"beruntung adalah satu kata yang membuat hidup gue bahagia!"
_AchaHellizaHendarso________
Pagi ini Acha sudah segar dengan pakaian rapinya, ini memang hari libur tapi ia harus pergi ke Bandung untuk beberapa hari bersama Managernya karna akan ada pemotretan disana.
Kabarnya Acha akan dipasangkan dengan salah satu model papan atas luar negri yang Achapun belum tau siapa orang tersebut. Kondisinya sendiri sudah membaik setelah sempat dua hari ia dirawat di rumah sakit, namun semenjak itu si Mukhlis dan Budi malah bertambah posesif terhadapnya.
Seperti saat ini, Mukhlis menatap Acha datar diambang pintu kamar wanita itu, Mukhlis tak setuju jika Acha harus bekerja sekarang, ia khawatir mengingat Acha akan ke Bandung selama beberapa hari tanpa pengawasan mereka, sedangkan Acha sendiri tetap bersikukuh ingin bekerja.
"Yakin mau pergi?!" Acha menatap Mukhlis jenggah, sudah berapa kali pria itu menanyakan hal tersebut.
"Iya, masa aku batalin sih bisa-bisa aku dibilang gak profesional sama rekan kerja aku!"
"Ya tapikan ada alasannya, lo masih belum sehat banget!" Lihatlah, mana Mukhlis yang dingin dan irit bicara?.
"Kan disana ada kak Hengky kalo gue kenapa-napa lo gebukkin aja dia!" Ujar Acha gak ada akhlak.
"Pokoknya kalau gue denger lo kenapa-napa gue gak bakalan ngizinin lo pergi pemotretan jauh-jauh lagi!" Ancam Mukhlis membuat Acha meringgis.
Btw, kenapa Acha kadang memakai aku-kamu saat berbicara dengan Mukhlis, itu tergantung moodnya saja.
"Ck' iya, gak cocok lo jadi bawel!" Kekeh Acha mencubit pipi abangnya sedangkan sang empu berdecak sebal.
"Yaudah yuk!, kak Hengky nungguin tuh di bawah!" Ujarnya menarik lengan Mukhlis untuk turun ke lantai satu.
Disana telah ada Hengky, pria lekong yang hobbynya ngomel kaya emak-emak komplek dan dialah sang manager Acha.
"Eh yaudah hayukk itu model satu lagi udah nunggu di mobil!"
Acha menatap Hengky binggung, "model satu lagi?"
Hengky memutar bola mata malas, "you lupa?, Ituloh model dari luar negri kan you sama dia pemotretan buat majalah prewedding!"
Acha mengangguk mengerti, "yaudah ayok! Bang Ulis aku pergi ya bilangin nanti sama kak Yaya sama bang Uchan!" Pamit Acha, Ulis, Yaya, dan Uchan adalah panggilan sayang Acha pada Mukhlis, Ria dan Fauzan, sungguh manis bukan?.
"Hati-hati awas kalo sampai lo kenapa-napa!. Dan lo kalo sampai adek gue kenapa-napa gue gebukkin lo!"
Hengky bergidik ngeri mendengar ancamam Mukhlis, ia hanya mengangguk sembari menarik tangan Acha keluar mansion mewah keluarga Hendarso tersebut karna tak ingin lama-lama berhadapan dengan Mukhlis.
Acha membuka pintu jok belakang, ia tercenggang menatap seorang pria yang sibuk memainkan ponselnya. Pria itu sangat tampan, tingginya sekitaran 180cm, kulitnya putih bersih tanpa celah, badannya kekar dan atletis, rambutnya sedikit gondrong namun si style rapi, ia juga tampak memakai anting khas laki-laki di telingganya menambah kesan keren pada diri pria tersebut, dan jangan lupakan dari atas hingga bawah style yang pria itu gunakan adalah style berkelas limited edition, ya ampun! apakah dia model yang dimaksud Hengky? Jika iya maka Acha tak akan menyesal telah menerima kontrak kerja ini.
"Masuk atuh jangan menung bae!" Tegur Henky membuat Acha tersentak dari lamunanya menganggumi sosok pria yang berada di hadapannya itu, sedangkan pria tersebut melirik Acha sekilas kemudian kembali fokus ke ponselnya tanpa ekspresi.

KAMU SEDANG MEMBACA
After Your Departure!
Misterio / Suspenso"Acha Helliza Hendarso, wanita yang bisa dibilang sempurna dan punya segalanya. Ketenaran, kecantikkan, kepopuleran, kekayaan, dan orang-orang yang menyayanginya. Tapi siapa sangka dibalik semua itu tersimpan kisah kelam dari masa lalunya yang membu...