“Berharaplah pada yang benar-benar akan mengasih. Dan, jangan berlebihan jika tidak ingin merasakan sakit.”
—Nathania Angela.
“SAPUTTTT!!!!” panggil Bara menggedor-gedor pintu apartment Egi. Lelaki ini datang bersama Arga dengan membawa jas biru gelap yang masih terbungkus plastik.
Saat ini Egi sedang tidak ingin diganggu, lelaki tampan yang dikenal sebagai badboy baru Nusa Bangsa sedang memainkan ponselnya seolah tidak mendengar ada jeritan malam diluar pintunya. Suara berat dan lantang dengan tangan menggedor pintu tidak sudah-sudah membuat Egi mengumpat kesal. Lelaki ini beranjak dari kasurnya untuk membuka pintu, dan benar saja dua pria dengan pakaian lengkap dan rapi membuat keningnya mengkerut.
Bara memberikan jas itu pada Egi,“Buruan dipake, atau gue yang pakein?!” lelaki ini dengan gesit mengambil jas itu, lalu memakainya dengan lapisan kaus putih dan celana yang sama dasarnya dengan jas.
“Nah 'kan keren!” seru Arga melihat penampilan Egi yang mengangumkan.
Lelaki ini tampak diam dengan memikirkan sesuatu, jawaban dari wanita itu. Sungguh! Sangat tidak sabar dengan apapun jawabannya nanti. Jika diterima sangat bersyukur, jika tidak apa boleh buat? Di coba lagi sampai dapat! Egi sudah sangat paham dengan gerakan teman-temannya ini, bukan kejutan namanya. Namun, kado besar yang datang menggunakan kode.
“Bentar, udah pake minyak wangi belum?” tanya Arga, Egi menggeleng malas.
“Pantes bau! Nih, pake yang gue.” Arga memberikan minyak wangi dengan botol kaca yang terlihat sangat indah.
“Gue tau lo semua mau ngapain, gak usah ngode. Lo kasih satu kunci teka-teki pun, gue sanggup mecahin semua misteri.” Arga dan Bara hanya menatapnya malas, lelaki ini masih seperti dulu sangat mencintai misteri.
“Kita gak ngode! Kita lakuin ini hanya mau lo terlihat cakep nanti,” ujar Arga.
“Iya, ngode gimana maksud lo? Kasih kode bahwa semua ini Nia yang nyuruh? Nia yang nyiapin semuanya?” sahut Bara membuat Egi mengangguk.
“Udah rapi. Ayok kesana,” ucap Bara.
“Kesana? Kemana?” tanya Egi bingung.
“Danau, tempat pertama kali kita bertemu di Indonesia.” Arga yang menjawab karena Bara terlalu lambat. Mereka keluar dari apartment dan beranjak pergi menggunakan mobil mewah Arga.
Di pertengahan jalan, mereka tampak mengobrol asik. Bara duduk di tengah sendirian, sedangkan kedua temannya di depan. Dari tancap gas pertama kali yang hanya mengoceh Arga dan Bara, keduanya sama-sama cerewet. Egi memainkan ponselnya dengan harapan wanita itu akan me—ngechat nya, semoga! Harapan semakin lama semakin pudar, Egi memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celana.
“Kenapa lo?” tanya Arga menoleh sekilas ke arah Egi.
“Gak kenapa-kenapa. Mata lo fokus ke depan aja, gue gak mau mati sekarang.”
“Kalo gue, sih gak pa-pa mati sekarang.” sontak, mendengar ucapan Bara membuat kedua temannya menoleh.
“Yah lagian, gak ada yang sayang sama gue,” sambungnya membuat kedua orang yang duduk di depan malas untuk mendengar ucapannya lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Nathania
Teen Fiction(Tamat) [Belum revisi sama sekali] ••• Tentang Nathania Angela. Sosok wanita nakal yang kerap dipanggil Atan, Nia dan Beo. Wanita ini mempunyai sahabat lelaki, Steven Gioliem dan Toni Afriando. Awalnya, Nathania menjalin hubungan dengan lelaki yang...