8.) Acha Tertekan

6 3 0
                                    

"dih artis gue!"

_BudiCakraIrawan_

_______

Hari ini adalah hari pertama Budi bersekolah di HHS, ia memilih untuk mengikuti sahabatnya bersekolah disana mengingat permasalahan Acha semakin serius. Budi yakin kedua orang jahay itu tidak akan tinggal diam, ia ingin turut andil melindungi Acha secara langsung seperti sahabatnya yang lain.

"Ih ada anak baru, cogan ei!"

"Ganteng banget ya allah!"

"Dia ikut Acha and the geng!"

"Eh dia bukannya anak pengacara yang terkenal itu ya?"

"Eh iya anak pengacara kondang!"

"Makin banyak cogan di sekolah kita, ngak nyesel gue bayar mahal masuk sini!"

Begitulah ricuhnya para murid menyambut kedatangan the most wanted sekolah mereka, ya bagi mereka itu memang sudah biasa.

Untuk hari ini Acha belum masuk sekolah karna masih ada pemotretan diBandung dan Acha memberi kabar bahwa ia baru bisa pulang besok.

"Hei Kalian!" Mukhlis dan yang lainnya menoleh kesumber suara yang dirasa dekat dengan mereka.

"Ayah?!"

"Kenapa Yah?" Tanya Budi heran, pagi-pagi begini kepala sekolah mereka sudah memanggil sepertinya ada hal yang penting.

"Kalian ke ruangan Ayah sekarang, ada yang ingin bertemu kalian" Ujar Fardy dan yang lainnya mengangguk patuh juga penasaran.

Sesampainya disana para remaja tersebut mematung melihat siapa yang berada di ruang kepala sekolah tersebut.

"PAPA!!"

Pria parubaya yang dipanggilpun menoleh memerintahkan mereka untuk duduk dan dipatuhi oleh anak-anak tersebut dengan perasaan tegang.

Mereka tidak akan berani melawan perintah seorang Arsell Adiguna Hendarso pemilik sekolah HHS yang kerap mereka panggil Papa tersebut.

"Jadi ada yang ingin kalian jelaskan pada Papa?!"

Yang lain menunduk tak ada yang berani menjawab. "Hei!! Kenapa anak-anak Papa menjadi penakut seperti ini?!"

"Apa kalian pikir selama ini papa tidak mengawasi Acha dengan baik?"

"..."

"Apa kalian pikir selama ini papa tidak mengawasi kalian juga?!"

"..."

Pria paru baya itu menghela nafasnya, "papa kecewa sama kalian, papa kecewa karna papa mengetahui berita ini dari orang susurah papa yang bertugas mengawasi kalian. Kenapa kalian tidak ada yang jujur?, Apa Papa atau orang tua kalian yang lainnya pernah mengajari kalian untuk membohongi seseorang hah?!"

"Kami hanya takut papa bawa Acha pergi!" Lirih Wawa dengan mata berkaca-kaca.

"Kalian semua anak-anak Papa, jadi kalo Acha pergi kalian juga akan ikut jika kalian mau. Papa tidak mempermasalahkan itu!"

"Sudahlah jangan memarahi mereka begitu, mereka melakukan ini karna mereka juga menyayangi Acha!!" Tegur Fardy pada Arsell.

"Aku tidak setuju kalau kita membawa Acha pergi lagi, sampai kapan kita akan menghindar seperti ini?, Apa kamu mau selamanya Acha terus menghindar seperti ini?, Bagaimana kalau nanti kita tidak bisa menemaninya lagi dan sesuatu yang sama seperti ini terjadi?, Dengan siapa dia akan meminta perlindungan?, Ayolah! Tidak baik jika kita mengajarkan anak-anak untuk selalu bergantung pada orang tuanya. Biarkan mereka yang bertindak kali ini dan tugas kita hanya membantu, lagi pula mereka sudah besar sekarang."

After Your Departure! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang