BAB 11 GUE TAU SEMUANYA

947 250 19
                                    

“Sekarang lo ingin siapa yang datang untuk menghibur? Dia Atau Gue?”

—Egi Saputra.

Liony melihat Nathania masuk ke dalam kelas.“Dari mana aja? Aku cariin dikantin nggak ada, biasanya juga di kantin.” tidak ada jawaban, Nathania tetap diam lalu duduk disebelah Liony.

“Ada apa, ya?” tanya Liony pada Steven dan Toni.

“Makanya bangun pagi. Lo tau nggak? Muka Gresya di tonjok sama Nathania, beuhhh seru pokoknya!” heboh Toni.

Liony mengalihkan pandangannya kearah Nathania,“Kamu nggak apa-apa? Ada yang luka? Itu pipi kamu kok, merah?” tanya Liony bertubi-tubi.

“Udah Lion, Beo nggak kenapa-kenapa. Gak usah panik gitu sayangku,” ujar Steven.

“Permisi?” ucap pria didepan pintu kelas X ipa 2.

Semua menoleh kearah sumber suara.“Masuk aja,” jawab Nathania.

“Berantem lagi?” tanya Riko yang melihat merahnya pipi wanita ini. Masih tidak ada jawaban, Liony beranjak pindah tempat duduk.

“Aku duduk disini boleh?” Nathania mengangguk.

“Cerita dong, ada apa?”

“Panjang ceritanya.”

Riko menarik napas pelan.“Ya udah, diringkas aja.”

“Ga bisa.”

“Ya udah, kalo gak bisa cerita. Aku peluk, yah?" jawabnya, Nathania menoleh kearahnya dengan senyuman tipis.

“NGGAK! GUE GAK IJININ!” teriak Toni setelah mendengar ucapan itu.

Steven menutup mata Toni dengan telapak tangannya.“Sstttt. Gue tau lo belum bisa move'on, jadi gue tutup aja mata lo. Biar lo nggak sakit hati liat yang kaya beginian.”

Riko terkekeh pelan, lalu menarik tubuh Nathania kedalam pelukannya. Dengan mengelus puncak kepala Nathania, Riko merasakan sesuatu yang berbeda.

“Kenapa disaat gue peluk lo, gue selalu ngerasa hal yang berbeda?” gumamnya.

Riko kembali melepaskan pelukan itu lalu menatap bola mata yang sedikit kecoklatan milik Nathania,“Mata kamu?”

Nathania mengerutkan keningnya bingung,“Iya, mata aku kenapa? Aneh, ya?”

“Enggak, kok.”

“UDAH BELOM?!” sahut Toni dengan mata yang masih ditutup oleh Steven.

Lagi-lagi Riko kembali terkekeh,“Iya, udah. Emang lo suka ya, sama cewek gue?”

“Bukan suka,” jawab Toni.

“Lalu?”

“Cinta.”

Nathania menoleh kearah Toni,“Ton, udah gue bilang. Hilangin rasa cinta lo itu,” ujar Nathania.

Toni mengembangkan senyumannya.“Iya! Rik, lo beruntung banget tau nggak. Lo bisa secepet ini buat Nathania jatuh cinta sama lo, sedangkan gue? Gue udah dari SMP perjuanginnya sampe sekarang gak dapet-dapet. Lo pake jurus apaan, sih?”

Steven memukul kepala Toni menggunakan botol minum kosong yang ada di tas Liony.“Mana ada jurus untuk bikin orang jatuh cinta.”

“Siapa tau ada.”

“Ngaco lo!” cetus Toni terkekeh sendiri.

“Hmmm, aku keluar dulu, ada yang mau aku temuin,” ujar Liony pada Nathania.

Tentang NathaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang