“Selain menunggu jam 00.00, aku juga sedang menunggu jawabanmu.”
—Egi Saputra.
“BARAAAAAAAA!!!” jeritan Killa sangat nyaring dan menggema di koridor sekolah. Lelaki ini sangat jahil dengan wanita, Bara menempelkan sebuah permen karet ke kursi yang sedari tadi di gunakan Killa. Permen karet itu menempel di rok bagian belakang Killa, wanita ini sangat sabar.
“Lo kenapa?” tanya Nathania, gadis ini terkekeh pelan saat Killa menunjukkan kondisi rok bagian belakang.
Mereka berdua memang beda umur, beda jabatan, tetapi sangat akrab dengan pertemanannya. Keduanya mempunyai rasa simpati yang begitu besar, bedanya Nathania adalah gadis yang di selimuti emosi sedangkan Killa gadis yang di selimuti dengan rasa sabar.
Saat ini mereka masih berkumpul di koridor sekolah yang jaraknya sedikit dekat dengan kantin, agar tak jauh jika ingin membeli sesuatu. Sejak kejadian tiga hari yang lalu dimana mereka semua terhukum oleh Pak Dendi dan Bu Susi, mereka sudah cukup meluangkan waktu untuk belajar demi memeperbaiki nilai.
“KILAA!! DI PANTAT LO ADA APAAN TUH?!” heboh Bara dengan menunjukkan jari telunjuk ke arah permen karet itu tertempel.
“Bara! Ini semua lo 'kan yang ngerjain gue?!” bentak Killa dengan kesabaran yang sudah mengurang.
“Bara siapa? Nama Bara banyak!!” pekiknya tak mau kalah.
“DIAM!” emosi Arga muncul, lelaki ini sungguh muak dengan keributan adu mulut.
Secepat kilat, Bara dan Killa menjerit.“GAK MAUUUUUU!!!” semua terpelongo melihat kedua orang ini yang sangat kompak.
“L-lo ber-ddua kenapa?” sahut Toni gugup.
“Gak pa-pa!” kompak lagi.
“JODOH NIHHH!!!!” seru Arga bersemangat.
“NAJIS!”
Seperti biasanya adu mulut selalu datang pada mereka, kini Nathania Angela sedang mengobrol akrab dengan Egi Saputra. Ntah apa yang mereka bicarakan, sungguh tidak ada bosan-bosannya. Suara gelak tawa muncul dari Nathania dan Egi, teman-teman yang lain sempat menoleh melihat keakrab-pan mereka.
“Ehh, Egik! Sakit nih perut gue,” ujar Nathania terbahak. Egi ingin melawak namun gagal.
“Udah Gik! Stop, lawakan lo sangat garing,” sambungnya lagi membuat orang yang mendengar terkekeh.
“Iya-iya, gak lagi.”
Saat ini mereka ada di koridor kelas sepuluh, banyak para wanita centil lewat di depan mereka. Bara sibuk mengganggu adik kelas yang bening, Gila! Semua tampak sibuk masing-masing dengan memainkan ponselnya.
“Hmm.” Egi berdehem pelan, wanita yang duduk di sampingnya kini menoleh.
“Kenapa?”
“Besok gue—” ucap Egi terpotong.
“Sunat!” sambung Toni.
“Sinting lo! Egi tuh udah gede, nggak mungkin belum sunat. Lo kali yang belum sunat,” balas Killa.
“Heh! Cowok gue udah sunat, Kil!” geram Shavira.
“Lo tau dari mana? Lo liat pas dia sunat?” jawab Killa membuat Shavira diam.
“Kasian cewek gue di bentak sama anak macan,” ujar Toni membuat Arga, Bara, dan yang lainnya tertawa.
“Hmmm, Gik,” panggil Nathania pada Egi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Nathania
Novela Juvenil(Tamat) [Belum revisi sama sekali] ••• Tentang Nathania Angela. Sosok wanita nakal yang kerap dipanggil Atan, Nia dan Beo. Wanita ini mempunyai sahabat lelaki, Steven Gioliem dan Toni Afriando. Awalnya, Nathania menjalin hubungan dengan lelaki yang...