Part 17

6.5K 291 5
                                    

Kring! 

Kring!

Kring!

Terdengar nyaring jam weker diatas nakas membuat Raya mengerutu kesal menutup kuping menggunakan bantal karena ia masi mengantuk tanpa tahu jam telah menunjukkan pukul 06:00 pagi.

2 jam kemudian ...

"Astaga gue lupa sekolah."

Raya terkejut ketika melihat jam weker diatas nakas menunjukkan pukul 08:00 langsung ia menepuk jidatnya pelan lalu menuju kekamar mandi untuk membersihkan diri dan berakhir tidak pergi ke sekolah karena gerbang pasti telah ditutup.

Raya keluar dari kamar mandi mengenakan handuk di kepalanya kemudian, keluar kamar hendak menuju ke dapur.

Raya memandangi sekitar mansion yang hanya ada para maid yang sedang mengerjakan tugas masing-masing. Tidak ada keluarga lengkap yang selalu sarapan bersama atau pun berkumpul. 

Raya menuangkan air ke gelas lalu menegak nya dan ketika ia tidak melihat Abdiel ia langsung berjalan menuju kekamar kakaknya.

"Udah pergi lagi huh," Raya melihat sudah tak ada Abdiel begitu pula dengan koper milik kakaknya itu. Raya tekekeh miris lalu kembali ke kamarnya.

---

Siang itu Rayn, Radeya, Melvin dan Raphael tidak berangkat  ke sekolah mereka membolos untuk berkumpul di markas Geng Liar dengan beberapa Geng Motor terkenal yang ada di jakarta.

"Ray apa kabar Lo? lama kita ga ketemu."

Sandi salah satu teman baik Rayn menyapa selaku ketua Geng Meteor. "Baik, Lo?" tanya balik Rayn kepada Sandi. "Lu ga liat gua sehat gini?" Sandi merentangkan kedua tangannya diselingi kekehan kecil.

Rayn hanya membalas dengan gidikan bahu lalu Sandi merangkul Rayn mengajaknya untuk duduk bersama. Kemudian, para Ketua Geng Motor larut dalam cerita tentang seputar Geng Motor.

"Gimana kalau kita taruhan aja? Pasti seru," Erlangga selaku Ketua Geng Motor Halilintar mengajukkan taruhan sambil menyugar rambut hitam panjang sebahunya.

"Ide bagus, gue denger dari anak-anak cenderawasih kalau di SMA Rayn ada cewek cantik bening cuy. Bolehlah di jadiin bahan taruhan," kata Yuda selaku Ketua Geng Peter mendengar dari gosip SMA nya gadis yang ia bicarakan ini begitu sangat cantik dan benar ketika ia melihat secara langsung gadis itu begitu sangat cantik.

"Kalau kagak salah namanya Raya," Kafka selaku Ketua Geng Liar angkat suara sambil tersenyum.

"Boleh, gimana motor sport keluaran terbar-," belum sempat Erlangga menyelesaikan perkataannya terdengar suara gebrakan meja terdengar cukup keras membuatnya terkejut.

Rayn tiba-tiba mengebrak meja membuat mereka semua terkejut.

Brak! 

Kecuali Radeya, Melvin dan Raphael yang tahu Hal apa yang membuat Rayn begitu marah hanya memasang wajah datar.

"Maksudnya apa nih, ngajak ribut?" tanya Erlangga kepada Rayn yang hanya menampilkan senyum miring.

"Lo ga tau pasti Raya siapa?" tanya Raphael menatap Erlangga sebentar lalu melanjutkan perkataannya. "Dia pacar Rayn."

Erlangga, Kafka dan Yuda terdiam pasalnya mereka tidak pernah mengetahui atau melihat Rayn dekat dengan seorang gadis mana pun.

"Saya peringatkan kalian semua. Berani menyentuh gadis itu kalian mati ditangan saya camkan itu,"  Rayn bangkit keluar dari markas Geng Liar hendak menuju motornya diikuti Radeya, Melvin dan Raphael.

---

Raya duduk di taman belakang rumahnya, dengan segelas susu, dan roti. "Bete banget gue," kata Raya sambil menyesap segelas susu hangat nya. "Jam segini kira-kira Afifah sama Rei ngapain iya?" tanya Raya kepada dirinya sendiri.

---

Raya sedang menikmati pemandangan dengan memakan roti tetapi, itu terganggu ketika ia melihat  Mang Udin datang secara tergesa-gesa kearahnya.

"Non, pesawat yang ditumpangi oleh den Abdiel yang munuju london tiba-tiba jatuh kelaut dan di nyatakan den Abdiel tewas," kata Mang Udin dengan wajah sedih menatap Raya.

"Mang udin tau dari mana infonya? belom tentu bener Mang," kata Raya santai sambil melanjutkan acara memakan roti nya.

Mang Udin menghela nafas kecil kemudian menunjukkan ponselnya yang terdapat artikel  berita kepada Raya.

"Enggak,  mungkin ..., akgh," Raya menjauhkan ponsel itu dari hadapannya.

"Non, kami turut berduka atas meninggalnya Tuan Abdiel."

"Kak Abdiel nggak mungkin tinggalin Raya!  Enggak!!" teriak Raya meneteskan air matanya.

Para maid yang sedang membersihkan taman menatap  Raya dengan iba.

Rintik-rintik hujan mulai turun para maid berlalu  pergi meninggalkan Raya sendiri  dibangku taman.

"K-kak Abdiel kenapa Kakak juga nyusul Mama pergi, ninggalin  Raya, " lirih Raya mengusak bahu nya ketika hujan turun semakin lebat. Afifah dan Rei berlari menghampiri Raya tidak memperdulikan seragam mereka akan basah atau sakit. Afifah dengan Rei yang mendengar kabar berita tentang Abdiel langsung meminta izin kepala sekolah untuk pulang lebih awal.

Afifah memeluk Raya membiarkan Raya menanggis dibahu nya. "Takdir begitu menyakitkan bagi gue Fah kenapa takdir ngambil semuanya? hiks, hiks ...," Raya mengeratkan pelukannya sambil menangis.

"Pertama Rama, terus Papa, Mama dan sekarang, sekarang Kak Abdiel juga pergi. Kenapa takdir  ngehukum gue kayak gini ... Kenapa?"

"Masih ada gue sama Rei," melerai pelukan sambil mengenggam tangan Raya.

"Apapun keadaannya nanti kita hadapi  bersama," Rei mengelus surai hitam Raya dengan wajah sedih.

---

Di dalam kamar Rayn menatap laptop dihadapannya dengan tersenyum miring. Kemudian, menutup laptopnya lalu bangkit berdiri mengambil kunci motor dan berlalu keluar dari dalam kamar menuruni undakan tangga. "Mau kemana kamu, balapan lagi?!" tanya Narendra menatap Rayn dari atas hingga bawah menilai pakaian putra nya itu.

"..."

Narendra menghampiri Rayn kemudian, melayangkan tamparan keras sampai sudut bibir Rayn mengeluarkan darah.

"Kalau ditanya itu jawab!"

Rayn berdecih menatap Ayahnya dengan benci lalu pergi tanpa mengatakan sepatah kata pun kepada Narendra.

Malam itu Rayn melajukan motornya sport hitam nya dengan ugal-ugalan membuat para pengendara jalanan memaki-maki Rayn yang membawa motor.

Sampailah Rayn di markas perkumpulan Geng Motor Rayn memarkirkan motornya lalu masuk ke dalam.

"Ray,  muka lo kenapa?" tanya Naufal kepada Rayn yang sudah mendudukan dirinya diatas sofa. "Biasa," kata Rayn singkat.

Rayn adalah anak broken home semua sahabat atau pun teman-teman Geng Motor nya tahu itu. Mereka tidak sengaja melihat pertengkaran kedua Orangtua Rayn ketika mereka berkunjung ke mansion. Semuanya semakin membuat Rayn terpukul ketika harus kehilangan Adik nya karena bunuh diri 2 tahun lalu akibat frustasi di tinggal sang kekasih Rama Alterio Savian. Itulah sebabnya Rayn begitu membenci Rama.

Rayn&RayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang