Acha, Tian dan Wawa baru saja sampai di pekarangan HSH, sebelumnya ada perdebatan kecil antara Tian dan Acha yang membuat Wawa dan Ella geleng-geleng kepala sebabnya karna Tian belum memperbolehkan Acha sekolah karna kondisi perempuan itu belum terlalu pulih tapi Acha akan selalu mendapat apa yang dia mau bukan?.
"Tian jangan cepet-cepet jalannya gue pusing!" Keluh Acha yang mencoba menyamai langkah Tian.
"Dih salah sendiri disuruh istirahat kagak mau!" Kesal Tian.
"Ck' udahlah Tian lo jangan ngajak dia ributlah, ntar tenaga dia makin berkurang karna ribut ama lo!" Tegur Wawa yang berada di sisi Acha, ia terlalu khawatir dengan sahabatnya itu.
"Ya udah maap, masalahnya ni bentar lagi bel masuk wahai nona Acha dan Wawa yang terhormat kalo kita telat dan di hukum sama pak botak maka Acha Hadid bakal lebih terkuras lagi tenaganya!" Ujar Tian dengan muka tenggilnya.
"Ya gak gitu juga kali, tenang ada gue juga yang punya sekolah!" Sombong Acha mendapat decakkan dari Tian.
"Sombong sia, ya udah hayuklah ke kelas atuh ih!" Ujar Tian menarik lengan Acha dan Wawa hingga itu membuat Acha sedikit oleng untung saja Tian sigap menahan.
"Tian jangan cepet-cep----"
"Brukkkk!!"
"Eh!"
Langkah mereka terhenti ketika Acha tak sengaja menabrak seseorang hingga orang itu terduduk di lantai.
"Aduh sorry-sorry!" Ujar Acha mengulurkan tangannya membuat laki-laki yang ia tabrak tadi untuk berdiri.
"Lo sih narik-narik!" Wawa menyalahkan Tian dan hanya dibalas cenggiran oleh sang empu.
"Ga-gak papa!" Ujar laki-laki yang di tabrak tadi, membuat Acha menelusuri padangannya pada laki-laki tersebut. Ia baru pertama kali melihat pria yang berpenampilan Nerd di HSH dan semoga saja dia tidak menjadi bahan bullyan murid lainnya.
"Lo anak baru?!" Tanya Acha diangguki oleh pria tersebut.
"Nama lo siapa?!"
"Re-reza!" Acha mengangguk sebagai jawaban.
"Ya udah sekali lagi maaf kalo gitu gue permisi dulu!" Pamit Acha diikuti oleh Tian dan Wawa dan tanpa mereka sadari Reza manatap Acha dengan tatapan yang sulit diartikan kemudian menyeringai tanpa ada yang melihat itu.
"Hahaha, lama tidak bertemu!"
_____
Disisi lain Arsell kini menatap marah ke arah Aditya dan Sponix. Hari ini ia mendapat kabar yang sangat mengejutkan dan itu keluar dari mulut sahabatnya sendiri tak hanya Arsell, disana juga ada Ego dan Fardy dan memang mereka semua sedang berada diluar kota untuk urusan bisnis awalnya.
"JADI KALIAN MENGHAPUS INGATAN ANAKKU?!" marah Arsell pada Sponix dan Aditya.
"Arsell dengarkan dulu!" Ujar Aditya.
"APA YANG HARUS AKU DENGARKAN? TERNYATA KAU YANG MEMPERSULIT HIDUP ANAKKU!" Fardy berdiri agar Arsell tak lepas kendali, dan menenangkan sahabatnya itu begitupun dengan Ego.
"Tenanglah Arsell, kau tau Acha sudah seperti anak kami juga dan tak mungkin Aditya melakukan hal tersebut tanpa alasan yang pasti bukan begitu Aditya?!" Tanya Ego di angguki Aditya.
"Ego benar, sebaiknya tenang dan kita bicarakan baik-baik!" Ujar Fardy pada akhirnya di turuti oleh Arsell.
"Sebenarnya aku juga sempat berpikir keras sebelum melakukan itu Arsell. Sponix juga sempat tidak setuju tapi kejadian itu aku rasa sangat buruk bagi keduanya sehingga itu membuat Acha dan juga Nathan seperti orang gila yang ketakutan dan aku tidak sanggup melihatnya!" Jelas Aditya membuat Arsell memijit pelipisnya pusing hari ini Aditya dan Sponix memang menceritakan sebuah rahasia besar pada yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Your Departure!
Mystery / Thriller"Acha Helliza Hendarso, wanita yang bisa dibilang sempurna dan punya segalanya. Ketenaran, kecantikkan, kepopuleran, kekayaan, dan orang-orang yang menyayanginya. Tapi siapa sangka dibalik semua itu tersimpan kisah kelam dari masa lalunya yang membu...