EPILOG

1.2K 160 262
                                    

Satu lelaki duduk di tepi kasur, jemari tangannya memegang foto wanita. Air mata lelaki ini terus berjatuhan. Kenangan itu teringat kembali, sepi, lelaki ini kesepian tanpa sosok wanita yang ia sayang. Tiap hari lelaki ini menangisi wanita nya, tiap hari lelaki ini memandang foto-foto wanita itu. Dan tiap hari lelaki ini akan selalu merindukan senyuman dan tawaan wanita nya, Nathania Angela.

"Gue kangen sama lo, Beo..." lirihnya terisak dalam tangisan.

Sampai kapan lelaki ini tersiksa dalam takdir? Sampai kapan Tuhan terus memberi kenangan itu untuk ia ingat kembali? Tangisan setiap malam, tangisan dalam do'a, tangisan dalam curhatan. Semua itu sudah ia lewati, sendiri sebagai beban hidup.

Sekarang, apa yang harus ia lakukan? Tidak ada sosok penyemangat hidup, tidak ada sosok wanita yang ia cintai. Kenapa takdir begitu kejam? Kenapa harus wanita itu yang Tuhan ambil?? Isakan tangis seorang lelaki sangat langka, kini terdengar sosok lelaki lemah yang merindukan wanita nya.

Seusai itu, senja jadi sendu, awan pun mengabuuu...
Kepergianmu, menyisakan duka dalam hiiidupku...

Ku meminta rindu, menyesali waktu, mengapa dahuluu...
Tak kuucapkan aku mencintaimu sejuta kali seehari...

Walau, masih bisa senyuum
Namun, tak selepas duluu
Kini akuuu kesepiaann...

Kamu dan segala kenangann
Menyatu dalam waktu yang berjalan
Dan aku kini sendirian...
Menatap dirimu hanya bayangan..

Tak ada yang lebih peedih
Dari pada kehilangan dirimu...
Cintaku tak mungkin beralih

Sampai mati hanya cinta padamu
Padamu...
[ Kamu dan kenangan *Shanna Shannon* ]

"Air mata ini akan terus jatuh, aku menginginkan dirimu kembali... Aku rindu," lirihnya.

"Tuhan ... sampaikan salam rinduku padanya ...."

Masa kecil hingga beranjak dewasa, kenangan, semuanya memutari pikiran lelaki ini. Tepatnya hari ini, birthday seventeen yang sudah lama di nantikan. Steven Gioliem, umur nya sudah sampai 17 tahun. Ia tidak menginginkan ucapan 'selamat ulang tahun' yang ia inginkan adalah Nathania Angela. Sosok gadis yang benar-benar ia rindukan.

Steven hanya menginginkan Nathania, di mana wanita itu berada sekarang? Tuhan... titahkan wanita itu untuk mendatangi mimpi Steven. Hari ini adalah hari yang seharusnya membahagiakan lelaki ini, tapi tidak sama sekali. Rindu itu selalu menumpuk.

Satu tahun lebih, Nathania meninggalkannya. Sedang apa wanita itu sekarang? Bagaimana dengan kabarnya? Hari demi hari terlewatkan, Steven terus-terusan merindukan wanita itu.

"Atan... Gue kangen, kangen semuanya."

Steven mengusap air matanya, ia menatap jendela. Menatap dunia luar dengan samar-samar, Steven benci kehidupan sekarang. Lemah, Steven sudah tidak kuat lagi untuk menjalani permainan indah yang Tuhan berikan.

"Stev," panggil wanita tua berdiri di depan pintu kamar Steven. Itu Starla, wanita yang telah melahirkan Steven ke dunia.

"Mama?" tanya Steven. Starla mengangguk pelan, wanita tua ini berjalan mendekati putranya.

"Kamu gak jadi ke kuburan? Kasih kabar untuk Atan, hari ini kamu ulang tahun," ujar Starla. Steven tetap diam.

"Di luar sudah ada Toni sama Shavira, samperin, gih. Kasihan mereka nungguin dari tadi," lanjut Starla di angguki oleh Steven.

Lelaki ini mengambil jaket lepis di belakang pintu kamarnya, ia juga mengambil kunci motor yang ada di atas nakas. Bergegas cepat ia menghampiri kedua sahabatnya, sahabat yang hanya tersisa dua orang. Sepasang kekasih. Toni ♡ Shavira, selamanya.

Tentang NathaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang