38.) Rencana

2 1 0
                                    

Brendon keluar dari toilet ruang rawatnya setelah berganti baju, hari ini ia sudah di perbolehkan untuk pulang dari rumah sakit karna kondisinya sudah membaik.

"Aku akan menemui Acha!" Izin Brendon pada orang tuanya yang ada di ruang tersebut.

"Perlu aku temani?!" Tanya Ghean mendapat gelengan dari Brendon dan pria itu langsung keluar ruangan tanpa sepatah katapun membuat Ghean turut khawatir dengan kondisi sahabatnya, ia tau sahabatnya itu sangat terpukul dengan apa yang terjadi dalam hidupnya.

"Apa Brendon akan baik-baik saja Moms, Dad?" Tanya Ghean pada Renatta dan Sponix.

"Kita liat saja nanti, kita harus do'akan agar Lilly maupun Nathan bisa melewati semua ini!" Ujar Renatta diangguki Ghean dan juga Sponix, serta Kathryn.

Sedangkan Brendon sudah sampai di depan ruang rawat Acha, ia dengan hari inipun Acha sudah diperbolehkan untuk pulang. Dalam hati Brendon mengucap syukur karna Acha bisa pulih seperti semula.

"Ceklek!"

Brendon membuka ruang rawat Acha, disana tampak Ella, Tian dan Wawa yang sedang membereskan barang-barang Acha, dan Dokter Roki yang tampak memeriksa lebih lanjut keadaan Acha. Dalam hati Brendon bertanya-tanya kemana keluarga Acha yang lainnya.

"Hai Brendon!" Tegur Acha membuat Brendon mendekat menghampirinya.

"Hai, bagaimana kondisimu?!" Tanya Brendon.

"Aku baik, dan bisa pulang sekarang!"

Brendon menatap semua orang dalam ruangan yang menyaksikan interaksi mereka membuat Brendon sedikit risih dengan tatapan itu.

"Boleh meminta waktu untuk berbicara pada Acha sebentar?!" Izin Brendon pada Ella membuat Ella mengangguk dan menyuruh yang lainnyapun untuk memberikan Brendon waktu bebicara pada Acha.

"Apa lukamu sudah membaik?!" Tanya Acha pada Brendon setelah yang lainnya keluar.

"Aku baik tapi luka itu berbekas dan tidak bisa kau sembunyikan!" Acha mengeryit tak mengerti dengan apa yang Brendon katakan.

Brendon tak menjawab, ia malah semakin mendekat dan menangkup wajah Acha membuat Acha mematung dan manik mata indah mereka bertemu.

"Matamu membengkak dan merah!" Ujar Brendon dan ia beralih melihat lengan Acha dan tersenyum miring.

"Kau tidak bisa menutupi bekas luka itu dengan Make Up, itu akan tambah memperburuk kulitmu!" Lanjut Brendon membuat Acha mengerti, ia tau kalau yang Brendon maksud adalah luka di lengannya yang telah ia buat secara sengaja baru-baru ini.

"Aku mohon kau--!"

"Merahasiakannya? Pada keluargamu?. Apa kau ingin aku membuat kesalahan yang kedua kalinya? Apa kau mau aku kehilangan temanku lagi?!"

"Brendon?!"

"Apa kau ingin aku sendirian?!"

"Brendon!"

"Apa kau ingin aku terjatuh semakin dalam Lilly?!"

"Brend!!"

"Apa kau--"

"BREND CUKUP!!"

Acha sedikit menjauh memberi jarak antara dirinya dan Brendon, membuat Brendon melepaskan tangannya yang menangkup wajah Acha.

"Kau kenapa?!" Tanya Acha heran.

"Apa kau ada masalah? Aku bukan Lilly sadarlah!!"

"Hel katakan apa yang bisa aku lakukan? Agar kau tidak menyakiti dirimu sendiri?!" Tanya Brendon membuat Acha tertegun.

After Your Departure! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang