23.) Acha And Nathan

5 2 0
                                    

#masihkgkadquotes:)

______

Acha dan sahabatnya sedang berada di rooftop sekolah mereka, hari ini mereka sedang ada jamkos sehingga anak-anak sultan itu memutuskan untuk bersantai disana. Soal Tian kondisinya kini sudah berangsur membaik walaupun masih ada beberapa perban yang menempel di tubuhnya, namun memang pada dasarnya pria itu gila sehingga ia bisa fit secepat ini.

"Gaes, gue udah dapet kabar tentang pembunuhan supirnya si Kiki itu!" Ujar Tian membuka suara setelah hening beberapa saat.

"Apa?!" Tanya Acha.

"Dari rekaman Cece tepe, polisi nemuin orang yang berpakaian serba item, pakai masker dan topi gitu. Dia masuk mobil Kiki karna memang mobil itu tidak terkunci dan parkiran lagi sepi lalu dia melancarkan aksinya, setelah itu Acha sama Kiki dateng!" Jelas Tian.

"Apa polisi tau pelaku itu cewe atau cowo?!" Tanya Acha pada Tian.

"Kata polisi, dari postur tubuhnya itu cowo, kalo prediksi polisi sih katanya orang itu cuman mau neror dan nakutin lo doang Cha!" Jawab Tian.

"Mungkin aja itu suruhan Aunty Ress!" Ujar Wawa bersuara.

"Kita harus hati-hati!" Semua menatap ke arah Acha, tak mengerti apa yang Acha maksud.

"Aunty Ress, gak cuman ngincer gue tapi orang-orang yang deket sama gue termasuk keluarga dan kalian juga. Dia mau gue kehilangan semuanya barulah dia nyakitin gue, dan gue tau banget kalau dia udah main kaya gini itu berarti sebentar lagi dia akan bertindak lebih gila!" Ujar Acha.

"Dan soal Nathan, apa lo sudah nemuin sesuatu?!" Tanya Acha pada Budi.

"Gue ragu sebenarnya mau bilang ini, karna ini belum pasti!"

"Jadi waktu itu, gue udah dapet informasi dari orang suruhan gue kalau Nathan sudah meninggal semenjak kejadian itu. Tapi ini harus di pastikan lagi dan sekarang gue lagi mencari tau tentang keberadaan keluarganya!" Jawab Budi.

"Apa lo benar-benar gak inget satu halpun tentang Nathan?!" Tanya Lexa mendapat gelenggan kepala dari Acha.

"Bud, apa lo tau dimana makamnya Nathan?!" Tanya Acha.

"Di Jerman!" Jawab Budi.

"Gue mau kesana!"

_______

Brendon dan Ghean kini berada di salah satu Caffe di Jakarta, hari ini kedua pria tampan itu akan menemui sahabat mereka yang memang bersekolah di Jakarta. Dan mereka memang sudah berjanji di Caffe tersebut.

"WOOOYYYYY!!"

Brendon dan Ghean menoleh ke sumber suara, menampakan dua laki-laki seumuran mereka sedang melambai dan berjalan dengan tidak santainya menghampiri meja Brendon dan Ghean.

"GHHEEEAAANNNNN!!!"

"EH GILA GILA GILA!!!, LO SEKARANG GANTENG BANGET ANJIM!!, GLOWING PAKE CREAM ABAL-ABAL MANA LO? MIRIP SUHO!!"

"IYA GILA NIH TEMEN KITA!!"

"EH APAAN LO!, TEMEN GUE GHEAN DOANG LO KAGAK!!"

"LAH SI ANJIM KAGAK TAU DIRI, TADI DI KANTIN LO NGUTANG SAMA GUE!!"

Brendon menatap dua pria yang baru datang tersebut, tidak bisakah mereka sedikit tenang? Sehingga itu tidak membuat Brendon maupun Ghean ikut-ikutan menjadi pusat perhatian, dan sialnya lagi kedua pria barbar itu adalah sahabatnya.

"Lucas, Sengka!!. Tidak bisakah kalian tenang sedikit?!" Tegur Brendon membuat pria yang namanya dipanggil ikut menoleh secara bersamaan. Dan bodohnya mereka baru menyadari kehadiran Brendon disana, lantas kemana saja mata mereka dari tadi?.

"BRENDON!!!" Ujar kedua pria itu serempak ketika menyadari kehadiran Brendon yang mernatap mereka dengan wajah datarnya.

"GILA!! AKHIRNYA BANG BRENDON IKUT NONGKI!" ujar salah satu pria itu yang bernama Lucas Argasatya Alberd, anak tunggal dari salah satu CEO perusahaan terbesar di dunia, pria ini sangat tampan, dan dia juga Fakboy yang hobbynya membuat perempuan baper, tapi saat ia di kejar-kejar oleh beberapa perempuan Lucas malah takut, ya begitulah gilanya seorang Lucas.

"Woi duduk!" Tegur pria satunya lagi pada Lucas yang tak lain adalah Ong Sengka Bramusatya, pria blasteran Indo-korea. Dia sama gilanya dengan Lucas, mereka seperti kembar beda rahim, tapi Ong tidak seplayboy Lucas, bisa dibilang dia belum tertarik ke dua percintaan, pria itu lebih ingin bebas bersama teman-temannya.

Kembali ke cerita, akhirnya kedua pria gila itu bisa duduk tenang saat ini dan dengan tidak tau dirinya Sengka menyeruput minuman Brendon hingga habis, untung saja Brendon hanya membiarkannya.

"Udah ributnya?!" Sindir Ghean.

"Capek gue, El!" Ujar Lucas ngos-ngosan, ya bagaimana tidak, ia dan Sengka terlalu heboh tadi.

"Eh tumbenan ni bang Brendon ikut Nongki yeaayy yeaayy!, Biasanya kalo ketemu kita langsung lari ke kamar ngurung diri kek anak perawan!" Ujar Sengka.

"Jangan buat hidupku serba salah!" Kesal Brendon.

"Santuuuuyyyy mah!!"

"Oh iya kalian sampai kapan di Indo?!" Tanya Sengka.

"Sampai Brendon nyelesaikan kerjaanya di ajang Jakarta Fashion Week nanti, sekarang sih kita masih santai aja dulu karna pemotretan aja dulu belum terlalu sibuk banget!"

"Dih yang pemotretan itu Brendon bukan lo El!" Ledek Lucas mendapat decakkan dari Ghean.

"gimana kalau kalian sekolah aja?!"

Brendon dan Ghean menatap terkejut dengan pemikiran Lucas, sekolah? Ya memang selama ini Brendon itu Homeschooling dan Ghean masih melanjutkan sekolah kedokteran khususnya via daring selama di Indonesia, mungkin sedikit pengalaman mencicipi pendidikkan di Indonesia bukanlah hal yang buruk. Dan tenang saja, Ghean bisa mengurus itu dengan cepat.

"Aku sudah lama tidak merasakan suasana sekolah!" Ujar Brendon jujur membuat Ghean tertegun, ia tau Brendon sejak kecil sudah fokus dengan karier permodelannya hingga membuatnya tidak bisa merasakan sekolah yang sebenarnya.

"Jika kau mau aku akan mengurusnya!" Tawar Ghean.

Brendon tampak berpikir sebentar, mungkin ia harus menerima tawaran Ghean karna kapan lagi ia bisa merasakan ini.

"Baiklah kalo begitu!" Ujar Brendon membuat Lucas dan Sengka antusias.

"YEAYY!! kalo Babang Brendon satu sekolah sama kita, kita bisa jadi Pemes juga mana tau kan di sandingin sama grubnya bebeb muach muach bisa pdkt gue!!" Ujar Lucas antusias.

"Pdkt, jadian gk berani!" Sindir Sengka.

Brendon dan Ghean hanya menggeleng tak mengerti dengan pembicaraan Lucas dan Sengka.

"Aku tidak akan memberitahu Moms and Dad bahwa aku akan bersekolah, aku tak tahu apa alasan mereka selalu melarangku untuk masuk sekolahan umum!"

______

Tar dulu Tian tdi bilang cecetepe dong

Jan lupa vomen:))





After Your Departure! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang