🔞
Iris berwarna biru itu tak mampu mengalihkan perhatiannya dari rambut berwarna pink yang kini ia lihat, pandangan itu selalu menunduk dan menyembunyikan wajahnya membuat Kim Taehyung hanya mampu terdiam, menopang dagu dan menikmati apa yang pemuda itu berikan, di meja makan dan menunggu Bibi Ahn mengantarkan makanan.
Pemuda itu tak kunjung bersuara, hanya menatap ke arah infus dengan cairan yang menggantung pada tiang, memainkan jemarinya dengan rasa canggung yang membuatnya tak mampu bergerak. Pria itu menciumnya di tengah salju yang turun rintik- rintik sangat indah membuat Jeon Jungkook merasa jika aliran darahnya kembali naik ke wajah.
Wajahnya mungkin kembali merona membuat nya terlalu malu untuk mengangkat pandangannya. Ia terlalu malu untuk segalanya walaupun Taehyung tetap tersenyum, bicara begitu lembut seolah kejadian semalam bukanlah masalah. Dimana dirinya berteriak dan kemudian tertidur dalam pelukan itu membuat Jungkook menghela nafas dan memejamkan matanya.
"Jungkook?"
Pandangannya terangkat begitu saja ketika namanya di panggil hingga iris hitamnya kembali menatap ke arah iris berwarna biru pekat yang begitu lembut diikuti oleh senyuman tipis disana. Kim Taehyung memiringkan kepalanya hingga Jungkook pun tersadar dan kembali menunduk dengan jantung yang berdetak begitu cepat.
"Kenapa—kau selalu membuatku melihat rambutmu?" tanya Taehyung yang masih menopang dagu tanpa mengalihkan pandangannya, hingga Taehyung pun melihat wajah yang kembali merona dan pemiliknya tampak kebingungan ketika menjawab. Sangat menggemaskan.
"Biarkan aku melihat wajahmu dan berhentilah menunduk" ucap Taehyung dengan senyuman hangat, tetapi penuh perintah membuat Jungkook mengangkat pandangannya dan melirik ke arah Bibi Ahn yang kini tersenyum dan membawa dua mangkok bubur manis ke hadapan Jungkook dan juga Kim Taehyung.
Hal itu membuat Jungkook terdiam menatap bubur serta Kim Taehyung secara bergantian hingga Kim Taehyung pun tersenyum seolah mempertanyakan apa yang membuat Jungkook melihatnya penuh tanda tanya seperti itu. Jungkook menatapnya dengan mata bulat itu membuat Taehyung kembali menopang dagu.
"Apa—Tuan Kim sakit?" tanya Jungkook dengan mata yang sedikit sayu menatap pria dihadapannya dan Taehyung pun menggelengkan kepalanya pelan sebagai jawaban. Namun, Jungkook masih menatapnya begitu khawatir membuat Taehyung terdiam karena ia mendapatkan tatapan itu dari orang lain.
"Aku hanya ingin makan bubur bersamamu—Kau tahu? Jika mencium aroma pekat aku takut kau merasa mual nantinya" jawab Taehyung yang kini mulai mengaduk pelan bubur itu menghilangkan hawa panasnya.
Namun, jawaban itu membuat Jungkook kembali menundukkan pandangannya dengan wajah yang kembali merona serta jantung yang tak mampu lagi berdetak normal hingga Jungkook pun hanya mampu memakan bubur itu perlahan dengan senyuman tipis yang ia sembunyikan. Kim Taehyung—memperhatikannya.
"Jungkook? Ingin berlibur?" tanya Taehyung membuat Jungkook terdiam dengan mata yang membulat, menatap sedikit ragu ke arah Taehyung yang kini tengah menunduk untuk memakan buburnya. Jungkook pun terdiam, tak mampu menjawab dengan Taehyung yang tampaknya tidak menunggu jawaban.
"Ingin ke resort ski?" tanya Taehyung lagi hingga Jungkook pun kembali mengangkat pandangannya dengan iris yang menunjukkan ketertarikan di sana membuat Taehyung kembali menopang dagu dan kembali tersenyum. Tampaknya, Jungkook menyukai tempat itu. Namun, pemuda itu tak kunjung bersuara.
"Selain kau terus memperlihatkan rambut padaku, sekarang tidak ingin bersuara?"
Mendengar hal itu membuat Jungkook menggelengkan kepalanya pelan dengan pandangan yang kembali menunduk dan menyimpan sendok kayu yang ia gunakan sebelum membungkukkan tubuhnya sebagai permintaan maaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower From The Storm
Любовные романыDia indah, dan dia berada di tengah badai musim dingin yang menyeramkan tanpa perasaan. Tatapannya kosong, mimpi senja nya hilang, bahkan harapan akan malam natal nya pun tak ada. Ku pikir dia akan mati, entah besok, lusa atau ketika kembang api ber...