“Masalah itu datang seperti angin. Menghampiri dengan cepat, dan pergi dengan lambat.”
—Nathania Angela.
Hari ini, Steven berangkat bersama dengan Nathania. Nathania tidak membawa motor, ia di bonceng oleh sahabatnya. Sosok sahabat yang selalu mengerti perasaannya, keadaan dan segala masalah. Steven menggunakan hoodie putih, couple bersama Nathania. Hoodie itu sudah lama tidak mereka gunakan, karena sibuk dengan hal yang lain.
Saat sampai di sekolah, Nathania melepaskan helm yang sedari tadi ia pakai. Steven juga melakukan hal yang sama, mereka melangkahkan kaki masuk ke dalam sekolah. Seperti biasa, sosok teman ada di koridor kelas. Gadis yang berpenampilan berantakan dengan lelaki cool berjalan mendekati mereka, mendekati para sahabatnya.
“Mana Egi??” tanya Arga pada Nathania.
“Gak tau, gue 'kan ayam.”
“Gue serius. Dimana Egi?” ulang Arga tidak seperti biasa.
“Gue gak tau, sumpah! Dia juga gak jemput gue,” balas Nathania.
Bara dan Arga saling bertatap, mereka diam sejenak. Membiarkan Steven duduk di lantai koridor bersama Toni, wanita NB yang biasanya ikut nongkrong, kini sedang berada di kantin. Nathania duduk di sebelah Steven, dengan gembiranya, wanita ini mengajak selfi bersama Steven. Sahabat sejati.
Mereka menunggu Egi, lelaki itu tidak kunjung datang. Toni yang dari tadi protes karena sudah lama menunggu seorang Egi, kemana dia? Arga duduk di sebelah Nathania, wanita ini terapit oleh dua lelaki. Tetapi tetap santai, itu hanyalah teman. Bahagia bersama teman, adalah jalan hidup seseorang.
“Berangkat sekolah bareng siapa lo?” suara itu membuat mereka bangun dari duduknya. Itu Egi, dengan ransel disebelah bahu kanan. Satu lengannya memasuki saku celana abu-abu.
Nathania menatap kearah kekasihnya, wanita ini menyengir tanpa dosa.“Bareng Steven, lo dari mana?”
“Dari rumah lo.”
“Kenapa gak nunggu dulu?” lanjut Egi.
“Lo lama,” balas Nathania.
“Gue ke supermarket,” jawab Egi mengeluarkan satu kantong plastik putih dari ranselnya. Kantong itu terisi dengan beberapa makanan.
“Gue beli ini, buat lo. Jangan lupa di makan, minum juga,” kata Egi membuat Nathania tercengang.
“Maaf, gue kira lo gak jemput. Makanya gue bareng Steven,” ucap Nathania jujur. Egi mengangguk saja, lelaki ini malas membicarakan Steven.
“Tangkep!” tegas Egi pada Steven, lelaki ini melemparkan satu botol fanta. Dari Steven ke Toni, Arga dan Bara.
“Thanks.”
Mereka kembali duduk, Egi duduk di sebelah Nathania. Steven dan Toni sibuk stalking instagram cewek cantik. Dua lelaki ini sangat kekurangan satu wanita, harus lebih. Tetapi Toni, sudah berusaha menutup hati, dan hanya fokus pada Shavira. Karena, hanya Shavira yang memberikan perhatian lebih untuk Toni.
Nathania sibuk memainkan ponselnya, wanita ini sedang mengedit foto untuk terlihat lebih bagus. Egi melirik apa yang di edit kekasihnya, itu foto Steven dan Nathania yang tadi. Dengan senang hati karena editannya selesai, wanita ini bertanya pada Egi, bagaimana dengan hasilnya? Sungguh! Sangat memuakkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Nathania
Teen Fiction(Tamat) [Belum revisi sama sekali] ••• Tentang Nathania Angela. Sosok wanita nakal yang kerap dipanggil Atan, Nia dan Beo. Wanita ini mempunyai sahabat lelaki, Steven Gioliem dan Toni Afriando. Awalnya, Nathania menjalin hubungan dengan lelaki yang...