25.) Prince HHS

3 1 0
                                    

"tolong jangan sakiti orang terus!"
_AchaHellizaHendarso_

______

Hari ini adalah hari pertama Brendon dan Ghean bersekolah di HHS bersama Sengka dan juga Lucas. Yang lantas kedatangan merekapun menjadi pusat perhatian baru para pelajar HHS, terutama Brendon yang paling mencolok karna jelas kaum hawa HHS mengetahui bahwa pria tampan tersebut adalah model papan atas luar negri yang tidak disangka-sangka akan bersekolah di HHS juga.

"Eh gila itukan Brendon, model dari London itu!"

"Gila ganteng banget njir!"

"Bakal jadi most wanted terbaru nieh!"

"Ganteng semua anjim, pengen meninggoy!"

"ya ampun fans gue udah nyambut aja, iya I LOVE YOU SEMUA I LOVE YOU!" ujar Lucas dengan tidak tau dirinya melambai-lambaikan tangan ke arah murid yang lainnya.

"Dih apaan lo itu fans gue kali!" Ujar Sengka.

"Fans gue jing!"

"Gue nyet!"

"Gu-"

"Cepatlah aku tidak ingin semakin menjadi pusat perhatian!" Kesal Brendon yang sendari tadi menyaksikan perdebatan Lucas dan Sengka.

Lucas dan Sengkapun menyenggir tanpa dosa sembari mempercepat langkah mereka menuju ruang kepala sekolah. Namun tak lama langkah mereka terhenti ketika melihat sepasang pelajar sedang jambak-jambakkan di tengah-tengah kerumunan siswa.

"EH AYANG BEB!" teriak Lucas berlari mendekati kerumunan.

"Lah si anjim lain kali mau gue rantai lo ya!" Omel Sengka yang pada akhirnyapun menyusul. Meninggalkan Ghean dan Brendon yang berdecak kesal.

"Ayolah ikut saja!" Ujar Ghean dan terpaksa di turuti Brendon.

Brendon dan Ghean tercenggang mengetahui siapa sepasang yang berada dapam aksi jambak-jambakkan tersebut. Ya mereka sangat menggenal kedua orang itu.

"Eh anjim, Tian jangan kasar kasar sama ayang beb gue!" Omel Lucas mendapat geplakkan dari Sengka di kepalanya.

"Acha gak bakal mau sama lo!" Sindir Sengka.

Sedangkan Acha dan Tian yang di maksud masih asik dalam bergulattan mereka, tanpa sadar mereka jadi tontonan gratis baik fans Tian maupun Acha, lalu kemana Mukhlis dan yang lainnya? Ya tentu saja mereka hanya ikut menonton saja.

"ACHA, HANJIM LO. LEPASIN!!"

"GK MAU POKOKNYA GARA-GARA LO GUE BUNCIT, TANGGUNG JAWAB LO!!"

Sontak semua orang yang berada disana menanggap ambigu perkataan terakhir Acha termasuk Brendon sendiri.

"Anjim!!, Buncit?!!"

"POKOKNYA LO HARUS BAYARIN GYM GUE SAMPAI ABS GUE KEBENTUK LAGI!!" Teriak Acha masih menjambak rambut Tian begitupun sebaliknya.

Sedangkan yang lainnya kini mengerti apa yang Acha maksudkan bukanlah apa yang ada di pikiran mereka.

"KAN LO YANG MAKAN, NAPA NYALAHIN GUE SIH ANJIM!!"

"LO YANG NGEHASUT GUE!!"

"LO-..."

"ACHA!!,TIAN BERHENTI!!"

Fardy menghampiri keduanya lalu memisahkan Tian dan juga Acha.

"Astaga!!, Ayah kira ada apa rupanya kalian yang ribut disini!!" Omel Fardy.

"Gara gara Tian tuh!"

"Enak aja, elo duluan ngejambak gue!"

"Tapi lo-"

"Sudah-sudah, sekarang kalian berdua ke ruangan ayah, dan yang lainnya bubar!"

"SEKARANG!!"

"Mukhlis, Budi, Lexa, Wawa, kalian jam istirahat juga ruangan Ayah!" Titah Fardy diangguki oleh Mukhlis dan yang lainnya.

"Lalu kalian ngapain masih disini?!" Tanya Fardy pada Brendon dkk.

"Kita mau nganterin anak baru ke ruangan bapak!" Jelas Sengka menunjuk Brendon dan Ghean.

Fardy mengangguk dan menyuruh Brendon juga Ghean mengikutinya disertai dengan Acha dan Tian yang masih saling melempar tatapan menusuk satu sama lain.

Sesampainya di ruangan itu Fardypun duduk di kursinya menatap Acha dan juga Tian sembari menggelengkan kepala, entah apa yang menyebabkan kedua anaknya itu tidak bisa akur hingga saat ini.

"Tian dan Acha, berdiri menghadap tembok jangan ada bersuara sedikitpun!" Titah Fardy tega dituruti oleh Acha maupun Tian.

Brendon yang melihat itu, entah mengapa terkekeh dalam hati. Gadis itu tampak seperti anak kecil yang sedang dihukum.

"Dasar nakal!!, Kau memecahkan gucciku!!"

"Sekarang berdirilah, menghadap tembok dan renungkan kesalahanmu!!"

Brendon tersentak dari lamunannya, tunggu. Apa tadi itu adalah bayangan masa lalu? Ia seakan pernah merasa di posisi Acha saat ini?.

"Apa ini?, Suara itu......."

"Baiklah Brend ayo ke kelas!"

Brendon tersentak karna ajakan Ghean, lebih tepatnya ia tak sadar karna terlalu fokus memikirkan sekelegap bayangan yang tiba-tiba muncul di pikirannya.

"Are your ok, Brend?!" Tanya Ghean diangguki Brendon.

"Ya, ayo kekelas!" Ujarnya beranjak.

Sebelum benar-benar pergi Brendon menatap Acha sejenak dan tersenyum, entah kenapa senyuman itu terbit di bibirnya dan tak ada yang menyadari hal itu termasuk Acha sendiri.

"Wanita nakal!"

_____

"Aunty Ress sudah ada di Indonesia!" Ujar Cecil pada Ruli.

"Pilihan lo cuman dua, bawa Acha atau bunuh cowok itu!"

Ruli tampak berpikir sejenak dengan perkataan Cecil, "gue bakal bunuh cowok itu dulu!"

Cecil tersenyum puas, "bagus, lo cukup pintar supaya rahasia besar lo gak terbongkar!"

"Jangan sampai Acha ataupun aunty Ress tau kalau lo ada sangkut pautnya dengan kematian Zi, dan jangan sampai Acha tau kalau Nathaniel Child itu masih hidup!"

Ruli menyeringai penuh arti, "permainan sudah dimulai!"

______

Vomen yo:)

After Your Departure! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang