30.) Janggal

6 1 0
                                    

"orang terdekat tekadang bisa menjadi benalu dalam hidupmu!"
_AchaHellizaHendarso_

______

"Bu, bolehkah aku makan sedikit saja? aku sangat lapar!"

Seorang bocah laki-laki tampak memeganggi perutnya yang sudah berbunyi keroncongan. Tak hanya itu, anak kecil itu sangat pucat, badannya sangat kurus dan tak terawat, bajunya compang-camping dan wajahnya sangat melirih meminta makan tapi tak ada satupun orang disana yang memperdulikannya.

"Paman, bisa tolong bilang pada ibu bahwa aku lapar. Sudah 3 hari aku hanya minum air putih dan perutku sakit!" Ujar anak laki-laki itu melirih pada seorang laki-laki bertubuh kekar yang tampak seperti bodyguard.

"Aku lapar!"

"Kau tidak boleh makan sampai aku menemukannya. Jika kau ingin makan maka beritahu padaku dimana dia bersembunyi, dasar kau anak nakal!" Marah seorang wanita dewasa yang sendari tadi diam di hadapannya.

Bocah malang itu menunduk, ia ingin menangis sejadi-jadinya tapi ia sudah sangat lelah ia sudah kehabisan banyak tenaga.

"Aku harus melindunggi Lilly, biarkan saja aku tidak makan. Lilly pernah berkata bahwa aku lelaki yang kuat jadi aku harus kuat untuk tidak makan, yang terpenting aku masih mendapat minum untuk mengisi perutku!" Ujar bocah laki-laki itu membatin.

"Ternyata kau cukup keras kepala, terserah kau saja kalo gitu!" Sinis wanita tersebut bangkit dan melangkah keluar ruangan yang gelap tempat bocah laki-laki itu disekap.

Bocah malang itu tampak bergeser ke sudut ruangan dan meringkuk seperti bayi disana, perutnya benar-benar sakit jika sudah begini tak ada cara lain selain tidur untuk meredakan sakitnya.

"Lilly aku mohon kau harus selamat ya!"

"BEDEBAH!!"

"DUAR!!"

"DUAR!!"

"DUAR!!"

Suara keras yang tiba-tiba terdengar itu membuat sang bocah laki-laki ketakutan, ia tau itu suara tembakkan dan teriakkan orang-orang. Semua bodyguard yang menjaganyapun keluar dari ruangan gelap tersebut meninggalkannya sendirian, ia sudah sangat lelah dan rasanya tak bisa lagi untuk berdiri hingga akhirnya semuanya menggelap, dan ia hanya bisa mendengar seseorang yang berteriak memanggilnya.

"ANAKKU!!"

"Tidak!!"

Brendon terbangun dengan nafas yang tak teratur, kepalanya terasa sangat sakit dan banyak keringat yang membasahi kening pria tersebut.

"Argh!!"

Lucas, Sengka, dan Ghean yang melihat itu langsung mendekat dan Sengka langsung saja menelpon dokter untuk segera ke ruang rawat Brendon.

"Brendon, kau baik-baik saja?!"

"ARGH!!!"

"Ke-kepalaku sakit El!" Lirih Brendon memeganggi kepalanya.

After Your Departure! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang