah satu maba perempuan menghabiskan makanannya. Eh ngga taunya ketemu lagi sampai hari ini.

ACTWYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang