Rei melangkah keluar dari dalam kelas dengan menyampirkan tas ranselnya di punggung sambil mengutak atik ponselnya hendak menghubungi Ayahnya Ardiyanto.
Reiki Aiwin putra tunggal pasangan Ardiyanto Aiwin dan Aafra Natania. Ardiyanto seorang pembisnis hotel dan industri pariwisata. Sedangkan istrinya adalah pembisnis fashion cukup terkenal dikalangan wanita.
Rei menempelkan ponselnya ke telinga sambil terus melangkah menuju mobilnya terparkir.
"Assalamualaikum yah, aku pulangnya agak terlambat karena mau kerumah Afifah dan Raya," kata Rei sambil memegang knop pintu mobil avanza hitamnya.
"Tidak perlu ke sana, pulang lah. Ayah tidak mau tahu Rei kamu harus hadir di acara makan malam keluarga," jawab Ardiyanto disebrang sana dengan tegas.
"Ayah harus mengerti, aku bukannya tidak ingin hadir, hanya saja mereka sangat penting. Ntahlah Rei merasa Afifah dalam bahaya," kata Rei membuka pintu mobilnya dan masuk kedalam lalu ia menutup pintu mobil dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya sibuk memegang ponsel.
"Kakek akan datang dan tentang gadis itu kita bisa bicarakan nanti," jawab Ardiyanto lalu menutup panggilan sepihak.
Rei melempar ponselnya kejok samping mobil nya lalu menjalankan mobilnya hendak pulang ke mansion mobil Rei berhenti ketika lampu merah menyala.
Seorang gadis kecil berumur sekitar 10 tahun mengetuk pintu mobil Rei untuk menawarkan surat kabar.
Rei membuka kaca mobilnya lalu mengambil uang di dompetnya berwarna biru dan memberikannya kepada gadis itu. "Ini kebanyakan kak," kata gadis itu protes.
"Ambil aja, anggep hadiah dari kakak," jawab Rei lalu hendak munutup kaca mobilnya. "Oh ya kak, ini korannya," kata gadis itu lalu memberikan satu koran kepada Rei yang langsung di sambut olehnya.
Rei meletakkan surat kabar itu di atas dashboard mobil lalu menjalankan mobilnya lagi ketika lampu jalan berubah warna hijau.
Mobil avanza hitam dengan plat nomor B607BL memasuki mansion bergaya klasik italia mobil pun berhenti di halaman mansion.
Rei turun dari mobil dengan menyampirkan tas ranselnya di punggung dan membawa surat kabar yang ia beli di lampu merah.
Rei menapakkan kakinya di pintu masuk mansion ia melihat anggota keluarganya sedang berkumpul di ruang tamu.
"Hey! Apa kau tidak merindukanku?" tanya seorang lelaki paruh baya berpakaian bagus dengan rambut sedikit putih. Ia berjalan menghampiri Rei menggunakan tongkatnya.
"Rei capek kek, Rei kekamar dulu," kata Rei berlalu pergi manaiki undakan tangga menuju ke kamarnya meninggalkan Alvero yang menatap Rei dengan wajah sedih.
Sebenarnya Rei bukanlah putra kandung Ardiyanto Aiwin karena Sindy Immanuel Aiwin istri pertama dari Ardiyanto mandul dan Alvero Xavier Aiwin menginginkan seorang pewaris menikahkan Ardiyanto dengan Aafra Natania putri sahabat baiknya karena Aafra di tinggal suaminya saat Rei berusia 5 tahun. Sedangkan Sindy yang belum siap menerima keputusan Alvero bunuh diri dengan cara melompat dari atas balkon lantai 2 kamarnya hingga akhirnya meninggal dunia. Hal itu membuat ibunya merasa bersalah dan menangis dalam diam mengingat kejadian di masa lalu dan alasan itulah Rei menghindari Alvero.
Rei melempar tas ranselnya keatas sofa, ia juga ingin melempar surat kabar itu keatas meja tetapi, ketika melihat jelas nama Reno Wirya dan fotonya tercetak disana membuat ia mengurungkan niatnya.
"Gelapkan Uang Perusahaan Keluarga Savian 10 Miliar Reno Wirya di duga membunuh Pramudana, ketika Pramudana mengetahui penggelapan dana tersebut," kata Rei lalu meremas kasar surat kabar itu.
---
"Mau lo apa hah! Nggak cukup buat lo Ayah gue meninggal! Sekarang lo mau bawa ibu gue kemana?!! Dasar Iblis!!" maki Afifah sambil menatap Rayn dengan marah sedangkan tanggannya berusaha mengapai tanggan ibunya yang mulai menjauh keluar dari dalam jeruji.
Rayn berhenti sejenak lalu berbalik menatap Afifah datar. "Kalian nghalangin gue buat milikin Raya. Karena itu, gue mau kalian menderita dan mati perlahan," kata Rayn kemudian, berlalu pergi menarik Comala secara kasar untuk mengikutinya.
"Maafkan Ibu," lirih Comala menatap putrinya dengan wajah sedih sambil terus mengikuti Rayn keluar dari ruang bawah tanah.
"Lo kejam Rayn! Lo nggak cinta sama Raya tapi Obsesi!!" teriak Afifah bersimpuh di lantai jeruji sambil meneteskan air mata.
"Gue bersumpah akan bales lo walaupun gue mati sekali pun Rayn," desis Afifah.
---
Rayn menghempaskan Comala di depan mansion dan tidak lama Fernando datang dengan 5 bodyguard.
"Kirim dia ke Jack," kata Rayn melangkah menuju mobilnya terparkir rapi di depan mansion.
"Baik, Tuan Muda," jawab Fernando membungkuk hormat lalu melaksanakan perintah.
"Lepaskan saya, saya mohon Tuan," lirih Comala memberontak ketika matanya ditutup dengan kain sutra hitam. Kemudian, ia di seret masuk kedalam mobil alphard hitam oleh Fernando.
Rayn masuk kedalam mobilnya, sebelum menjalankan mobilnya Rayn membiarkan mobil alphard itu terlebih dahulu lewat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rayn&Raya
Mystery / ThrillerRaya tidak sengaja bertemu dengan Rayn yang saat itu sedang tawuran dengan sekolah lain justru membuat Rayn jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Raya. Akan tetapi, ketika mengetahui Raya telah bertunangan perasaan Rayn mulai berubah menjadi Obs...