5.) Ruli

8 2 0
                                    

"apa kamu percaya pada cinta pandangan pertama?"

_BrendonJonathanBoisterVergamo_

_____

Pagi ini Acha dan Brendon sedang menuju lokasi pemotretan mereka, Acha sangat cerewet dan tidak pernah diam sedangkan Brendon sudah sangat jenggah dengan celotehan tak jelas yang keluar dari mulut wanita itu, dalam hati ia merutuk mengapa ia menerima tawaran ini, ia tak menyangka jika model cantik itu mempunya sifat yang barbar seperti saat ini.

"Terus kamu tau ngak?!, Selain nyebelin di kutu kumpret Tian itu juga sok ganteng banget pernah ni ya aku cit cat cuk ki ka ci ta cut cat cit ka ka cat cit cut.....!!", Baiklah Brendon sudah tidak tahan gaes kamera mana kamera?.

Sejak tadi Acha menceritakan keluh kesahnya tentang seorang laki-laki bernama Tian, sesekali Acha juga menyumpah serapahi Tian supaya dia kena azab, sedangkan Brendon berusaha tidak meladeni wanita itu. Siapa Tian  yang Acha maksud saja Brendon tidak tau.

"Brendon kamu dengerin aku kan?!"

Brendon menoleh dengan wajah datarnya, "kamu tidak mau turun? Kita sudah sampai!"

Acha mengerucutkan bibirnya pertanda kesal, kenapa Brendon sangat dingin dan menyebalkan. "Udah dingin nyebelin pula kek perpaduan antara bang Ulis sama Tian!!" Gerutunya pelan tetapi masih bisa di dengar oleh Brendon.

"Kalo ngomong langsung saja jangan sembunyi-sembunyi!" Tegur Brendon.

"Bodoamat!! Lo jelek kek monyet!!" Hei apakah Acha buta? Atau minus matanya bertambah?.

Acha mengikuti Brendon turun dari mobil, ia tertegun melihat lokasinya pemotretannya saat ini adalah....

Pantai?

Acha membeku, wajahnya teggang dan mukanya memucat. Lagi-lagi memori masa lalu itu datang menghantuinya, memori yang menakutkan yang pernah ia alami.

"Hei kenapa diam saja? Ayo ganti baju!" Brendon ngajak ganti baju berdua? Oh tidak, Brendon hanya binggung melihat Acha terdiam dengan jarak yang agak jauh darinya.

Brendon mengeryit melihat Acha yang menatap kosong hamparan pasir pantai, ia juga bisa melihat wajah wanita itu memucat, dan raut wajahnya tegang. "Ada apa dengannya?, Apa ia kesurupan?", Brendon bergidik membayangkan itu ia segera menghampiri Acha dan menepuk bahunya.

"Hei kenapa kamu diam saja?!"

Tak ada jawaban.

Brendon meraih dagu Acha agar menghadapnya, "are you sick?, You're not a looking good!".

Acha tetap terdiam, Brendon bisa merasakan seluruh tubuh wanita itu mendingin.
"Hei , Hel are you ok?!" Tanyanya pada Acha.

Brendon memanggilnya dengan nama Hel. entahlah, dia suka saja pada nama tengah Acha yaitu Helliza dan dia mengambil kata Hel pada nama itu, lagian nama Hel itu lucu, unik, dan lebih mudah ia ingat.

"Be-Brendon help me!" Lirih Acha, Brendon bisa mendengar suara Acha bergetar ada apa sebenarnya dengan wanita ini.

"Kenapa?!"

"I have Thalassaphobia, aku phobia laut dan juga kedalamannya!" Lirih Acha membuat Brendon mengerti, jadi ini yang membuat Acha takut.

Brendon menghela nafasnya lega, ia benar-benar mengira Acha kesurupan tadi.

"Tenang saja, kamu tidak sendirian ada aku dan yang lainnya!"

Acha menggeleng ia semakin panik, "No, wanita itu bakal sakitin aku lagi aku takut!!"

After Your Departure! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang