7.) Tian Si Anak Punggut

7 2 0
                                    

"meski anak punggut tapi bikin kangenkan?"

_ArtianAgustianoSanjaya_

_____

Mukhlis, Wawa, Lexa dan Budi kini berkumpul di mansion mewah kediaman Sanjaya. Disana juga sudah ada Ego Sanjaya dan Ellania Sanjaya orang tua Tian.

Jika kalian bertanya mengapa orang tua mereka ikut campur dalam masalah Acha?. Karna memang orang tua mereka sedekat itu, mereka menganggap anak kandung dan anak sahabat mereka itu sama. Maka jika ada salah satu dari anak-anak punya masalah maka orang tua yang lainpun wajib membantu.

Wawa menceritakan semua kejadian dimana Ruli dan Aldy datang ke rumahnya dan mengatakan akan ada permainan baru membuat yang lainnya mengeram marah.

Sedangkan kedua orang tua Tian menggeleng tak mengerti dengan jalan pikiran Ruli, mereka khawatir pada Acha terlebih lagi anak itu paling rapuh diantara yang lainnya, mereka sangat takut Acha kenapa-napa.

"Terus!!! Kenapa kalian malah biarin Acha pergi ke Bandung tanpa pengawasan kalian?!, Kalian yakin managernya yang lekong itu bisa jagain Acha?!!, Iya?!!, Aduh Mami gak ngerti sama jalan pikiran kalian deh!!! Kalo Acha kenapa-napa gimana sekarang dua orang yang lagi ngincar Acha masa kalian malah enak-enakkan disini!!" Omel Ella panjang lebar.

Tian hanya menatap ibunya datar. Entah kenapa sifat ibunya sangat mirip dengan Acha? Dan juga kalo dilihat-lihat Acha dan ibunya juga beda jauh. Ibunya Acha adalah wanita yang kalem dan elegan beda dengan Acha yang Barbar dan pecicilan, bahkan Tian pernah berpikiran kalau Acha adalah adiknya yang dititipkan ke keluarga Hendarso. Sungguh jahat Tian berpikiran seperti itu.

"Atuh Mami mah ngomel ae bisanya eii!!"

"Ya gimana Mami ngak ngomel, mami teh khawatir atuh sama Acha mami takut dia kenapa-napa kalo kamu yang kenapa-napa mami udah biasa tapi kalo Acha mami takut banget dia celaka!!" Tuhkan liat, bahkan maminya lebih memilih Tian yang celaka dibanding Acha. Apakah Tian anak punggut?.

Yang lain hanya terkekeh melihat Tian dinistakan oleh ibunya sendiri. Sungguh ketawa diatas penderitaan teman sendiri sangat menyenangkan.

"Kamu tenang aja, Fardy sudah menyuruh orang kepercayaannya buat ngawasin Acha dari jauh jadi dia tetap terpantau!" Lerai Ego.

"Kenapa dari jauh?!! Kenapa gak dari dekat aja?!! Kalo dari jauh masih rawan atuh Pih gimana sih!!"

"Mami brisik atuh ih!!"

"Pletak!!"

"Kamu berani sama Mami?!"

"Habisnya Mami berisik banget ngak habis-habis ngomelnya!!"

" Enak aja kamu ngeledekin mami ih, kalo tau kamu besarnya gini mami ngak bakal ngelahirin kamu kalopun kamu lahir mami buang kamu ke tong sampah!!" Geram Ella menjewer telingga putranya membuat Tian mengeluh kesakitan.

Lihatkan, tidak ada Acha, Tian malah berhadapan dengan kembaran Acha yang sialnya orang itu adalah ibunya sendiri.

Perdebatan ibu dan anak itu membuat lain terbahak melihat nasib Tian yang apes.

"Hajar aja mih!"

"Jangan kasih kendor!"

"Buang aja Mih anak punggut juga!"

"Jangan dilepas Mih!"

Sorak yang lain mengompori sedangkan Ego memijit pelipisnya pusing, entah dosa apa yang pernah dirinya buat dulu sehingga mendapat istri dan anak seperti itu.

"Sudah! Sudah Mami, lebih baik kamu masak saja sana untuk makan siang anak-anak, dan kamu Tian setelah makan siang nanti papa hukum kamu mandiin Katty!"

Tian melotot horor menatap sang ayah membuat yang lainnya menyemburkan tawa.

Siapa itu Katty? Katty adalah buaya betina peliharaan ayahnya. Iya Buaya gaes, buaya betina dimandikan oleh buaya darat hahahaha, jangan sampai Tian kawin sama Katty dan melahirkan jelmaan buaya laut yang haus daratan dan membuat Tian menjadi viral selaku ayah dari anak-anak Katty hahahaha.

"Apasih rame-rame?!" Muncul Alvito Rendra Sanjaya, anak pertama Ego dan Ella.

"Ini adik kamu papi hukum suruh mandiin Katty yang belum makan seminggu!" Jawab Ego santai mendapat tatapan horor lagi dari Tian, ayahnya tidak memberi tahu kalau Katty belum makan selama seminggu.

"Hahahaha Bye-Bye anak punggut!!" Ledek Vito.

"HUAHAHAHAHA!!"

"Vito jaga ucapan kamu sama adik kamu ya, kalo gitu kamu juga papa hukum buat mandiin Hans!"

"Huahahahahahaha!" Kini glirian Tian yang tertawa terbahak-bahak, masih beruntung dia disuruh mandiin Katty ketimbang si Hans anaconda dewasa yang ayahnya beli langsung dari Amazon. Setidaknya Katty lebih bersahabat dari pada Hans yang suka tiba-tiba kumat gilanya.

"Gak mau ah pih, masa aku disuruh mandiin Hans dia kan kadang kumat gilanya pih!!"

"Yasudah kalau kamu tidak mau bersihkan kandang Xexe saja!" Vito menggeleng cepat. "Ngak deh aku mandiin Hans aja!".

Ya setidaknya dia tidak disuruh berhadapan dengan Xexe si king cobra yang berbisa dan mematikan.

"Huahahahahahaha!"

"Gila gila!, Selamat bersenang-senang ya Yan, bang Vit sama pacarnya hahahah!" Ledek Budi terbahak.

"Mandiin Yan! Jangan sampai khilaf ya hahaha!" Timpal Wawa.

"Najis!!"

"Mogahan si Hans kagak kumat gilanya ya hahaha!"

"Moga aja!" Balas Vito.

Semua orang tertawa, sedangkan Ella sudah dari tadi ngacir ke dapur untuk memasak.

"Sudah-sudah sekarang kita kembali ke topik utama, kita harus selesaikan masalah Acha.

____

Disisi lain Acha kini sudah bisa pulang dari rumah sakit. Hengky yang menjemputnya dan untuk Brendon, pria itu yang menemani Acha selama Acha dirawat.

Acha sengaja tidak mengabari Mukhlis dan yang lainnya tentang ini karna takut akan ancaman Mukhlis tempo hari.

"Kok masih pusing sih!" Gumam Acha pelan, saat ini ia, Hengky, dan Brendon sedang di mobil menuju hotel tempat mereka menginap.

"Tidur saja!" Ujar Brendon yang ada di sampingnya, Achapun mengangguk ia menyenderkan kepalanya ke sisi mobil sembari memejamkan mata.

"Ck' jika seperti itu maka kepalamu malah akan bertambah sakit!"

Acha menatap kesal kearah Brendon, "lalu aku harus bagaimana Mr. Vergamo?!"

"Begini!" Brendon menyenderkan kepala Acha kebahunya membuat Acha terpaku, jantungnya berdetak tak karuan, ada perasaan asing yang menjalar pada dirinya perasaan yang telah lama hilang.

Tak beda jauh dengan Acha, Brendonpun merasakan hal yang sama. Tak bisa ia pungkiri kalau sekarang ia merasa nyaman dengan wanita yang ada di sampingnya. Tapi ia juga belum yakin akan perasaanya mengingat dirinya dan Acha baru kenal beberapa hari lalu, tidak mungkinkan Brendon tertarik pada Acha secepat itu.

"Tidurlah!" Acha mengangguk urung memejamkan matanya.

"Ada apa ini?, Kenapa kau bisa membuatku begini Hel?, Apa aku benar-benar menyukaimu?, Secepat itu?"

"Kenapa Brendon bisa buat aku ngerasain perasaan itu lagi!"

_____

Menurut kalian Acha cocok sama siapa nih?

Brendon?
Tian?
Budi?
Atau Ruli?

Jangan jawab sama Tian, please :')

Jangan lupa vomennya gaes

After Your Departure! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang