"kalau gak bisa jujur ke orang lain setidaknya jujur ke diri sendiri!"
_ArtianAgustianoSanjaya______
Tian menepuk-nepuk perutnya karna kenyang. Malam ini ia hanya makan malam ditemani Ella karna Ego dan Vito sedang bekerja di luar kota, Achapun belum keluar kamarnya sejak tadi entah kenapa Tian melihat gelagat wanita itu sangat aneh seharian ini karna Acha lebih banyak diam tidak seperti biasanya.
"Acha teh udah makan Mih?!" Tanya Tian pada ibunya.
"Tadi mami sudah bawa makanan ke kamarnya tapi dia tidur, mami gak tega bangunin!" Jawab Ella.
"Mami kek gak tau aja Acha kalau udah tidur lupa dunia!" Sindir Tian membuat sendok sayur medarat mulus ke kepalanya dan itu sukses membuat Tian meringis.
"Atuh sakit Mami ih!" Kesal Tian.
"Biarin, lagian Acha sakit aja masih di kata-katain!" Balas Ella tak mau kalah.
"Ya iya atuh maaf ei!" Ujar Tian mengalah.
"Yaudah atuh nih makanan Acha kamu bawa lagi ke kamarnya, mana tau dia udah bangun!" Tian mengangguk dan menerima nampan berisi makanan yang dimaksud Ella lalu ia beranjak untuk ke kamar Acha
"Ya udah Tian ke atas dulu good night Mamih!" Ujar Tian mencium kening ibunya.
"Good night anak punggut!" Balas Ella sambil tersenyum manis membuat Tian menggeleng, ia sudah kebal dengan panggilan itu lagian ia tau otak keluarga Sanjaya tidak ada yang beres. Sunguh durhaka Tian berpikir seperti itu.
"Auh deh Mami ih!" Ujar Tian meninggalkan ibunya yang sibuk membersihkan meja makan dibantu oleh beberapa pekerja disana.
Sesampainya di depan kamar Acha Tianpun berhenti sejenak, ia tidak melanjutkan langkahnya untuk masuk karna mendengar samar-samar suara isakkan tangis seseorang.
"Dari dalam kamar Acha, tu anak kenapa?!" Gumam Tian dan dengan ragu itupun membuka pintu tersebut. Dan yang pertama ia lihat adalah kegelapan, aneh bukan karna setau Tian Acha sangat takut pada kegelapan dan saat tidurpun ia harus menggunakan lampu tidur yang sedikit terang dari biasanya tapi kamarnya kali ini benar-benar gelap dan hanya di terangi oleh sinar bulan yang masuk dari jendela saja.
"Acha, lo dimana?!"
Tak ada sautan dan itu membuat Tian menghidupkan saklar lampu kamar tersebut, dan ternyata Acha tak ada di kamar.
"Acha lo dimana?!" Tian menoleh ke pintu kamar mandi yang sedikit terbuka karna mendengar suara isakkan lagi dan dengan ragu iapun melangkah kesana.
"Acha lo di dalem ya?!"
"Hiks....hiks....."
"Acha lo jangan ngerjain gue deh, atau gue masuk ni sekarang!" ancam Tian namun tak ada sahutan dari Acha karna geram iapun memasuki kamar mandi tersebut dan menyalakan lampunya. Dan betapa kagetnya dia ketika melihat kondisi kamar mandi yang kacanya sudah pecah dan berserakan dimana-mana, tak hanya itu Tian juga dapat melihat bercak darah dan pisau lipat yang cukup banyak. Disana juga sudah ada Acha yang tak sadarkan diri dibawah shower yang menyala dan hal itu tentunya membuat Tian shock bukan main ketika melihat kondisi lengan juga kaki Acha dipenuhi dengan luka sayatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Your Departure!
Mystery / Thriller"Acha Helliza Hendarso, wanita yang bisa dibilang sempurna dan punya segalanya. Ketenaran, kecantikkan, kepopuleran, kekayaan, dan orang-orang yang menyayanginya. Tapi siapa sangka dibalik semua itu tersimpan kisah kelam dari masa lalunya yang membu...