29.) Bayangan

3 1 0
                                    

"kejujuran yang menyakitkan akan membawa kita ke dalam kebahagiaan!"
_AchaHellizaHendarso_

_____

"Kak Zi, Nathan!, Kalian jangan ninggalin Chacha ya!"

Dua bocah yang dimaksudpun menoleh dan tersenyum pada anak perempuan cantik yang bersuara tadi.

"Chacha, Nathan!, Kak Zi gak bakalan ninggalin kalian. Kak Zi akan selalu menjaga kalian sampai kapanpun!" Ujar Zi tulus.

"Tapi kenapa Chacha melasa kalian akan ninggalin Chacha?!" Ujar Acha kecil cemberut.

Nathan mendekat dan merangkul Acha kecil sembari tersenyum ria. "Kita gak bakal ninggalin bidadari kita kok, iya kan kak Zi!"

Zi hanya tersenyum menanggapi dua bocah tersebut, ia memang paling tua diantara Acha dan juga Nathan dan dia adalah sosok kakak bagi kedua anak itu.

"Dengarkan kak Zi, jika suatu saat ada sesuatu yang terjadi dengan kak Zi maka kalian harus jaga diri kalian, jangan biarkan diri kalian terluka dan jangan terpuruk karna hal itu!"

Acha kecil yang mendengar hal itu entah kenapa hatinya merasa sesak, ia merasa ini adalah hari yang aneh apalagi setelah mendengar pekataan Zi barusan seperti akan ada hal buruk yang terjadi.

Acha kecil bangkit dari duduknya dan memeluk Zi dengan erat meninggalkan Nathan yang tampak menatap sendu keduanya.

"Kak Zi gak boleh kenapa-napa ya!" Ujar Acha melirih.

"Kita lihat saja nanti!" Ujar Zi.

Melihat hal itu Nathanpun ikut bangkit dari duduknya, lalu pergi meninggalkan Acha dan Zi di taman tersebut sedangkan Zi sendiri hanya bisa menatap sendu ke arah punggung Nathan yang semakin menjauh.

"Jika Kak Zi pergi maka jagalah Nathan!"

"Jika kak Zi pergi maka jagalah Nathan!"

"Jika kak Zi pergi maka jagalah Nathan!"

"Nathan jangan tinggalin aku, aku minta maaf!"

"NATHAN!!"

Acha terbangun dengan peluh keringat yang membasahi dahinya, Nafasnya masih tak beraturan. Dadanya sesak entah mengapa menyiratkan kesedihan, mimpinya tentang Zi dan juga Nathan sangat membekas di hatinya, Acha sangat merindukan keduanya ia ingin memeluk mereka dan Acha sangat kecewa dengan dirinya sendiri karna belum bisa meninggat Nathan dengan jelas.

"Mengapa kau menangis gadis kecil?!"

Acha menoleh dan terbelalak kaget melihat siapa orang yang baru saja memasuki ruangan gelap tersebut, Acha juga baru menyadari bahwa ia ternyata berada di ruangan kumuh dengan tubuh yang terikat dan disampingnya ada Brendon yang masih tak sadarkan diri dalam kondisi yang sama dengannya.

"Brendon!"

"Bagaimana kabarmu sayang, kau tidak merindukkan Aunty?!" Ujar Ressa tersenyum.

"Aunty Ress, aku mohon jangan libatkan orang lain dalam masalah kita!" Lirih Acha.

Ressa tampak tertawa mengejek dan ia berjongkok menyamakan posisinya dengan Acha.

"Memangnya siapa yang melibatkan orang lain sayang!"

Acha bergidik ngeri mendengar ucapan Ressa yang entah mengapa nadanya seperti seorang psycho bagi Acha. Dan percayalah, saat ini Acha sedang berusaha melawan ketakutannya pada wanita parubaya tersebut.

After Your Departure! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang