Happy Satnight..
Yok yang jomblo merapat,,,
Mohon maafkan kalau garing ya, hehehHappy Reading...
*****
"Lapor, Tim Keuangan Gabrah-28 Kodam IV/Diponegoro dengan komando Letnan Dua (CKU) Suha Rigel Seragi telah selesai melaksanakan tugas, laporan selesai."
"Segera serahkan laporan 3 x 24 jam terhitung dari sekarang."
"Siap."
"Setelah pelaporan selesai, silakan mulai pelaksanaan tugas berikutnya. Latihan dasar kepemimpinan mahasiswa harus bisa menghasilkan pemuda/i yang punya jiwa pejuang, yang tidak lembek, yang berani, dan berkarakter. Lebih baik lagi kalau bisa menghasilkan prajurit sepertimu. Ingat, sebaik-baik pemimpin adalah yang mampu mempersiapkan generasi penerusnya lebih baik lagi. Bisa dimengerti?"
"Siap bisa. Kami akan melakukan yang terbaik, Mayor."
"Bagus. Kamu boleh keluar."
Suha memberi hormat lalu pergi keluar dari ruangan bertuliskan Mayor (CKU) Bramantyo Adi, S.E., M.Si, kepala Keuangan Kodam IV/Diponegoro, atasan Suha beserta tim.
Di perjalanan, Suha terhenti karena seseorang memanggilnya.
"Pangdam meminta Letnan untuk ikut rapat sekarang," ujar Serma Wisnu setelah memberi hormat sebelumnya.
Dahi Suah mengernyit, "Pembahasan apa? Kenapa mendadak sekali?"
"Siap, rapat ini terkait surat edaran Peraturan Menteri Pertahanan, Letnan. Tentang pendidikan wajib militer bagi mahasiswa."
Suha mengangguk sekali, lalu menuju ruang pertemuan, sesuai dengan pesan dari Wisnu tadi.
Setelah beberapa menit, Suha sudah kembali ke ruangannya. Duduk manis di kursi kerja lalu menarik laci kecil di sisi kanan meja. Sebuah benda berbentuk pipih panjang berwarna coklat ia masukan ke saku celana. Itu adalah amunisi yang akan ia gunakan sebagai senjata pertempurannya siang nanti.
Oh jangan lupa, surat wasiat ia tuliskan di atas sticky note merah muda, lalu ia tempelkan pada benda tadi. Kata Suha, ini perlambangan, dari sebuah virus merah jambu.
****
"Kelas MBI-B, apakah ada masalah?"
Vega melihat sekilas daftar tabel nilai seluruh anak didiknya di kelas.
"Tidak ada Pak, semua aman."
"Baik, kalau sudah tidak ada yang mau kita bahas terkait nilai mahasiswa, mari kita lanjut ke pembahasan berikutnya."
Pak Ahsan selaku pemimpin sidang yudisium membuka map di sisi mejanya.
"Jadi tadi saya dititipi amanah oleh Pak Rektor untuk menyampaikan sekaligus mengkoordinir semua dosen wali."
"Mengingat Peraturan Menteri Pertahanan baru saja diterbitkan terkait wamil atau wajib militer bagi mahasiswa, maka sebagai kampus promotor, pak rektor minta kepada semua wali dosen untuk mendelegasikan minimal satu mahasiswa dari tiap kelas untuk mengikuti wamil di Akmil Magelang."
Semua dosen di ruangan itu melongo kaget. Suara bisikan dan ujaran pelan mulai terdengar setelahnya.
"Berapa lama pak?" tanya salah satu dosen.
"Satu semester."
What? Are you kidding me? Para dosen itu mulai menggeleng pelan, antara takjub dan tidak percaya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ACTWY
Genç KurguMasa lalu tidak mengubah kita di masa depan. Tapi masa kini yang belajar dari masa lalu, mampu mempersiapkan dirimu di masa depan. Sederhana, Ini hanya teori, sampai kamu tau cara praktiknya, ini semua adalah realita. So, I will act, count, and thin...