Part 14

7.4K 330 7
                                    

Raya memandangi rintik-rintik hujan yang turun dari kaca mobil sambil berfikir alasan Sarfaras membenci keluarganya.

Mobil berhenti dihalaman mansion keluarga Hafir. Raya turun dari mobil meninggalkan Guzaila begitu saja yang menatap Raya dengan wajah sedih.

Raya membuka pintu kamarnya betapa terkejut ia melihat kearah cermin terdapat tulisan merah darah dan bingkai foto keluarganya pecah berserakan dilantai marmer. Ia melangkah perlahan-lahan ke cermin untuk melihat tulisan apa yang ada dicermin rias itu.

Keluargamu targetku
Selanjutnya.

Raya menutup mulutnya sangking terkejut membaca tulisan berdarah itu. "A-pa-apaan ini?" kata Raya lalu terdengar suara ponsel berdering disaku celananya menandakan ada pesan masuk langsung saja ia mengambil nya dan terlihat pesan dari nomor tidak dikenal.

+62 86378423320
bagaimana kejutannya?
apakah kau menyukai darah itu sayang?

Dengan tangan gemetar Raya membalas pesan nomor tidak dikenal itu.

Raya
Anda siapa??

+62 86378423320
temui aku besok dirooftop
sekolahmu maka kau akan tahu.

Read

Raya membaca pesan itu bingung rooftop sekolah? Apa Mungkin dia salah satu murid disekolah SMA Garuda Bangsa?

Raya meletakan ponselnya diatas meja rias lalu berjongkok untuk membersihkan pecahan-pecahan kaca foto keluarganya.

---

Raya berdiri dipembatas balkon sambil memandangi foto keluarga sangat bahagia sebelum ayahnya meninggalkan dirinya  untuk selamanya.

Malam itu Raya merindukan sosok ayah dan memikirkan apa maksud dari tulisan darah itu.

Suara pintu dibuka tidak membuat Raya membalikan tubuhnya. Guzaila menghampiri Raya sambil membawa nampan berisi makan malam putrinya.

"Ray makan dulu, kamu belum makan nak," kata Guzaila menaruh makanan yang ia bawa diatas meja balkon.

"Iya Ma. Taruh aja dimeja nanti Raya pasti makan," jawab Raya berbalik menghadap ibunya.

"Yaudah jangan lupa dimakan, Mama keluar ya," kata Guzaila mengelus surai hitam Raya lalu melenggang pergi.

Raya mengangguk lalu duduk diatas sofa mengambil segelas susu lalu meneguknya hingga habis.

Raya bangkit keluar kamar hendak menuju ruang makan ia mengambil gelas diatas meja makan lalu  menuangkan air. Raya membawa segelas air menuju kamarnya kembali, tiba-tiba Raya berhenti sejenak ketika ia tidak sengaja melihat pintu ruang kerja ayahnya terbuka.

Raya penasaran pun mengurungkan niatnya kembali kekamar memilih menuju ruang kerja ayahnya.

Raya melihat seseorang ia kenal duduk dikursi ayahnya bekerja. Ia  mengucek matanya sudah tidak melihat sosok itu lagi membuat gelas yang ada ditangannya terjatuh kelantai.

Prang!

Guzaila bangkit buru-buru dari atas ranjang untuk melihat apa yang terjadi Guzaila melihat putrinya menangis sambil memungut pecahan gelas dilantai langsung menghampiri nya dengan wajah khawatir. 

"Yaampun, Raya kamu kenapa nak?" tanya Guzaila kepada putrinya itu.

"Papa, tadi Raya liat papa. Tap-,"

Rayn&RayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang