Raya duduk ditepi kolam renang sambil memainkan kakinya di air dengan memandangi langit malam. Datang seorang wanita berpakaian pelayan mengampiri Raya.
Maid itu memberikan kotak hitam berbentuk love kepada Raya lalu pamit undur diri.
Raya menatap kotak hitam berbentuk love itu dengan alis mengerut lalu membuka kotak itu terlihat sebuah kalung emas bertuliskan senja dan secarik kertas. Raya membaca surat itu.
Dear Raya
Raya, Kamu harus tau bahwa aku sangat mencintaimu.
Kumohon kembalilah padaku.
Hidupku, hampa tanpamu.
Jika memang kamu mencintaiku
Maka kembalilah.
Aku Rayn selalu menunggumu.
Dan akan tetap seperti itu.Aku memberikan kalung bertuliskan senja karena senja mengingatkan aku saat aku bertemu dengan dirimu.
Jika kamu mencintaiku maka pakailah kalung itu untukku tetapi, kalau kamu tidak mencintaiku maka kembalikan kalung itu padaku.Aku menunggumu Raya.
I Love You.
Raya mengambil kalung itu dengan dilema ia memandanginya lalu menaruh kembali kalung beserta surat itu kedalam kotak hitam berbentuk love.
---
Raya termenung diatas balkon kamarnya sambil menggenggam sebuah kalung emas. Terdengar suara pintu dibuka ia langsung berbalik dan menyembunyikan kalung itu kebelakang tubuhnya.
Raya menatap ibunya dengan khawatir ketika menghampirinya dengan menangis lalu memeluknya dengan erat. "Ma, Mama kenapa?" tanya Raya kepada ibunya itu yang semakin terisak membuat Raya semakin khawatir.
"P-papa dan Om Narendra meninggal dunia akibat kecelakaan nak. Hiks, hiks ..," lirih Guzaila sambil meneteskan air mata.
"Papa ...," lirih Raya tidak sengaja menjatuhkan kalung yang ia genggam kelantai.
---
Rayn duduk dikursi sambil tersenyum bahagia ketika anak buahnya telah berhasil mengambil bukti dari Narendra dan terdengar kabar pula bahwa Narendra meninggal dunia ditempat kejadian saat mobil hangus terbakar.
Rayn hanya menunggu Raya memakai kalung yang ia berikan setelah itu, ia tidak akan membiarkan siapa pun merebut Raya atau menghalanginya untuk memiliki Raya.
"Kau boleh pergi," kata Rayn dengan datar kepada Fernando.
"Baik Tuan muda," jawab Fernando sambil membungkuk hormat lalu undur diri meninggalkan Rayn sendiri diruangan gelap itu.
Rayn memutar kursi menghadap kaca jendela memandang gedung-gedung pencakar langit kota Jakarta sambil menyesap wine.
Tok, tok.
"Masuk."
Rayn menunggu apa yang akan disampaikan anak buahnya itu. "Tu-an muda ma-afkan saya. Gaishan Raffasya Hafir ternyata bersama dengan Narendra dan d-dia juga meninggal dunia ..," terang lelaki berjaket hitam memakai topeng itu kepada Rayn.
Rayn langsung memutar kursinya dan bangkit melempar gelas kedinding. "Sudah ku peringatkan jangan menyentuh Gaishan apa kau tuli hah?!!" marah Rayn menghampiri lelaki itu sambil menodongkan pistol.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rayn&Raya
Mystery / ThrillerRaya tidak sengaja bertemu dengan Rayn yang saat itu sedang tawuran dengan sekolah lain justru membuat Rayn jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Raya. Akan tetapi, ketika mengetahui Raya telah bertunangan perasaan Rayn mulai berubah menjadi Obs...