BAB 9 RIKO & NATHANIA

1K 315 175
                                    

"Saat gue ngungkapin semuanya, apa yang akan lo jawab?"

-Calon pacar.

Bel pulang sudah berbunyi, semua murid keluar dari kelas dan menyusuri koridor sekolah. Setelah kejadian beberapa jam yang lalu, Nathania masih diiringi dengan sifat dinginnya yang tidak berubah menjadi semula. Putra masih marah padanya, kini Putra mengantar Gresya untuk pulang bersama. Sampai diparkiran sekolah satu pria tampan menghampiri Nathania.

"NIA!" panggilnya, namun Nathania tidak menyahut apa lagi menoleh, Nathania tak kenal dengan panggilan 'Nia' dikehidupannya. Dan Nathania rasa pria itu tidak memanggilnya.

"Hei," panggilnya lagi, Nathania menoleh.

"Lo manggil gue?" tanya gadis ini datar.

Pria itu mengangguk tersenyum."Iya, lo Nathania Angela 'kan?" gadis ini mengangguk mantap.

"Gue Egi Saputra, murid baru di sini. Kelas gue di XII ips 4," sambungnya memperkenalkan diri.

"Ouh, kenapa lo manggil gue dengan sebutan Nia? Lo kenal sama gue?" tanya Nathania mulai penasaran.

"Biar beda dari yang lain-Enggak, gue baru kenal sama lo," jawabnya cukup jelas.

"Ada perlu apa lo sama gue?"

"Hmm, gue mau ngajakkin lo pulang bareng," ajaknya meyakinkan agar gadis ini tak menolak.

"Maaf, dia pulang bareng gue," sahut Riko mendekati mereka.

"Ohh, okeh! Kalo boleh tau, lo siapanya Nia?" tanya Egi sopan.

Riko menoleh sekilas kearah Nathania."Nia? Nathania? Gue calon pacarnya." Nathania tersenyum puas mendengarnya.

Egi menatapnya tersenyum."Wajah lo hampir mirip sama Nia," ujarnya membuat keduanya membingung.

"Mungkin, benar-benar jodoh," sambungnya lagi.

"Iya, doa'in aja yah, oh yah, nama gue Riko," ucap Riko mengulurkan tangannya, Egi membalas uluran tersebut.

"Egi," jawabnya singkat.

"Ya udah, kita duluan," pamit Riko pada Egi lalu pergi menaiki motor sport miliknya.

Riko mengajak Nathania ketempat biasa, yaitu café mikha. Diperjalanan Riko membawa motor sambil bernyanyi, Nathania memegang pundaknya seraya mendengarkan nyanyian itu dengan merdu. Sampai di parkiran café, Riko memarkirkan motornya dengan cepat lalu pergi kelantai atas memilih tempat duduk dekat dengan kaca. Seperti biasanya Riko dan Nathania memesan hot chocolate.

"Hmm, ada apa yah, dengan cowok tadi?" tanya Riko pelan.

Nathania menoleh kearahnya dengan memandang bola mata hitam pekat milik Riko,"Egi? Ntahlah, gue ngerasa kalo dia udah kenal gue terlalu lama. Tapi siapa?"

"Coba lo inget-inget lagi, siapa tau memang lo kenal sama dia," ujar Riko.

"Enggak, gue nggak kenal, ahhh! Lupain aja, gak penting."

Sudah cukup lama mereka berada disitu dengan meminum hot chocolate yang dipesannya tadi. Kini Riko terus-terusan menatap Nathania, Riko merasakan ada hal yang mengganjal tapi apa? Riko mencoba untuk terus berfikir dan mengingat sesuatu namun hasilnya tidak ada. Ia benar-benar bingung dengan perasaannya pada Nathania.

"Tan," panggilnya.

"Apa? Mau pesen hot chocolate lagi?" tanya Nathania dengan cepat, Riko menggelengkan kepalanya.

"Gue mau bilang," ujar Riko, Nathania mengerutkan keningnya.

"Saat gue ngungkapin semuanya, apa yang akan lo jawab?" tanya Riko.

Tentang NathaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang