17.) Sasaran Pertama (Tian)

11 3 3
                                    

"masalah lo cuman sama gue jadi jangan bawa-bawa orang lain!"
_

AchaHellizaHendarso_

____

Acha baru saja pulang, ia menolak tawaran Ella untuk menginap karna Acha akan mengerjakan proyek novelnya hari ini dan ia lebih nyaman mengerjakan itu di kamarnya, alhasil dia harus pulang bersama Tian meskipun ada perdebatan sebelumnya karna Tian bersikeras untuk mengantar Acha pulang sedangkan Acha ingin diantar oleh Budi, karna ia tau Tian hanya modus saja agar dirinya mau membantu Tian untuk mendekati Kathryn padahal bertemu Kathryn saja dia belum pernah.

"Kamu udah pulang?" Tanya Ria saat bertemu Acha di dapur, Acha hanya mengangguk sebagai jawaban dan menghabiskan minumannya.

"Eh iya tadi ada paket buat kamu, kayaknya dari fans deh ada kakak simpan di lemari kamu!" Acha mengangguk, karna ia memang sering mendapatkan paket kiriman dari fansnya.

"Acha ke atas dulu!" Pamit Acha memasuki lift menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar Acha langsung menuju lemari untuk melihat paketnya, ia menemukan sebuah kotak berukuran sedang berwarna hitam dengan pita berwarna pink, dan ada bungga mawar yang tertempel disana. Melihat itu Achapun bernapas lega.

"Untung bukan kotak unggu lagi!" Ia tau betul warna unggu itu warna kesukaan seorang Ressa.

"Tapi ini apa ya?!" Tanya Acha pada dirinya sendiri, tak ingin tambah penasaran iapun membuka kotak itu.

Namun, belum sempat Acha melihat apa isi kotak itu tiba-tiba ponselnya berdering. Lantas Achapun mengurungkan niatnya dan beralih mengecek ponsel tersebut.

Unknown Number :
"Kabar baik sayang. Aunty memberimu kejutan, kau akan senang mendengar ini karna orang yang paling kau benci mungkin sedang berada di ambang mautnya!"

"Deg!"

"Orang?!"

"Yang paling aku benci?!"

"Apa mungkin itu--"

"Dddrrrtt...dddrrttt!"

"Tian? Ngapain ni anak nelpon gue?!"

Acha dengan ragu dan tangan yang bergetarpun mengangkat panggilan itu.

"Apa?!"

"To-to...long!"

"Ti-tian? Tian lo kenapa?!" Tanya Acha panik, ia tau betul nada Tian barusan seperti orang yang melirih menahan sakit.

"To-to....long...gu-gue...mobil...jatuuuh!"

"Apa?, Mo-mobil jatuh? Lo dimana sih sekarang?!"

"Jurang...."

"APA!!!, Tian!!! Jangan bercanda deh!"

Tak ada jawaban dari sebrang sana.

"Tian!! Lokasi lo dimana Tian? Gue kesana sekarang! TIAN!!!"

Masih tak ada jawaban membuat Acha semakin panik, sebenci apapun dia kepada pria itu ia tidak akan membiarkan sahabat-sahabatnya kenapa-kenapa termasuk Tian.

Acha berlari keluar membawa kunci mobil bertujuan mencari keberadaan Tian, ia tak tau pasti dimana keberadaan Tian, tapi Acha yakin Tian pasti berada tidak jauh dari pekarangan rumahnya.

"ARRGGHHHH!! KENAPA SIH!! KENAPA HARUS ORANG YANG GAK BERSALAH JADI KORBANNYA!!!" Marah Acha memukul stir mobilnya.

Acha terus mencari keberadaan Tian, ia hampir frustasi karna tak menemukan Tian hingga akhirnya mobilnya terhenti karna ada gerombolan warga dan juga polisi yang menghalanggi jalan. Achapun langsung turun dari mobil dan menghampiri salah satu polisi yang ada disana.

After Your Departure! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang