Jennie Pov
Belum memasuki Desember, tapi udara di awal November terasa lebih dingin. Jam dinding seolah memperlambat putaranya, baru satu jam Lisa meninggalkanku tapi terasa sangat lama.
"Selamat malam Jennieku.."
"Jennieku" lirihku meniru cara bicaranya sambil menyentuh kening dan bibirku bergantian. Tidak sekali dua kali aku berusaha untuk tidur, tapi suara lembut Lisa terus menggema. Ingin rasanya kulepas kepalaku, agaknya aneh manusia hidup tanpa kepala kan ?
Pikiranku berputar-putar mengingat wajah Lisa yang penuh ketulusan. Sentuhan bibirnya, arghhhhh ! Lama-lama aku bukannya masuk YG, tapi justru masuk rumah sakit jiwa. Sulit untukku mengakui jauh di lubuk hatiku ada yang kusimpan untuk Lisa. Dindingnya tebal, rapat, dan kokoh. Tapi Lalisa sialan dengan mudah menggempur dinding itu, alih-alih bentengku.
Akankah semua menjadi mudah jika aku terbuka dan lebih jujur pada diriku sendiri ? Aku bukan gadis smp yang tidak bisa membedakan rasa suka sebagai teman atau lebih.
Aku suka aroma mawar Lisa, aku suka caranya tersenyum, aku suka tawanya, suka caranya bicara, suka suaranya, suka kehadiranya dan selalu ingin ada Lisa dimanapun aku membuka mata.Blacpink in your areahhhh
Ponselku berdering, kudapati panggilan dari Topi Bucket. Aku senang, tapi di sisi lain gugup, bingung harus mengatakan apa. Sialnya aku mengizinkanya menciumku tanpa protes, seandainya tidak ada adegan ciuman mungkin tidak secanggung ini.
"Heii, belum tidur ?"
Suaranya, astaga istimewa.
"Belum. Aku tidak bisa tidur"
"Mau aku ceritakan sesuatu ? Dongeng Rapunsel atau diriku ?"
"Kamu" kali ini aku tidak merutuki jawabanku, ya rasanya lebih mudah untuk mengakui dari pada terus mengelak sementara serangan pesona Lisa tidak bisa kubendung.
"Oke. Suatu hari, raja yang bijaksana mendatangiku. Dia memintaku untuk menikahi putrinya yang sangat cantik. Tahu apa yang kukatakan padanya ? Ya tentu King, keputusan Anda memilihku sangatlah bijaksana"
Tawaku pecah, bagaimana bisa Lisa membanggakan dirinya seperti itu ?
"Tapi apa Ayahku bijaksana ? Tentang pernikahan kita ?""Aku tidak membicarakan daddy Kim"
"Bodoh ! Jadi berapa banyak ayah yang melamarmu untuk putrinya ?"
"Hahaha. Tidak sebanyak yang kamu kira. Tapi bukankah setiap orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya ? Aku tidak mengatakan aku cukup baik untukmu, tapi coba berpikirlah dari sudut pandang mereka. Jennie, saat aku mengiyakan permintaan Daddy Kim, aku tidak tahu apa-apa tentangmu. Aku tidak tahu wajahmu, tidak tahu suaramu, tidak tahu semua tentang Jennie Kim. Meski dalam hati aku merutuki diri sendiri, bagaimana jika Jennie tidak cantik ? Bagaimana jika dia gadis idiot ? Dan masih banyak pandangan buruk tentangmu"
"Tapi di sinilah aku, mendapati Jennie Kim adalah gadis cantik yang penuh impian. Gadis manis genius musik. Jennie yang seminggu ini berhasil membuat pikiranku kacau jika tidak melihatnya"
Dia berhenti, hening. Kecuali detak jantungku yang berdetak tidak tenang, memohon dikeluarkan dari dadaku.
"Apa kamu mencintaiku, Lisa ?"
"Tidak semua orang menikah karena jatuh cinta lebih dulu. Mereka jatuh cinta setelah terbiasa, Jennie. Terbiasa bersama, jadi akan beda jika berpisah. Cinta datang karena terbiasa. Aku tidak mengelak, hatiku tidak baik-baik saja setiap melihatmu menggandeng Kai, memeluk dia, menciumnya dan bahkan bicara dengannya. Belum Jen, aku tidak bisa mengatakan aku jatuh cinta denganmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arranged Marriage S1 (Completed)
RomanceWARNING !! PURE GIRL X GIRL. Rated 21+. Menikah muda tidak ada di kamus Jennie Kim. Tapi ayahnya pemilik YG Entertaiment mengharuskan Jennie menikah tahun depan dengan Lalisa Manoban, Profesor muda dari Harvard. Bisakah Jennie membatalkan perjodohan...