Lisa Pov
Rapat pemegang saham kumenangkan dengan mudah, aku berhasil menjadikan Harry sebagai CEO. Ayahku memberi dukungan penuh dengan semua saham yang dia miliki. Walaupun banyak eksekutif perusahaan yang menyayangkan kenapa bukan aku saja yang notabene adalah citra M.H Group. Tapi aku memberitahu mereka, jika aku duduk di kursi CEO maka aku akan berhenti membuat job planning. Dan pengumuman pertunanganku dengan pewaris YG memberiku tambahan dukungan.
Seusai rapat, dan berbasa-basi menyapa karyawanku, aku menuju ke kampus menjemput Jennie. Dia menungguku di parkiran di temani Nayeon, Irene dan Kai. Oh pria malang itu, mengapa pula hatinya seluas samudera. Aku mengingat Kai tersenyum menutupi wajah patah hatinya saat aku memberitahunya kedatangan Amber selaku tunangan Krystal.
"Profesor. Selamat siang" sapa Kai ramah, dia merentangkan tangannya meminta pelukan dariku. Aku melirik Jennie, tunanganku menganggukan kepala. Semua keraguan atau ketakutanku terhadap pria lenyap.
"Selamat siang Kai. Bagaimana kelanjutanmu dengan Han So Hee ?" Tanyaku setelah melepas pelukan. Kai tersenyum, oh manisnya.
"Yah dia menyenangkan dan sangat cantik"
"Oh pilihanku tidak pernah jelek Kai" kataku bangga, tapi mendapatkan pukulan dari Jennie.
"Apa maksudmu pilihanmu hah ?! Apa kamu sering bermain dengan artis-artis cantik hah ?!" Dia berteriak di depan umum. Jelouse mode on milik Jennie menyeramkan.
Aku memeluk Jennie erat untuk menghentikanya memukuliku. Ketiga sahabatnya tertawa terpingkal-pingkal.
"Kalian berhenti menertawakanku, atau aku akan memberi kalian nilai C" ancamku tapi mereka masih tertawa, Jennie meronta meminta lepas tapi aku tidak membiarkanya. Sebaliknya, aku mengangkat tubuhnya lalu membawa dia masuk ke mobil, mendudukanya di kursi penumpang, memangsangkan sabuk pengaman dan mencuri ciuman di bibirnya."Apa dia selalu seperti itu ?" Tanyaku pada ketiga sahabatnya.
"Yah dia akan seperti itu. Lagipula kenapa pula Profesor berteman dengan artis-artis cantik. Dua Lipa, Krystal Jung, Han So Hee" jawab Irene masih tertawa.
"Apa kau tahu Rene, aku mengenal artis Korea dari siapa ?" Tanyaku, Irene menggeleng.
"Kang Seulgi !" Aku menyebut nama gadis yang sedang dia gilai membuat ekspresinya berubah total. Dari tertawa berubah masam. Aku melambaikan tangan, lalu masuk ke mobil.
Sepanjang perjalanan Jennie diam, memasang wajah cemberut dan mempertajam mata kucingnya. Kami sampai di butik milik kakak Krystal, sebenarnya ini lebih cocok dikatakan gedung perusahaan. Aku dan Jennie sepakat memesan gaun pertunangan di sini.
"Jennie, berhenti cemberut"
"Tidak"
"Why ? Aku hanya berteman dengan mereka. Bukan seperti aku memiliki hubungan istimewa"
"Kamu tidak memberitahuku soal mengajukan Harry menjadi CEO dan soal kamu mau menjadi E.O pameran seni milik Ayah Mino. Kau tahu Lisa ? Aku terlihat bodoh di hadapan semua orang, seolah-olah aku tidak tahu apapun tentangmu !" Jennie berteriak tepat di depan wajahku. Kenapa selalu saja berakhir dengan nada tinggi setelah malam yang indah.
"Kupikir kamu tidak ingin tahu pekerjaan--"
"Ini bukan soal aku ingin atau tidak ! Lisa, apa kamu tahu Mino menyudutkanku di kafetaria, seperti dia lebih mengenalmu dibanding aku !"
Aku berkedip-kedip seperti orang bodoh, tidak menyangka dampak dari Jennie tidak tahu pekerjaanku berakibat sefatal itu.
"Aku minta ma--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arranged Marriage S1 (Completed)
RomantizmWARNING !! PURE GIRL X GIRL. Rated 21+. Menikah muda tidak ada di kamus Jennie Kim. Tapi ayahnya pemilik YG Entertaiment mengharuskan Jennie menikah tahun depan dengan Lalisa Manoban, Profesor muda dari Harvard. Bisakah Jennie membatalkan perjodohan...