21.) Acha and Ruli

4 2 0
                                    

"kau lucu dan bodohnya aku baru menyadari itu!"
_BrendonJonathanBoisterVergamo_

_____

Cahaya matahari yang masuk lewat sela-sela gorden membuat Acha terganggu dari tidurnya, dan akhirnya ia dengan enggan membuka matanya. Acha masih merasa semua baik-baik saja sampai akhirnya saat ia mereggangkan tubuhnya ia merasa seluruh lengannya perih dan sakit.

"Awwss!" ringgis Acha melihat kedua lenganya yang ia baru sadari kini lengannya telah terperban dengan baik.

"Kenapa ini menjadi sakit!" Ujar Acha menyentuh perban tersebut.

Acha terduduk diranjang, dan ia baru menyadari bahwa ini berbeda dengan kamarnya. Lebih tepatnya ini bukan kamarnya, lantas dimana ia berada sekarang?.

"Kau sudah bangun?!" Acha terkejut dan menoleh ke sumber suara, diambang pintu sudah ada Brendon berdiri sembari membawa nampan berisi makanan dan menatap Acha dengan tatapan datarnya.

"Brendon?!"

"Ya ini aku!" Brendon menghampiri Acha dan duduk di sisi ranjang.

"Aku dimana?!" Tanya Acha.

"Apartementku?!"

"Ba-bagaimana bisa?!"

"Tanya pada dirimu sendiri, bagaimana bisa kau pingsan dan merepotkan orang lain!" Sindir Brendon membuat Acha berdecak kesal.

"Ck' jika kau terpaksa menolongku lebih baik jangan kau tolong!" Kesal Acha memanyunkan bibirnya.

"Lihat, bukannya berterima kasih tapi kau malah mengomeliku!"

"Baiklah-baiklah terima kasih!" Ujar Acha tidak ikhlas.

"Apa seperti itu caramu untuk berterima kasih Nona Hendarso?!"

Acha memutar bola matanya malas, Brendon sangat menyebalkan jangan sampai ia berteman dengan Tian.

"Baiklah, Tuan Vergamo terima kasih atas bantuanmu. Kau sangat baik!" Ujar Acha berpura-pura tulus namun wajah Acha saat ini benar-benar lucu sehingga membuat Brendon tak kuasa menahan kekehannya dan mengacak rambut Acha dengan gemas.

"Ayolah jantung kenapa kau seperti ini?!"

"Baiklah dari pada kau lebih merepotkan lagi, lebih baik kau segera habiskan sarapanmu, mandi lalu siap-siap aku akan mengantar mu pulang!" Titah Brendon memberi nampan yang ia bawa pada Acha.

Acha menurut saja namun, saat ia ingin menyendok serealnya lengan Acha kembali merasa perih sehingga itu membuat sendok dari genggamannya terlepas dan membuat Brendon terkejut.

"Ada apa?!" Tanya Brendon.

"S-sakit!" Lirih Acha, ia juga tak mengerti kenapa efek obat itu membuat luka di sekujur lengannya menjadi sangat perih.

Brendon mendekat mengambil sendok itu, ia menyendok sereal tersebut dan menyodorkannya pada Acha.

"Makanlah akan aku suapi!" Titahnya

"Tap---"

"Makan atau aku suapi pakai kaki?!" Ancam Brendon sukses membuat Acha cepat melahap makanan yang disodorkan oleh Brendon, yang benar saja jika ia harus di suapi pakai kaki oleh Brendon, ia tidak akan mau.

After Your Departure! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang