AM 17

13.6K 1.4K 59
                                    

Jenni Pov

Aku menyetir sendiri menuju Mall, jika saja tidak ada kejadian Lisa memuji Somi, aku berniat mengajaknya ikut walaupun aku hanya akan diam dan melihatnya berusaha mendapat maafku. Aku bahkan harus mengusirnya dengan kobohongan bahwa Ayahku memanggilnya. Padahal tidak, baru saja aku mengubungi ayah, meminta dia memarahi Lisa karena sudah berteriak padaku.

Kau tahu ? Ayahku sangat menyayangi Lisa, dia justru memberiku petuah sialan. Tapi dia berjanji akan menegur Lisa.

Kata-kata Lisa dimana seolah aku masih menginginkan orang lain membuatku kesal. Bagaimana dia bisa sebuta itu setelah apa yang aku lakukan untuknya ? Bahkan aku memutuskan tinggal bersamanya. Aku sengaja memberi Lisa gertakan dengan menempel pada Kai, biar saja Lisa marah. Dia yang memulai.

Kami masuk ke supermarket, aku memutuskan belanja dulu di sini.

"Jen, kamu tidak biasanya belanja sendiri" kata Irene, menggandeng tanganku.

"Persediaan pasta gigi, sabun mandi, shampo Lisa habis. Aku harus membelinya sebelum dia mengeluh aku tidak becus mengurusnya" aku mendorong troli, mengambil semua barang yang dibutuhkan.

"Wow, Jennie The Player Mode off total selamanya" ejek Nayeon, aku tidak menanggapi.

"Jadi kalian tinggal bersama ? Itu benar-benar tidak seperti Jennie. Lisa mengubahmu banyak Jen" Kai menepuk-nepuk bahuku, dia mengambil alih troli. Oh terimakasih kawan, begitu pengertian.

"Dia tidak mengubahku, Kai. Aku hanya melakukan apa yang aku inginkan. Tapi apa Krystal tidak marah kamu hangout dengan kami ?"

Tentu saja aku harus memastikan reaksi gadis yang sedang dekat dengan Kai. Ya, kami benar-benar melupakan hubungan kami sebagai mantan. Memposisikan diri sabagai sahabat. Dia pria baik, dan aku kagum bagaimana dia menerima hubungan baruku dengan lapang dada.

"Aku hanya menyukainya Jen. Krystal dalam suatu hubungan, jadi aku tidak ingin menganggu. Oh ya, dia tidak akan memperpanjang kontrak dengan SM. Jika saja kamu ingin tahu"

Aku mengangguk.

"Kurasa aku harus membujuk Krystal masuk YG. Serius Kai dia benar-benar cantik" aku berkata penuh antusias. Lalu tawa renyah terdengar. Kami mulai saling mengejek. Irene tak henti-hentinya membahas Seulgi, sementara Nayeon masih belum menemukan tambatan hati. Sejak perjodohanku dengan si fucking profesor, efeknya tidak hanya terjadi padaku. Itu berlaku untuk orang di sekitarku. Lihat saja, kami memiliki Kai sekarang. Kami melupakan taruhan bodoh yang demi Tuhan, sangat kusesali.

Sejujurnya aku sendiri tidak tahu apa yang mendorongku perlu membeli persediaan Lisa. Padahal, sebelum ada aku juga pasti ada yang melakukanya kan ? Gagasan membelikanya kebutuhan, mengacaukan agenda kami. Tadinya kami berencana berburu pakaian musim dingin, tapi sekarang justru menghabiskan banyak waktu di super market. Ya, sahabatku juga sekalian belanja persediaan. Dan itu sangat banyak untuk kami bereempat. Aku sedikit heran dengan kebutuhan yang Kai beli, cukup rempong untuk ukuran pria. Hahahaha.

Setelah selesai dengan supermarket, kami menuju lantai atas. Memasuki toko Channel, Guci, Celine dan lain sebagainya. Aku membeli baju, untukku sendiri juga untuk Lisa. Dia tampak bagus dengan crop top, tapi tidak bagus dikenakan di suhu sedingin ini. Aku tak henti-hentinya mengoceh Lisa cocok dengan ini, dan tidak dengan itu. Rasanya seru menunjukan bahwa aku sangat memahami Lisaku.

Jadi aku membelikan Lisa topi bucket, jaket tebal, mantel, hoody, sweter, kemeja, kaos, dan beberapa celana panjang tanpa ada robekan di lutut. Sahabatku heran bagaimana aku membelanjakan uangku untuk Lisa. Aku mampu membeli semua barang branded hanya dengan royaltiku. Blackpink benar-benar bagus menjadi pabrik uangku. Jadi aku tidak terbebani dengan tagihan kartu kreditku.

Arranged Marriage S1 (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang