6.) Crazy Monkey Is Hel

6 2 0
                                    

"wanita gila, dan akupun sampai ikutan gila dibuatnya!"

_BrendonJonathanboisterVergamo_

______

Dokter keluar dari ruangan tempat Acha dirawat dan menghampiri Brendon serta lainnya yang sudah menunggu.

"Keluarga Acha Helliza Hendarso?!"

Brendon berdiri, "saya temannya!"

"Apa sebelumnya kalian sudah tau tentang gangguan mental yang pasien alami?"

Brendon dan kru yang lainnya menatap sang dokter terkejut, mereka tak menyangka gadis cerewet seperti Acha ternyata mengalami gangguan mental? Katakan jika dokter ini berbohong.

"Gangguan mental seperti apa?!"

"Saya rasa pasien pernah mengalami kejadian buruk dalam hidupnya, dan itu menyebabkan rasa trauma hingga membuatnya tertekan dan menyebabkan depresi. Saran saya pasien harus segera melakukan psikoterapi jika tidak keadaanya akan semakin memburuk karna trauma itu menyebabkan dirinya sering terkena serangan panik, jika kelamaan dibiarkan dia bisa melakukan selfharm atau menyakiti diri sendiri!".

Brendon tertegun, entah mengapa hatinya merasa sakit ketika mendengar penjelasan dokter tersebut, mengapa ia jadi sangat penasaran tentang masalah Acha?, Mengapa timbul perasaan ingin melindungi dalam diri Brendon?.

Apakah ini hanya karna kasihan saja? Atau ada perasaan lain yang menjalar di dirinya? Entahlah Brendon juga tak tau, tiba-tiba saja ada rasa khawatir saat mengetahui keadaan Acha yang sebenarnya. Ada apa dengan Brendon?.

"Terima kasih dokter, boleh saya masuk melihatnya?!" Tanya Brendon diangguki oleh Dokter.
Tanpa menunggu kakinyapun melangkah masuk ke ruang rawat Acha. Disana Acha tampak termenung sambil menatap keluar jendela kaca yang besar.

Kenapa Brendon tak suka melihat Acha seperti ini?, Kenapa dia tiba-tiba rindu akan sifat cerewet gadis itu?. Baiklah Brendon sudah gila sekarang, gadis Barbar, cerewet dan ribet bukanlah tipenya tapi kenapa saat bersama Acha ia merasa berbeda saja. Jujur Brendon suka melihat wajah kesal wanita itu ketika sedang marah, Brendon suka memperhatikannya dalam diam, dan kadang menjahilinya. Ayolah!! Apa Brendon jatuh cinta?, Pada Acha?, Oh tidak mungkin mereka baru saja saling mengenal, lantas kenapa Brendon sudah memberi panggilan khusus padanya?, Padahal diantara semua wanita yang dekat dengannya hanya sang ibu dan adik perempuannya lah yang ia beri panggilan khusus, itu pertanda orang tersebut adalah orang spesial bagi Brendon. Apakah sekarang Hel'nya juga termasuk orang spesial itu?.

Lama-lama Brendon bisa gila memikirkan itu.
"Hei Brendon ngapain menung bae disitu!"

Brendon tersadar dari lamunannya dan iapun segera menghampiri Acha, Acha tampak masih pucat namun tidak sepucat tadi.

"Sudah baikkan?!" Tanya Brendon hanya mendapat anggukan kecil, kemana Acha yang cerewet.

"Apa pemotretan kita dibatalkan?" Brendon menggeleng.

"Hanya diundur sampai kondisimu membaik!"

"Terimakasih dan maaf!"

Brendon menatap Acha binggung tak mengerti dengan ucapan Acha.
"Untuk apa?!"

Acha menghela nafas, menatap Brendon dengan tatapan merasa bersalah. "Karna aku pemotretan kita diundur, maaf juga karna sudah merepotkanmu dan yang lainnya. Terima kasih karna mau menolongku!".

Entah angin darimana tangan Brendon terulur mengacak rambut Acha membuat Acha terkesiap akan perlakuan Brendon.

Brendon duduk di kursi yang tersedia di samping ranjang Acha. "Ternyata kamu sadar juga kalau kamu merepotkan, dan kau pikir aku menolongmu secara gratis?"

Acha mengerucutkan bibirnya kesal, "ck' jadi kamu maunya apa? Mau bayaran berapa?!"

Brendon tak menjawab, ia hanya terus memandang Acha dengan pandangan yang sulit diartikan membuat Acha jadi berpiikir yang tidak-tidak. "Jangan macem-macem ya!, Jangan bilang kamu mau kita one night stand, no no aku bukan jalang jadi kamu sewa jalang saja biar aku yang bayarkan kalau gitu!"

"Ppppffftttt!"

Brendon terbahak dan mengcubit gemas pipi Acha membuat Acha terpaku, ia jadi bertanya-tanya kemana Brendon yang dingin semalam. Apakah ini hanya duplikat Brendon saja?.

"Aku sudah bosan dengan jalang!, Aku mau melakukannya denganmu pokoknya!!" Acha melotot horor pada Brendon, dengan sigap ia menutupi bagian dadanya menggunakan tangan dan itu membuat Brendon berusaha menahan tawanya, ayolah ia hanya bercanda berniat menggoda Acha, apakah mukanya nampak semesum itu?.

"No no no no no!!! Kalau kamu melakukan itu aku akan melaporkan kamu atas kasus pelecehan seksual ya!!"

"Sayangnya aku tidak peduli!" Brendon menyeringai dan mendekatkan wajahnya pada Acha membuat Acha tak berkutik, karna jarak mereka sangat dekat saat ini.

"Ma-mau ngapain?!" Tanya Acha namun Brendon tak menjawab ia hanya terus mendekat hingga hidung mereka bersentuhan.

Refleks Acha menutup matanya ketika merasakan hembusan nafas Brendon, ia tak mengerti kenapa jantungnya maraton saat ini.

"Kau sangat berharap aku cium ya?!" Kekeh Brendon, Acha kembali membuka matanya dan berdecak kesal dengan perlakuan Brendon bisa-bisa pria itu membuat mengerjainya.

Brendon terbahak dan menjauh menciptakan jarak antara dirinya dan Acha, ia mencubit pipi Acha gemas dan menoel-noelnya sebentar entah sejak kapan Acha terlihat sangat menggemaskan dimatanya.

Sedangkan Acha lagi-lagi dibuat terpaku dengan pemandangan yang ia lihat, semalam Brendon sangat cuek, dingin, dan irit ngomong tapi kenapa Brendon yang ini berbeda. Oh tidak!! Apa Brendon kerasukan penunggu pantai tadi?.

Acha menangkup wajah Brendon menatap Brendon tak percaya sedangkan Brendon menatap Acha binggung.

"Ini Brendon kan?!!! Kok gak dingin lagi?!! Esnya udah cair?, OMG GINI DONG KALO GINI KAN TAMBAH GANTENG !!!!" girang Acha mencubit cubit pipi Brendon.

Brendon yang sadar langsung merubah raut wajahnya menjadi datar kembali dan menepis tangan Acha.

"Jantungku!!" Brendon membatin, kenapa jantungnya berdetak tak beraturan begini? Apa dia sedang sakit?.

"Yah datar lagi, baru aja tadi dipuji tau gitu gue males banget muji lo dasar bule dingin, mes mpppphhhh...." Acha memukul tangan Brendon yang membekap mulutnya.

"Ih gak bisa napas!!" Kesal Acha melepas bekapan tangan Brendon sedangkan Brendon hanya menggeleng, sembari mengacak rambut Acha gemas.

"Istirahat!" Ujarnya sebelum melangkah keluar ruang rawat Acha.

"Tunggu!!"
Brendon yang berada diambang pintu menoleh ke arah Acha. "Thanks for today!!" Ujarnya tersenyum.

Brendon terpaku dan membalas senyuman Acha sebelum melanjutkan langkahnya.

"I like you crazy monkey, Hel!!"

_____

Vomen gaes

After Your Departure! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang