Sepulang sekolah Steven mengajak Nathania untuk keruang musik, bernyanyi disana dengan menggunakan gitarnya. Nathania memulai alunan lagu ‘orang yang aku kenal’ menggunakan mic seperti tadi pagi. Saat ini mungkin hanya beberapa siswa-siswi yang mendengarnya, sebagian sudah pulang.
“Kau memang sempurna untukku,”
“Tlah memberiku cinta......”
“Tlah memberiku sayang......”
“Kau berjanji takkan meninggalkan ku,”
“Selalu mencintaikuuu...”
“Selalu menyayangiku...”
Lagu ini sangat mengandung isi apa yang Nathania rasakan sekarang, wajar ia bucin seperti ini, karena ini ia pertama kalinya jatuh cinta. Steven sedang duduk memainkan ponselnya sambil mendengarkan Nathania bernyanyi. Steven juga kasihan padanya, tak seharusnya Nathania jatuh cinta sedalam ini
“Kau jatuhkan air mata ini.”
Sangat tegas dan bergemetar Nathania mengucapkannya, air mata sudah turun membasahi pipinya. Namun ia masih berlanjut untuk menyanyikan lagu ini sampai selesai. Steven tau apa yang harus ia lakukan, membiarkan Nathania menangis sejadi-jadinya agar mengurangi rasa sakit yang ia pendam sendiri.
“Kenapa tuh, cewek?” tanya Repal pada Bara yang sedang mengintip lewat jendela.
“Gak tau, samperin aja,” jawab Bara.
“Sa, ayok!” lanjut Bara mengajak teman-temannya.
Egi, Bara, Repal dan Arga segera memasuki ruang musik dan duduk di samping Steven, dilantai tempat biasa para penonton duduk. Steven menoleh kearah mereka.
“Ngapain di sini?” tanya Steven pada empat laki-laki yang baru saja duduk disebelahnya.
“Heh! Gak sopan banget jadi adik kelas. Ini kakak kelas mau nonton gak boleh?” sahut Arga.
“Nia kenapa, Stev? Si Toni udah pulang?” tanya Bara.
“Nathania bucin, dicuekkin sama cowoknya jadi gini. Si Toni udah pulang, ada urusan mendadak katanya,” jawab Steven.
“Emang salah Nia, seharusnya jangan terlalu cinta kaya gini,” balas Arga.
Sudah cukup lama mereka diruang musik hingga Pak Mael ingin menguncinya. Mereka keluar dan duduk dilantai koridor kelas seperti pengemis demi membuat Nathania Angela tersenyum seperti biasanya. Bara membuka baju seragam sekolahnya membiarkan tubuh kekarnya terlihat.
“Ada cewek bro di sini, nasib gue banget punya temen kaya gini,” ujar Arga menutup matanya sendiri. Arga memang seperti ini, ia adalah kunci keceriaan diantara Egi, Bara dan Repal.
Nathania tetap diam walaupun banyak yang mengajaknya untuk berbicara, ia wanita sendiri disini. Mereka semua sangat menjaga Nathania dengan ketat, tidak ingin Nathania kenapa-kenapa. Cukup lama Arga melawak dan akhirnya tidak sia-sia, Nathania mengembangkan senyuman manis diwajahnya.
“Senyum, bukannya dari tadi sayangku. Aku lelahhhh!” ungkap Arga membuat semua tertawa dikoridor kelas. Suara tawa berdengung dikoridor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Nathania
Roman pour Adolescents(Tamat) [Belum revisi sama sekali] ••• Tentang Nathania Angela. Sosok wanita nakal yang kerap dipanggil Atan, Nia dan Beo. Wanita ini mempunyai sahabat lelaki, Steven Gioliem dan Toni Afriando. Awalnya, Nathania menjalin hubungan dengan lelaki yang...